PAN Akui Koalisi Besar Bakal Sulit Tentukan Capres-Cawapres
Selasa, 18 April 2023 - 19:39 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengakui penentuan capres dan cawapres menjadi hal yang rumit jika koalisi besar benar-benar terwujud. Tapi bukan berarti tidak bisa.
"Memang pastilah yang agak sulit nanti itu menentukan capres dan cawapresnya, karena semua kan berpotensi dan dimandatkan oleh partainya untuk muncul sebagai kandidat," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Apalagi, kata dia, kelima partai politik yang mewacanakan terbentuknya koalisi besar ini memiliki tokoh-tokoh yang akan dicalonkan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Contoh Bang Zul itu masuk di Rakernas PAN, Erick Thohir masuk di Rakernas PAN. Kemudian Pak Prabowo pasti dari Gerindra, Cak Imin dari PKB, Pak Airlangga dari Golkar," ujarnya.
Oleh Karenanya, Wakil Ketua MPR itu berpandangan, untuk menentukan keputusan final, memang perlu duduk bersama membahas siapa figur yang tepat untuk diusung menjadi capres dan cawapres berdasarkam nama-nama yang diajukan masing-masing partai nantinya.
"Jadi nama-nama yg ini yang perlu disinergikan sehingga perlu ada kesepakatan bulat untuk sama-sama dituangkan dalam surat keputusan yang akan didaftarkan ke KPU," tuturnya.
"Memang pastilah yang agak sulit nanti itu menentukan capres dan cawapresnya, karena semua kan berpotensi dan dimandatkan oleh partainya untuk muncul sebagai kandidat," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Apalagi, kata dia, kelima partai politik yang mewacanakan terbentuknya koalisi besar ini memiliki tokoh-tokoh yang akan dicalonkan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Contoh Bang Zul itu masuk di Rakernas PAN, Erick Thohir masuk di Rakernas PAN. Kemudian Pak Prabowo pasti dari Gerindra, Cak Imin dari PKB, Pak Airlangga dari Golkar," ujarnya.
Oleh Karenanya, Wakil Ketua MPR itu berpandangan, untuk menentukan keputusan final, memang perlu duduk bersama membahas siapa figur yang tepat untuk diusung menjadi capres dan cawapres berdasarkam nama-nama yang diajukan masing-masing partai nantinya.
"Jadi nama-nama yg ini yang perlu disinergikan sehingga perlu ada kesepakatan bulat untuk sama-sama dituangkan dalam surat keputusan yang akan didaftarkan ke KPU," tuturnya.
(muh)
tulis komentar anda