Kiai Sepuh Tahlil dan Istigasah di Makam Pendiri NU
Jum'at, 17 Februari 2023 - 06:14 WIB
JAKARTA - Para kiai sepuh Nahdlatul Ulama ( NU ) dari berbagai daerah mengikuti acara tahlil dan istigasah di area makam Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023) malam. Hadir Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan segenap pengurus harian PBNU lainnya.
Di kompleks ini terdapat makam pendiri NU Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan beberapa masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara istighosah yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudatu Tahfidzil Qur'an, Perak, Jombang KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz ini dilakukan sebelum memulai tasyakuran dalam memperingati satu Abad NU.
Selain itu, terdapat acara doa untuk Muassis-Masyayikh NU yang dipusatkan di halaman Pondok Pesantren Tebuireng. Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan surat Yasin, yang kemudian dilanjutkan pembacaan tahlil.
Foto/Istimewa
Sedangkan pembacaan doa dipimpin oleh tiga kiai, di antaranya yakni KH Masduki Abdurrahman dan KH Nurul Huda Djazuli. Selain itu, beberapa kiai sepuh di Jawa Timur hadir di acara ini, yakni Pengasuh Pesantren Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli dengan menggunakan kursi roda, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Ketua PBNU sekaligus juru bicara acara ini Alissa Qotrunnada Munawaroh menjelaskan acara itu malam spiritualitas yang dihadiri para kiai dari jajaran mustasyar dan syuriyah dari pusat dan se-Pulau Jawa. "Sebagaimana kita tahu. Nahdlatul Ulama adalah kebangkitan para ulama. Jadi, acara ini adalah momentum kita mendengarkan dawuh-dawuh beliau untuk menatap NU di abad kedua ini," katanya.
Diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan Tasyakuran Satu Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh NU di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023) malam. Alissa mengatakan, acara ini menjadi sebuah forum para kiai khususnya yang berada dalam struktur jam'iyah NU.
"Jika beberapa waktu lalu (7 Februari 2023) adalah perayaan bagi jamaah maka forum sekarang ini adalah forumnya Jam'iyyah. Pesertanya sebagian besar para pengurus NU," pungkasnya.
Di kompleks ini terdapat makam pendiri NU Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan beberapa masyayikh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara istighosah yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudatu Tahfidzil Qur'an, Perak, Jombang KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafidz ini dilakukan sebelum memulai tasyakuran dalam memperingati satu Abad NU.
Selain itu, terdapat acara doa untuk Muassis-Masyayikh NU yang dipusatkan di halaman Pondok Pesantren Tebuireng. Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan surat Yasin, yang kemudian dilanjutkan pembacaan tahlil.
Foto/Istimewa
Sedangkan pembacaan doa dipimpin oleh tiga kiai, di antaranya yakni KH Masduki Abdurrahman dan KH Nurul Huda Djazuli. Selain itu, beberapa kiai sepuh di Jawa Timur hadir di acara ini, yakni Pengasuh Pesantren Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli dengan menggunakan kursi roda, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Ketua PBNU sekaligus juru bicara acara ini Alissa Qotrunnada Munawaroh menjelaskan acara itu malam spiritualitas yang dihadiri para kiai dari jajaran mustasyar dan syuriyah dari pusat dan se-Pulau Jawa. "Sebagaimana kita tahu. Nahdlatul Ulama adalah kebangkitan para ulama. Jadi, acara ini adalah momentum kita mendengarkan dawuh-dawuh beliau untuk menatap NU di abad kedua ini," katanya.
Diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan Tasyakuran Satu Abad NU dan Doa untuk Muassis-Masyayikh NU di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023) malam. Alissa mengatakan, acara ini menjadi sebuah forum para kiai khususnya yang berada dalam struktur jam'iyah NU.
"Jika beberapa waktu lalu (7 Februari 2023) adalah perayaan bagi jamaah maka forum sekarang ini adalah forumnya Jam'iyyah. Pesertanya sebagian besar para pengurus NU," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda