Pembebasan Pilot Susi Air Kedepankan Persuasi, Panglima TNI: Permintaan Bupati Nduga

Rabu, 05 April 2023 - 11:59 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan keterangan kepada media terkait pembebasan pilot Susi Air di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023). FOTO/MPI/RIANA RIZKIA
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan masih menggunakan cara-cara persuasif dalam upaya pembebasan pilot pesawat Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Menurutnya, hal itu sesuai dengan permintaan Penjabat (Pj) Bupati Nduga Namia Gwijangge agar menunggu negosiasi dengan KKB tersebut.

Laksamana Yudo menegaskan, sebagai Panglima TNI dirinya bisa saja melakukan serangan militer dalam pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut. Namun, kata Yudo, Pj Bupati Nduga menahannya agar tidak ada tindakan secara militer dan tetap menunggu hasil negosiasi antara pemerintah daerah dengan kelompok penyandera.

"Ini berdasarkan dari tokoh masyarakat maupun Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar dulu Pak, sabar, saya akan usahakan (negosiasi)," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023).



Menurut Panglima TNI, dirinya juga tidak ingin menyerang KKB dengan frontal, apalagi menggunakan cara-cara militer yang dapat membahayakan warga sipil. Sebab, dampak yang ditimbulkan bisa membawa kerugian bagi masyarakat.

"Makanya ya kita usahakan secara persuasif jadi nggak ada target harus berapa hari, nggak ada target, kita targetnya mereka bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak jadi korban dalam penyelamatan itu," katanya.

Untuk diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philips Merthens pada Selasa 7 Februari 2023. Lima penumpang dari Timika berhasil dievakuasi tapi pilot Philips disandera KKB.

Sementara itu, pemilik Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti berharap Philips dibebaskan tanpa syarat. "Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, menyedihkan kami, juga tidak habis pikir. Untuk saya pribadi apa yang terjadi ini adalah hal yang sangat sangat tidak kita harapkan dan kita tidak habis pikir," kata Susi saat jumpa pers di daerah Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).



Susi mengatakan, tindakan KKB memperlakukan pilotnya, sebagai sikap yang tak bijak. Bagi Susi, tindakan KKB secara tidak langsung telah merampas kemerdekaan seseorang melalui penyanderaan. "Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tutur Susi.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More