4 Faktor Ini Bikin Prabowo-Ganjar Diprediksi Menang Lawan Duet Lain

JAKARTA - Pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo diprediksi bakal memenangkan pertarungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasil simulasi Political Weather Stations (PWS) pada Maret 2023 menunjukkan peluang tersebut.

Peneliti PWS Sharazani menyampaikan simulasi pasangan calon Pilpres 2024 dibuat dalam beberapa taha. Pertama, simulasi tiga paslon menampilkan pasangan Prabowo-Ganjar, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (Anies-AHY) dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir. Hasilnya, Prabowo-Ganjar unggul telak.

"Bagian terbesar publik atau 46,2% menjatuhkan pilihan pada pasangan Prabowo-Ganjar. pasangan Anies-AHY berada di peringkat kedua dengan memperoleh elektabilitas sebesar 29,8%. Airlangga-Erick Thohir hanya didukung oleh 19,5% responden," kata Sharazani dalam paparan hasil survei, Selasa (14/3/2023).





Setelah dikerucutkan head to head Prabowo-Ganjar versus Anies-AHY, hasilnya tidak berubah. Duet Prabowo-Ganjar masih menjadi favorit pilihan publik.

"Sebanyak 56,4% responden mengaku memilih Prabowo-Ganjar dan 40,2% memilih Anies-AHY. Sisanya (3,4%) menyatakan tidak tahu atau tidak memilih diantara keduanya," ujarnya.

Faktor Kemenangan

Menurut analisis pegiat survei ASOPI Shanty Waworuntu, setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan Prabowo-Ganjar menjadi pilihan favorit publik.

Pertama, Prabowo-Ganjar dianggap pasangan yang mampu merepresentasikan tokoh tua-muda. Kedua, pasangan ini juga dinilai mampu merepresentasikan hubungan militer-sipil yang belakangan banyak diminati publik. Ketiga, Prabowo-Ganjar mewakili dua partai terbesar di Indonesia saat ini, yakni Partai Gerindra dan PDIP, sehingga diyakini menjanjikan stabilitas politik Indonesia selama lima tahun setelah 2024.

"Keempat, Prabowo dan Ganjar merupakan dua tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi sehingga diharapkan dapat melanjutkan program-program besar Jokowi yang belum tuntas," ujar Shanty saat membacakan poin kesimpulan.

Survei PWS dilaksanakan pada 3-10 Maret 2023 di 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan lewat teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuisioner. Sebanyak 1.200 responden dipilih melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (Systematic random sampling). Margin of error diterapkan sebesar ±2,83% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.