Musim Kemarau Datang Lebih Awal dan Kering, BMKG Sarankan Simpan Air

Selasa, 07 Maret 2023 - 08:13 WIB
BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau lebih awal. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau lebih awal. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2023 mendatang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis data, sebanyak 289 Zona Musim (ZOM) atau 41% wilayah memasuki musim kemarau maju atau lebih awal dari normal. Sementara 200 ZOM atau 29% wilayah memasuki musim kemarau sama dengan normalnya dan 95 ZOM atau 14% wilayah memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normal.

Dwikorita menjelaskan, wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada April 2023 meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Jawa Timur. Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.



Sementara itu, wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada Juni meliputi Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

"Awal musim kemarau 2023 umumnya diprediksi pada bulan April 2023 (119 ZOM, 17%), Mei 2023 (156 ZOM, 22%), Juni 2023 (155 ZOM,22%). Adapun sifat hujan, pada periode musim kemarau 2023 diprakirakan, bawah normal 327 ZOM (47%), normal 327 ZOM (47%), dan atas normal sebanyak 45 ZOM (6,4%)," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).

Terkait prakiraan dinamika atmosfer laut, Dwikorita mengungkapkan, hingga akhir Februari 2023 kondisi ENSO berada pada fase La Nina lemah. Adapun La Nina diprediksi akan segera beralih ke fase netral pada periode Maret 2023 dan bertahan hingga semester pertama 2023.

Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau pada April 2023

Pada semester kedua, terdapat peluang sebesar 50-60% kondisi netral akan beralih menuju Fase El Nino. Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada pada kondisi netral dan diprediksi akan bertahan hingga akhir 2023.

Menyikapi situasi tersebut BMKG mengimbau kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih. Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir," katanya.

Pemerintah daerah dan masyarakat diminta lebih optimal menyimpan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More