Masyarakat Diimbau Jangan Terprovokasi Aksi Pembakaran Al-Qur'an
Selasa, 31 Januari 2023 - 15:29 WIB
JAKARTA - Masyarakat khususnya umat Islam diimbau agar tidak terprovokasi dengan aksi pembakaran salinan Al-Qur’an di Swedia. Masyarakat diminta untuk tetap tenang menyikapinya.
"Membakar Al-Qur’an itu jelas melukai umat Islam, saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi dengan aksi itu," kata Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Selasa (31/1/2023).
Adapun aksi bakar Al-Qur’an itu dilakukan oleh pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras Rasmus Paludan di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Sabtu, 21 Januari 2023. Rasmus Paludan yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu, ketika dia membakar Al-Qur’an.
Cak Imin mengutuk keras aksi keji tersebut. Dia menilai aksi Rasmus Paludan bisa memicu ketegangan antarumat beragama di dunia terutama Islam, selain bertentangan dengan nilai keislaman.
"Saya tentu saja mengecam keras aksi pembakaran Kitab Suci Al-Qur’an di Swedia, itu bukan saja tidak sesuai dengan nilai keagamaan dan toleransi, malah lebih dari itu bisa memicu ketegangan," tuturnya.
Diketahui, Negara Arab seperti Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait juga mengecam Rasmus Paludan. "Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
Indonesia juga melalui Kementerian Luar Negeri sudah menyikapi kejadian tersebut. "Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan. Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab."
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyayangkan sikap Rasmus Paludan. “Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” ujarnya.
"Membakar Al-Qur’an itu jelas melukai umat Islam, saya mendorong aparat kepolisian di Swedia menindak tegas para pelaku. Tapi yang paling penting kita (umat Islam) harus tetap tenang, tidak terprovokasi dengan aksi itu," kata Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Selasa (31/1/2023).
Adapun aksi bakar Al-Qur’an itu dilakukan oleh pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras Rasmus Paludan di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Sabtu, 21 Januari 2023. Rasmus Paludan yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu, ketika dia membakar Al-Qur’an.
Cak Imin mengutuk keras aksi keji tersebut. Dia menilai aksi Rasmus Paludan bisa memicu ketegangan antarumat beragama di dunia terutama Islam, selain bertentangan dengan nilai keislaman.
"Saya tentu saja mengecam keras aksi pembakaran Kitab Suci Al-Qur’an di Swedia, itu bukan saja tidak sesuai dengan nilai keagamaan dan toleransi, malah lebih dari itu bisa memicu ketegangan," tuturnya.
Diketahui, Negara Arab seperti Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait juga mengecam Rasmus Paludan. "Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
Indonesia juga melalui Kementerian Luar Negeri sudah menyikapi kejadian tersebut. "Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan. Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab."
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyayangkan sikap Rasmus Paludan. “Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” ujarnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda