Wapres Minta Pejabat Tidak Rusak Makna Idulfitri 1444 H dengan Pamer Harta
Minggu, 23 April 2023 - 08:33 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta para pejabat tidak merusak makna Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah dengan pamer harta yang dimiliki. Bagi umat muslim, perayaan Idulfitri harus dimaknai sebagai hari kemenangan.
Kemenangan dalam konteks ini bukan berarti kemenangan atas apa yang diraih oleh seorang individu, namun lebih kepada kemenangan dalam menahan hawa nafsu yang dimiliki manusia, mulai dari menahan keinginan untuk makan dan minum di siang hari hingga menahan atas keinginan untuk pamer harta yang dimiliki.
Wapres pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar mengimplementasikan sikap sederhana pada perayaan Idulfitri maupun pada hari-hari lainnya secara umum.
“Kepada para pejabat maupun masyarakat umum untuk tidak merusak kebahagiaan Idulfitri dengan sikap pamer-pamer seperti itu, yang tidak terpuji, bahkan bisa menyakiti orang lain, walaupun memang di dalam wilayah itu kita suruh pakai pakaian yang baik, tapi yang baik itu ya tentu sesederhana mungkin. Saya mengajak semua pihak untuk bersikap sederhana,” ujar Wapres dikutip dari keterangan resminya, Minggu (23/4/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, kesederhanaan ini sesuai dengan nasihat sahabat Rasulullah, Ali bin Abu Thalib.
“Jangan bicara tentang hartamu di hadapan orang lain, jangan bicara kesehatanmu di hadapan orang yang sakit, jangan bicara kekuatanmu di depan orang yang lemah, jangan bicarakan orang yang sedih di depan orang yang bahagia, jangan bicara kebebasanmu di depan orang yang terpenjara, jangan bicara tentang anak muda di depan orang yang tidak punya anak, jangan bicara tentang orang tuamu di depan anak yatim. Ini semua akan menyakiti mereka yang tidak mempunyai apa-apa seperti yang kita miliki,” tutur Wapres.
“Kesimpulannya jadi jangan memamerkan kekayaan di hadapan orang-orang yang dalam keadaan kesulitan,” sambungnya.
Di sisi lain, Wapres pun mengingatkan bahwa di dalam harta atau kekayaan yang dimiliki seorang individu terdapat milik orang lain di dalamnya. Untuk itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat untuk saling berbagi dan membantu agar perayaan Idulfitri ini semakin dirasakan lagi kebahagiaannya oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kita boleh saja punya harta, punya kekayaan, mungkin Allah memberikan rezeki kepada kita. Tetapi sebaiknya jangan kita pamerkan, kita sederhana saja. Dan bahkan kalau bisa justru apa yang kita punya itu, kita bagikan kepada orang-orang di sekitar kita. Nabi mengatakan begitu, siapa yang di hari raya punya kelebihan, nah kelebihannya berikan kepada tetangganya,” papar Wapres.
“Seperti dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Karena memang kebahagiaan itu tidak berarti harus kita tunjukkan dan kita pamerkan,” tandasnya.
Kemenangan dalam konteks ini bukan berarti kemenangan atas apa yang diraih oleh seorang individu, namun lebih kepada kemenangan dalam menahan hawa nafsu yang dimiliki manusia, mulai dari menahan keinginan untuk makan dan minum di siang hari hingga menahan atas keinginan untuk pamer harta yang dimiliki.
Wapres pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar mengimplementasikan sikap sederhana pada perayaan Idulfitri maupun pada hari-hari lainnya secara umum.
“Kepada para pejabat maupun masyarakat umum untuk tidak merusak kebahagiaan Idulfitri dengan sikap pamer-pamer seperti itu, yang tidak terpuji, bahkan bisa menyakiti orang lain, walaupun memang di dalam wilayah itu kita suruh pakai pakaian yang baik, tapi yang baik itu ya tentu sesederhana mungkin. Saya mengajak semua pihak untuk bersikap sederhana,” ujar Wapres dikutip dari keterangan resminya, Minggu (23/4/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, kesederhanaan ini sesuai dengan nasihat sahabat Rasulullah, Ali bin Abu Thalib.
“Jangan bicara tentang hartamu di hadapan orang lain, jangan bicara kesehatanmu di hadapan orang yang sakit, jangan bicara kekuatanmu di depan orang yang lemah, jangan bicarakan orang yang sedih di depan orang yang bahagia, jangan bicara kebebasanmu di depan orang yang terpenjara, jangan bicara tentang anak muda di depan orang yang tidak punya anak, jangan bicara tentang orang tuamu di depan anak yatim. Ini semua akan menyakiti mereka yang tidak mempunyai apa-apa seperti yang kita miliki,” tutur Wapres.
“Kesimpulannya jadi jangan memamerkan kekayaan di hadapan orang-orang yang dalam keadaan kesulitan,” sambungnya.
Di sisi lain, Wapres pun mengingatkan bahwa di dalam harta atau kekayaan yang dimiliki seorang individu terdapat milik orang lain di dalamnya. Untuk itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat untuk saling berbagi dan membantu agar perayaan Idulfitri ini semakin dirasakan lagi kebahagiaannya oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kita boleh saja punya harta, punya kekayaan, mungkin Allah memberikan rezeki kepada kita. Tetapi sebaiknya jangan kita pamerkan, kita sederhana saja. Dan bahkan kalau bisa justru apa yang kita punya itu, kita bagikan kepada orang-orang di sekitar kita. Nabi mengatakan begitu, siapa yang di hari raya punya kelebihan, nah kelebihannya berikan kepada tetangganya,” papar Wapres.
“Seperti dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Karena memang kebahagiaan itu tidak berarti harus kita tunjukkan dan kita pamerkan,” tandasnya.
(kri)
tulis komentar anda