Absen Raker, KSAD Dudung Diminta Lebih Hormati DPR
Kamis, 02 Februari 2023 - 11:56 WIB
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tidak hadir dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Panglima TNI dan seluruh kepala staf TNI, Kamis (2/2/2023). Ketidakhadiran Dudung tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pimpinan Komisi.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, ia dan pimpinan komisi lainnya mengaku baru tahu Jenderal Dudung absen dalam raker.
"Biasanya ada komunikasi lebih awal tapi ini Pak KSAD tidak hadir, seluruh pimpinan baru tahu hari ini," kata Meutya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Menurut Meutya, agenda raker hari ini adalah membahas Papua yang lebih banyak merupakan wewenang TNI AD. "Kita sebenarnya membahas Papua, meskipun Pak Wakasad bisa menjawab dengan baik," katanya.
Absennya Dudung dalam raker memang disampaikan dalam surat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Di dalamnya memberitahukan bahwa Dudung sedang kunjungan kerja ke Korea. Namun, Meutya tetap mempertanyakan alasan Dudung tidak memberi pemberitahuan sendiri.
"Kami apresiasi (surat) dari panglima, tapi biasanya kan yang bersangkutan juga mengirimkan surat," ujar politikus Partai Golkar ini.
Baca juga: KSAD Dudung Bawa Sejumlah Jenderal Sambangi Mabes AD Korea Selatan
"Tidak apa-apa dimulai tanpa KSAD?" tanya Meutya kepada Anggota Komisi I DPR.
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta rapat tetap dilanjutkan tanpa Dudung. Namun ia meminta Dudung lebih menghormati Komisi I.
"Sudah ada panglima dan dua kepala staf, kalau hanya berpegang ke KSAD, tidak menghormati juga. Tapi cukup menjadi catatan menjaga hubungan kerja kita bagaimanapun anggaran AD kita buat bersama-sama. Mohon perhatian kepada KSAD bisa saling menghormati Komisi I agar kita pun bisa menghormati KSAD, karena kita amat menghormati TNI AD," kata Dave.
Komisi I DPR kemudian memutuskan rapat kerja tetap dilanjutkan secara tertutup untuk umum.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, ia dan pimpinan komisi lainnya mengaku baru tahu Jenderal Dudung absen dalam raker.
"Biasanya ada komunikasi lebih awal tapi ini Pak KSAD tidak hadir, seluruh pimpinan baru tahu hari ini," kata Meutya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Menurut Meutya, agenda raker hari ini adalah membahas Papua yang lebih banyak merupakan wewenang TNI AD. "Kita sebenarnya membahas Papua, meskipun Pak Wakasad bisa menjawab dengan baik," katanya.
Absennya Dudung dalam raker memang disampaikan dalam surat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Di dalamnya memberitahukan bahwa Dudung sedang kunjungan kerja ke Korea. Namun, Meutya tetap mempertanyakan alasan Dudung tidak memberi pemberitahuan sendiri.
"Kami apresiasi (surat) dari panglima, tapi biasanya kan yang bersangkutan juga mengirimkan surat," ujar politikus Partai Golkar ini.
Baca juga: KSAD Dudung Bawa Sejumlah Jenderal Sambangi Mabes AD Korea Selatan
"Tidak apa-apa dimulai tanpa KSAD?" tanya Meutya kepada Anggota Komisi I DPR.
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono meminta rapat tetap dilanjutkan tanpa Dudung. Namun ia meminta Dudung lebih menghormati Komisi I.
"Sudah ada panglima dan dua kepala staf, kalau hanya berpegang ke KSAD, tidak menghormati juga. Tapi cukup menjadi catatan menjaga hubungan kerja kita bagaimanapun anggaran AD kita buat bersama-sama. Mohon perhatian kepada KSAD bisa saling menghormati Komisi I agar kita pun bisa menghormati KSAD, karena kita amat menghormati TNI AD," kata Dave.
Komisi I DPR kemudian memutuskan rapat kerja tetap dilanjutkan secara tertutup untuk umum.
(abd)
tulis komentar anda