Para Tokoh Diminta Selalu Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi
Senin, 20 Juli 2020 - 12:01 WIB
JAKARTA - Semua pihak diminta untuk mewaspadai kelompok-kelompok yang berusaha memasukan ideologi selain ideologi Pancasila .
Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN), KH Ridwan Muhammad Yusuf mengatakan, kelompk seperti itu melakukan aksinya dengan membear kebencian.
Menurut dia, kebencian yang ditebarkan itu tekah membuat hati menjadi tidak suka terhadap satu sama lain dan dapat menimbulkan kemarahan.
Untuk itu, lanjut dia, perlu ada upaya bersama dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di seluruh wilayah untuk bisa membuat masyarakat menjadi tetap rukun menjaga persatuan dan kedamaian serta tidak mudah terprovokasi.
“Kalau kebencian ini dibiarkan, tentu bisa membuat hati menjadi saling tidak suka satu sama lain yang kemudian menimbulkan kemarahan. Jadi untuk mengatasinya kita harus bahu membahu, semua kyai, alim ulama, agamawan, tokoh masyarakat harus bersatu melihat ancaman besar ini sebagai ancaman kemanusiaan. Dan tokoh-tokoh ini harus bisa membuat masyarakat atau umatnya untuk selalu menjaga perdamaian,” tutur Ridwan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 Juli 2020.
Dia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kebencian itu dengan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama umat manusia sebagamana hidup ini adalah simfoni ciptaan Tuhan untuk umat manusia.
“Kebencian itu harus kita lawan dengan rasa cinta, dengan kasih sayang. Kita berikan pengertian kepada mereka bahwa setiap orang punya hak hidup bahagia. Kita ajak seluruh elemen masyarakat agar sadar bahwa hidup ini adalah harmoni, suatu simfoni yang Allah buat bersama-sama, berwarna warni dan untuk saling menghormati satu sama lain,” ungkapnya.( )
Ridwan menyebutkan, dalam kasus Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ini ada pihak yang membela dan ada pihak yang menolak, meskipun sebetulnya ideologi Pancasila ini sudah menjadi harga mati bagi bangsa Indonesia ini.
Ridwan menyampaikan agar jangan lagi para tokoh agama maupun tokoh masyarakat menjadi egois karena ini kepentingan bersama yang harus dijaga demi kemanusiaan. Karena para tokoh tersebut punya peran untuk menyatukan dan menyelamatkan para umat.
“Tokoh agama dan tokoh jangan lagi egois, harus berpikir bahwa kita ini untuk menyelamatkan umat, umat siapa pun, agama apa pun kita harus jaga kemanusiaan yang ada. Lambang-lambang kecintaan dan kebersamaan harus terus dibangun dan disebarkan dalam setiap ceramah-ceramah,” jelasnya.
Ridwan juga mengingatkan agar pemerintah tidak lupa untuk merangkul semua pihak, termasuk seluruh semua elemen masyarakat untuk diajak berdialog dan bersama-sama mencari solusi permasalahan bangsa, jangan malah memusuhi tokoh-tokoh masyarakat ataupun ulama.
“Rangkul mereka, ajak dialog, ajak berbicara, sehingga mereka bisa mengajak seluruh masyarakat untuk bisa dingin hati, berfikir cerdas, kemudian bersama-sama mencari solusi bagaimana agar semuanya bisa damai dan bahagia yang tentu saja kita harus saling menghormati satu sama lainnya,” ujarnya
Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN), KH Ridwan Muhammad Yusuf mengatakan, kelompk seperti itu melakukan aksinya dengan membear kebencian.
Menurut dia, kebencian yang ditebarkan itu tekah membuat hati menjadi tidak suka terhadap satu sama lain dan dapat menimbulkan kemarahan.
Untuk itu, lanjut dia, perlu ada upaya bersama dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di seluruh wilayah untuk bisa membuat masyarakat menjadi tetap rukun menjaga persatuan dan kedamaian serta tidak mudah terprovokasi.
“Kalau kebencian ini dibiarkan, tentu bisa membuat hati menjadi saling tidak suka satu sama lain yang kemudian menimbulkan kemarahan. Jadi untuk mengatasinya kita harus bahu membahu, semua kyai, alim ulama, agamawan, tokoh masyarakat harus bersatu melihat ancaman besar ini sebagai ancaman kemanusiaan. Dan tokoh-tokoh ini harus bisa membuat masyarakat atau umatnya untuk selalu menjaga perdamaian,” tutur Ridwan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 17 Juli 2020.
Dia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kebencian itu dengan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama umat manusia sebagamana hidup ini adalah simfoni ciptaan Tuhan untuk umat manusia.
“Kebencian itu harus kita lawan dengan rasa cinta, dengan kasih sayang. Kita berikan pengertian kepada mereka bahwa setiap orang punya hak hidup bahagia. Kita ajak seluruh elemen masyarakat agar sadar bahwa hidup ini adalah harmoni, suatu simfoni yang Allah buat bersama-sama, berwarna warni dan untuk saling menghormati satu sama lain,” ungkapnya.( )
Ridwan menyebutkan, dalam kasus Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ini ada pihak yang membela dan ada pihak yang menolak, meskipun sebetulnya ideologi Pancasila ini sudah menjadi harga mati bagi bangsa Indonesia ini.
Ridwan menyampaikan agar jangan lagi para tokoh agama maupun tokoh masyarakat menjadi egois karena ini kepentingan bersama yang harus dijaga demi kemanusiaan. Karena para tokoh tersebut punya peran untuk menyatukan dan menyelamatkan para umat.
“Tokoh agama dan tokoh jangan lagi egois, harus berpikir bahwa kita ini untuk menyelamatkan umat, umat siapa pun, agama apa pun kita harus jaga kemanusiaan yang ada. Lambang-lambang kecintaan dan kebersamaan harus terus dibangun dan disebarkan dalam setiap ceramah-ceramah,” jelasnya.
Ridwan juga mengingatkan agar pemerintah tidak lupa untuk merangkul semua pihak, termasuk seluruh semua elemen masyarakat untuk diajak berdialog dan bersama-sama mencari solusi permasalahan bangsa, jangan malah memusuhi tokoh-tokoh masyarakat ataupun ulama.
“Rangkul mereka, ajak dialog, ajak berbicara, sehingga mereka bisa mengajak seluruh masyarakat untuk bisa dingin hati, berfikir cerdas, kemudian bersama-sama mencari solusi bagaimana agar semuanya bisa damai dan bahagia yang tentu saja kita harus saling menghormati satu sama lainnya,” ujarnya
(dam)
tulis komentar anda