Kepedulian KSAD Dudung kepada Rakyat Cerminkan Kepemimpinan Amanah

Minggu, 16 April 2023 - 19:54 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. FOTO/MPI/YULIANTO
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dinilai sebagai pemimpin berkarakter dan amanah. Hal itu bisa dilihat dari kepedulian dan kepekaan Jenderal Dudung memperjuangkan kesejahteraan prajurit, PNS TNI AD, dan membantu rakyat.

Penilaian ini disampaikan Analis Komunikasi Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, Minggu (16/4/2023). Menurutnya, kepedulian Jenderal Dudung kepada prajurit dan PNS TNI AD karena latar belakang dirinya dari masyarakat kecil.

"Kalau bicara kekayaan Dudung, LHKPN-nya paling kecil dibanding jenderal bintang empat lainnya. Mengapa seperti itu, karena uangnya banyak digunakan buat sadekah," kata Ginting.





KSAD Dudung dinilai tidak memiliki motivasi politik dalam membantu orang lain, selain mencari ridho Allah SWT. Dudung adalah pemimpin yang layak dicontoh karena selalu menebarkan kebaikan yang didasarkan pada hati nurani dan tanpa pamrih. Sebaran kebaikan mantan Pangkostrad ini selalu terdengar di hampir semua lapisan masyarakat. Salah satu contohnya adalah menyewa sejumlah bus untuk membantu prajurit dan PNS TNI AD pulang kampung, baik lebaran tahun lalu maupun kali ini.

"Suatu ketika dia juga masuk kampus-kampus. Tidak hanya ceramah dan orasi, pasti dia sumbangkan dana untuk mahasiswa berprestasi, atau mahasiswa yang terdampak ekonominya. Contoh baik," katanya.

Ginting juga mengapresiasi KSAD Dudung yang mau mengajarkan siswa-siswi di SDN 12 Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat tentang Pancasila. Memberikan pelajaran dan pemahaman Pancaila sejak usia dini kepada siswa, menurut Ginting, karena Dudung ingin mengimplementasi sapta marga pertama dan kedua TNI. Sebab hal itu adalah syarat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita ini kan sudah punya pengalaman sejak merdeka, ada 3 ideologi yang mau masuk ke Indonesia. Yaitu Islam, komunis, dan liberal. Yang kelompok Islam memaksa ingin ideologi Islam, yang Komunis juga begitu, yang Kristen ingin liberal. Nah Pancasila ini pemersatu. Tugas TNI menjadi garga terdepan untuk menjaga Pancasila," tambahnya.

Dudung juga berasal dari keluarga besar pendidik. Jiwa pendidiknya didapatkan dari warisan orang tuanya. Dudung bahkan sempat dinyatakan lulus tes IKIP Bandung sebelum dia mengikuti ujian di Akademi Militer (Akmil).

"Tapi dia pilih Akmil. Tapi jiwa gurunya itu masih tertanam dan rata-rata keluarganya guru. Jadi itu tulus karena almarhum Bapaknya pejuang kemerdekaan bekas tentara pelajar makanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Nah (Bapaknya) setelah selesai perang kemerdekaan itu memilih menjadi guru, setelah guru baru PNS. Jadi jiwa gurunya itu ada pada jiwa Dudung Abdurachman. Itu warisan," kata Ginting.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More