Mega Resmikan 20 Kantor Partai, PDIP: Jadi Pusat Pendidikan Politik
Rabu, 22 Juli 2020 - 12:05 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus memastikan proses transparansi dan akuntabilitas di dalam pengelolaan aset partai.
Pada hari ini, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan meresmikan 20 kantor partai yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Seluruh kantor yang akan diresmikan secara daring (online) tersebut diatasnamakan DPP partai, menjadi bagian dari aset partai yang bersifat tetap dan tidak boleh diperjualbelikan. Penataan aset partai ini penting sebagai komitmen terhadap tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset partai," tutur Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, Rabu (22/7/2020).
Hasto mengatakan, kantor partai adalah rumah rakyat. Sesuai tradisi yang pernah dilakukan Bung Karno, partai melakukan hal sama. Setiap hari Rabu dijadikan sebagai hari partai untuk melakukan pendidikan politik dan kaderisasi.
"Kantor partai adalah rumah rakyat. Seluruh kebijakan strategis digodok di Kantor partai melalui rapat partai," ujar dia.( )
Hasto mengatakan, seluruh kantor partai dibangun dengan cara gotong royong. Jika PDIP berbicara tentang perasan Pancasila adalah gotong royong, maka hal tersebut muncul karena kepribadian bangsa yang suka tolong menolong.
Bagi Hasto, gotong royong itu dinamis. Kerja bersama dengan memikul tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan bersama. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Jadi yang mengatakan perasan Pancasila itu gotong royong lalu dianggap mengganti Pancasila itu sama tidak memahami esensi gotong royong yang hidup di tengah rakyat.
"Pancasila itu final dan termaktub dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Jadi tidak bisa diubah karena berlaku sebagai falsafah dasar, ideologi negara, dan jiwa bangsa sehingga tidak bisa diganti. Terlebih Pancasila telah hidup dan menjadi karakter bangsa. Gotong royong bersifat spontan, dan tumbuh dalam kehidupan sehari-hari rakyat. Di dalam gotong royong itulah kita merasakan bagaimana nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan bekerja. Demikian halnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Lihat Juga: 24 Tersangka Judol Komdigi Sudah Ditangkap, Ada Alwin Jabarti Kiemas dan Eks Komisaris BUMN
Pada hari ini, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan meresmikan 20 kantor partai yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Seluruh kantor yang akan diresmikan secara daring (online) tersebut diatasnamakan DPP partai, menjadi bagian dari aset partai yang bersifat tetap dan tidak boleh diperjualbelikan. Penataan aset partai ini penting sebagai komitmen terhadap tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset partai," tutur Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, Rabu (22/7/2020).
Hasto mengatakan, kantor partai adalah rumah rakyat. Sesuai tradisi yang pernah dilakukan Bung Karno, partai melakukan hal sama. Setiap hari Rabu dijadikan sebagai hari partai untuk melakukan pendidikan politik dan kaderisasi.
"Kantor partai adalah rumah rakyat. Seluruh kebijakan strategis digodok di Kantor partai melalui rapat partai," ujar dia.( )
Hasto mengatakan, seluruh kantor partai dibangun dengan cara gotong royong. Jika PDIP berbicara tentang perasan Pancasila adalah gotong royong, maka hal tersebut muncul karena kepribadian bangsa yang suka tolong menolong.
Bagi Hasto, gotong royong itu dinamis. Kerja bersama dengan memikul tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan bersama. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Jadi yang mengatakan perasan Pancasila itu gotong royong lalu dianggap mengganti Pancasila itu sama tidak memahami esensi gotong royong yang hidup di tengah rakyat.
"Pancasila itu final dan termaktub dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Jadi tidak bisa diubah karena berlaku sebagai falsafah dasar, ideologi negara, dan jiwa bangsa sehingga tidak bisa diganti. Terlebih Pancasila telah hidup dan menjadi karakter bangsa. Gotong royong bersifat spontan, dan tumbuh dalam kehidupan sehari-hari rakyat. Di dalam gotong royong itulah kita merasakan bagaimana nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan bekerja. Demikian halnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Lihat Juga: 24 Tersangka Judol Komdigi Sudah Ditangkap, Ada Alwin Jabarti Kiemas dan Eks Komisaris BUMN
(dam)
tulis komentar anda