Tak Menyerah Menata Tanah Abang

Senin, 11 Mei 2015 - 09:45 WIB
Tak Menyerah Menata Tanah Abang
Tak Menyerah Menata Tanah Abang
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta seakan tidak mau menyerah untuk menata kawasan Pusat Grosir Tanah Abang. Berbagai upaya dilakukan demi mengatasi kesemrawutan.

Amburadulnya pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara itu terpantau dalam aktivitas sehari- hari seperti pembawa barang yang menggunakan troli, kegiatan bongkar muat perusahaan ekspedisi, angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang tanpa aturan, serta pedagang minuman maupun makanan ringan yang selalu ada ketika terjadi kemacetan.

Dari sekian banyak permasalahan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI saat ini tengah menangani persoalan lalulintas angkutan umum dan angkutan barang. Rencananya operasional bus besar di kawasan Tanah Abang bakal dikurangi. Petugas juga akan melakukan sistem pengecekan kelengkapan administrasi angkutan umum melalui pemindaian barcode.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Pusat Muslim menyebutkan, tercatat ada 78 bus besar yang melintas di Tanah Abang dan melewati Blok A. Mayasari P52 jurusan Tanah Abang–Bekasi sebanyak 21 bus, Mayasari P70 jurusan Kampung Rambutan–Tanah Abang 10 bus, Mayasari P70A Cileungsi– Tanah Abang 9 bus, Mayasari P14 Tanjung Priok– Tanah Abang 7 bus, Mayasari P507 Pulogadung– Tanah Abang 8 bus. Kemudian APTB Bekasi–Tanah Abang 15 bus dan APTB Bogor– Tanah Abang 8 bus. ”Total bus besar yang melewati Blok A ada 78 unit,” katanya kemarin.

Nanti operasional bus itu tidak dikurangi, hanya rute yang melintasdidepanBlokAsaja yang dikurangi. Sebagian melintas di Jatibunder, lalu berputar di Tanah Tinggi melewati Stasiun Tanah Abang dan lurus menuju Jalan Kebon Sirih. Kendaraan yang melintas didepan Blok A hanya 40 bus, sedangkan yang melewati stasiun 38 bus.”Ini untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang melintas di depan Blok A Tanah Abang,” ujar Muslim.

Sudin Perhubungan Jakarta Pusat juga akan mengecek kelengkapan angkutan umum melalui telepon seluler, dimana di dalam ponsel terdapat aplikasi barcode scanner yang bisa melihat kelengkapan surat kendaraan hanya dengan memotret barcode yang ada di bodi angkutan umum.

Menurut dia, penggunaan aplikasi yang baru saja diterapkan itu sangat akurat dalam membaca barcode sehingga jika tidak termuat data usai dipindai dapat diduga kartu kir palsu. Karena, data seluruh kendaraan umum, angkutan barang ataupun angkutan pribadi sudah online, hasil pemindaian (scan)pun akurat. ”Soalnya realtime. Kalau kita scantidak keluar data bisa dicurigai kartu kir palsu,” ucapnya.

Bila ditemukan hal tersebut, pihaknya akan memeriksa Kartu Izin Usaha Angkutan (KIUA) dan Kartu Pengawasan (KPS). Selanjutnya, jika tidak ditemukan pelanggaran, pihaknya tidak akan menyita kendaraan umum melainkan mengeluarkan larangan beroperasi atau mencabut izin operasional. Kalau diduga palsu, maka kendaraan tersebut ditilang.

Dengan ditilang otomatis kendaraan tidak bisa beroperasi. Namun, jika sudah ditilang masih beroperasi, angkutan itu akan dibekukan izinnya. Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi Izzul Waro menilai rencana Dishub mengurangi 50% kendaraan besar di kawasan Tanah Abang merupakan hal positif, sebab bagaimanapun ke depan otomatis kendaraan akan semakin banyak sehingga kawasan tersebut pasti akan semrawut. ”Ini langkah positif mengurai kemacetan,” ujarnya.

Menurut dia, ada yang harus dilakukan lebih lanjut, yakni ketepatan waktu kedatangan bus. Sebab jika masyarakat lama menunggu, hal itu akan membuka kesempatan PKL. Soal penggunaan barcode scanner, Izzul juga mengapresiasinya. Artinya petugas tidak membutuhkan waktu lama untuk menanyakan keaslian kelengkapan surat-surat kendaraan.

Apalagi proses scan dilakukan di luar wilayah Tanah Abang sehingga ketika ada yang melanggar otomatis kendaraan yang beroperasi di Tanah Abang akan berkurang. Terpenting dari kebijakan itu semua, konsistensi petugas sangat diharapkan di lapangan.

”Bagaimanapun bagusnya sistem, kalau tidak diimbangi sumber daya manusia yang memiliki integritas, hasilnya akan sama saja nol,” tuturnya.

Ridwansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7914 seconds (0.1#10.140)