Survei LSI Denny JA: 3 Partai Ini Berpeluang Menangkan Pemilu 2024
Selasa, 07 Februari 2023 - 17:10 WIB
JAKARTA - Setahun menjelang Pemilu 2024 , hanya ada tiga partai politik (parpol) yang mendapatkan dukungan di atas 10%. Masing-masing Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Hal ini diketahui dari hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. PDIP berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 22,7%, disusul Golkar dengan 13,8% dan Gerindra yang mendapatkan dukungan 11,2%.
"Ketiga partai ini berpeluang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024. Karena pemilu legislatif dan pemilu presiden terjadi secara serentak, partai yang mengajukan calon presiden paling populer berpeluang menjadi partai terbesar," kata Direktur SIGI-LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam pemaparan hasil survei berjudul Partai Lama, Partai Baru, Partai Besar, Partai Gurem, Selasa (7/2/2023).
Tempat selanjutnya diduduki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan dukungan 8%, Partai Demokrat 5%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9%, dan Partai Nasdem dengan dukungan 4,4%. Kemudian ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9%.
"Di luar tujuh partai teratas, partai-partai lain yang ikut pemilu di 2024, perlu berjuang extra untuk bisa lolos parliamentary threshold," katanya.
Dalam survei ini, LSI Denny JA mengelompokkan partai politik berdasarkan tahun kelahirannya. Kelompok pertama adalah partai yang lahir sebelum era Reformasi yakni PDIP, Partai Golkar, dan PPP. Kelompok kedua, partai yang berdiri setelah era Reformasi yaitu PKB, PKS, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Kemudian PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda).
Sementara kelompok ketiga adalah partai yang baru pertama kali akan mengikuti pemilu di 2024. Masing-masing Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Ummat (PU).
"PPP satu-satunya partai lahir sebelum Reformasi yang tidak menjadi Partai Besar (mendapatkan dukungan lebih dari 10%). Sementara Gerindra, satu-satunya partai yang lahir setelah Reformasi yang menjadi Partai Besar," kata Ardian Sopa.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, partai baru bisa mendapat dukungan tinggi jika memiliki calon presiden yang populer. Seperti halnya Partai Demokrat pada Pemilu 2009 dengan capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu menjadi partai terbesar dengan dukungan 20,4%.
"Partai yang lahir di era Reformasi bisa menjadi Partai Besar (dukungan di atas 10%) jika punya capres yang populer. Seperti kasus Gerindra dengan Prabowo Subianto," kata Ardian Sopa.
Untuk diketahui, survei dilaksanakan pada 4-15 Januari 2023 terhadap 1.200 responden yang diambil menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang dilengkapi dengan riset kualitatif. Margin of error survei ini adalah sebesar +/-2,9%.
Hal ini diketahui dari hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. PDIP berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 22,7%, disusul Golkar dengan 13,8% dan Gerindra yang mendapatkan dukungan 11,2%.
"Ketiga partai ini berpeluang untuk menjadi pemenang di Pemilu 2024. Karena pemilu legislatif dan pemilu presiden terjadi secara serentak, partai yang mengajukan calon presiden paling populer berpeluang menjadi partai terbesar," kata Direktur SIGI-LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam pemaparan hasil survei berjudul Partai Lama, Partai Baru, Partai Besar, Partai Gurem, Selasa (7/2/2023).
Tempat selanjutnya diduduki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan dukungan 8%, Partai Demokrat 5%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9%, dan Partai Nasdem dengan dukungan 4,4%. Kemudian ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9%.
"Di luar tujuh partai teratas, partai-partai lain yang ikut pemilu di 2024, perlu berjuang extra untuk bisa lolos parliamentary threshold," katanya.
Dalam survei ini, LSI Denny JA mengelompokkan partai politik berdasarkan tahun kelahirannya. Kelompok pertama adalah partai yang lahir sebelum era Reformasi yakni PDIP, Partai Golkar, dan PPP. Kelompok kedua, partai yang berdiri setelah era Reformasi yaitu PKB, PKS, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Kemudian PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda).
Sementara kelompok ketiga adalah partai yang baru pertama kali akan mengikuti pemilu di 2024. Masing-masing Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Ummat (PU).
"PPP satu-satunya partai lahir sebelum Reformasi yang tidak menjadi Partai Besar (mendapatkan dukungan lebih dari 10%). Sementara Gerindra, satu-satunya partai yang lahir setelah Reformasi yang menjadi Partai Besar," kata Ardian Sopa.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, partai baru bisa mendapat dukungan tinggi jika memiliki calon presiden yang populer. Seperti halnya Partai Demokrat pada Pemilu 2009 dengan capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu menjadi partai terbesar dengan dukungan 20,4%.
"Partai yang lahir di era Reformasi bisa menjadi Partai Besar (dukungan di atas 10%) jika punya capres yang populer. Seperti kasus Gerindra dengan Prabowo Subianto," kata Ardian Sopa.
Untuk diketahui, survei dilaksanakan pada 4-15 Januari 2023 terhadap 1.200 responden yang diambil menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang dilengkapi dengan riset kualitatif. Margin of error survei ini adalah sebesar +/-2,9%.
(abd)
tulis komentar anda