Polisi Bongkar Prostitusi Artis

Minggu, 10 Mei 2015 - 10:00 WIB
Polisi Bongkar Prostitusi Artis
Polisi Bongkar Prostitusi Artis
A A A
JAKARTA - Jaringan prostitusi yang menggunakan kecanggihan teknologi kembali terbongkar. Bahkan, teranyar, jaringannya bisa disebut kelas kakap karena bertarif puluhan hingga ratusan juta rupiah dengan pelaku di antaranya dari kalangan artis.

Terungkapnya jaringan prostitusi tersebut terjadi setelah penangkapan seorang artis yang juga model panas yang merangkap sebagai disc jockey (DJ) berinisial AA, 23, Jumat (8/5/2015) malam.RAA diamankan aparat Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan yang menyamar sebagai pelanggan.

Dalam transaksinya, AA yang diduga pemilik akun twitter @amelalvi23 memanfaatkan Blackberry Messengger (BBM) sebagai media promosi. Sekali kencan untuk short time selama tiga jam, dia memasang tarif cukup fantastis, yakni Rp 80 juta-200 juta. Selain AA, polisi juga mengamankan seorang pria bernama RA atau Robbie Abbas, 32, yang diduga berperan sebagai mucikari.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat menerangkan kedua pelaku prostitusi online ini diamankan di salah satu hotel berbintang dikawasanJakarta Selatan. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya pakaian dalam milik AA dan sebuah handphone Blackberry Q5. Wahyu menerangkan, untuk membongkar praktik seperti ini, polisi harus melakukan penyamaran. Berdalih melakukan pemesanan, anggota pun harus mengeluarkan uang muka sebesar 30% dari harga kesepakatan.

”Cara seperti ini memang kerap dilakukan dia (RA) sebagai mucikari. Bayar 30%, lalu pas hari H bayar sisanya. Kalangan pelanggannya cukup terbatas,” ungkap Wahyu kemarin. Meski demikian, polisi tidak menetapkan AA sebagai tersangka. Satusatunya tersangka dalam kasus ini adalah RA. Sang mucikari tersebut dijerat dengan Pasal 296 dan 506 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun 6 bulan penjara. Adapun AA masih berstatus sebagai saksi. Kemarin AA bahkan sudah dibebaskan.

”AA hanya saksi, sedangkan RA sebagai tersangka. RA kami jerat dengan pasal permucikarian,” papar Wahyu. Dari data yang ada, AA diidentifikasi beberapa kali tampil di layar lebar, terutama film bergenre horor. Di antara film dimaksud adalah Hantu Tuli, Rumah Hantu Pasar Malam, Jenglot Pantai Selatan, Pulau Hantu 3, dan Nenek Gayung . Perempuan kelahiran Sukabumi, 28 Juli 1992, itu juga juga pernah terlibat dalam sinetron Angling Dharma .

Selain tampil di layar lebar dan layar kaca, dia juga pernah tampil di sejumlah majalah dewasa seperti Popular, FHM, Male Emporium. Amel Alvi melalui akun Twitter-nya membantah dirinya adalah AA yang dimaksud. Dia berkicau, ”smua nya inisial aa itu bukan aku mungkin artis lain kan banyak yg nama nya inisial aa. aku baik aja.” Namun dari foto yang beredar di dunia maya, AA memang sangat mirip dengan Amel Alvi. Foto-foto AA yang tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi mengenakan pakaian mirip postingan terakhir di akun Twitter-nya.

Pengamat sosial Universitas Indonesia Rislawan menilai prostitusi online bukanlah fenomena baru. Pelacuran sebagai pekerjaan tertua di muka bumi telah bermetamorfosis hingga menjajakannya melalui jaringan internet. ”Ini kan salah satu upaya orang untuk survive. Pelacuran online ini saya lihat seperti ekonomi kreatif, orang yang tadinya menjual diri secara face to face sekarang menggunakan jaringan online ,” ujar Rislawan.

Menurut dia, prostitusi online sebenarnya bisa ditekan dengan menggunakan tiga undang-undang, yakni UU IT, UU Pornografi, dan UU Pernikahan. Upaya ini bisa diwujudkan jika ada kesungguhan dari pihak-pihak terkait. ”Ketiga UU itu kita maksimalkan, pelaku bisa kita jerat bila melanggar ketiga UU itu. Medsos seperti Facebook maupun Twitter bila ada sesuatu yang mencurigakan bisa kita blokir tanpa terkecuali,” jelasnya.

UU Pernikahan, lanjutnya, juga bisa digunakan untuk menjerat prostitusi. Bahkan dalam kasus prostitusi, tidak hanya pelacur yang bisa dijerat, tapi para pengguna juga bisa dikenai sanksi. ”Kalau pemerintah tanpa ampun memblokir situs teroris, kenapa situs porno nggak kita blokir? Jokowi aja menang di cyber , artinya peran cyber bisa didominasi,” ujar Rislawan. Pengamat sosial Prof Paulus Wirotomo dari Universitas Indonesia menilai fenomena pelacuran merupakan hal yang biasa.

Menurutnya ada dua masalah sosial yang menyebabkan pelacuran ada saat ini, yakni kemiskinan dan karena profesi. Dia menandaskan, jika ada lapangan pekerjaan dan mereka yang berprofesi pelacur berkurang, berarti kebanyakan profesi pelacur karena kemiskinan. Paulus menyarankan pemerintah agar mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satunya dengan membuat lokalisasi. ”Ini memang jadi pro dan kontra, tapi dengan begini, PSK bisa tertampung dan tertata sehingga masalah bisa diawasi,” tandas Paulus.

Klien hingga Boston

Berdasar informasi yang berhasil dikorek, klien RA bukan hanya dari Jakarta, tapi juga Bali dan Medan. Malah RA memiliki pelanggan mulai dari Boston, Kuala Lumpur hingga Bangkok. Harga yang dipatok untuk layanankeluarnegeri terbilangsangat mahal, mencapai Rp200 juta. Harga tersebut belum termasuk tiket pesawat yang harus dibayar pelanggannya.

”Semua akomodasinya nanti ditanggung pelanggan,” kata Kepala Satuan Resor Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie S Latuheru di Jakarta. Menurut dia, biasanya para pekerja seks itu dibawa oleh pelanggannya. Namun tidak sedikit mereka harus menyusul pelanggannya yang tiba lebih dulu di luar negeri. Audie juga membeberkan, berdasar pengakuan RA, AA bisa diajak berkencan 3-5 orang dalam sehari. Berdasarkan keterangan, RA mengaku mematok tarif premium, yaitu Rp80 juta sampai Rp200 juta untuk short time dengan durasi 3 jam.

Artis-artis yang disewakan RA hanya mau melayani nafsu pria hidung belang berkocek tebal di hotel bintang lima. Selain AA, diduga masih ada 200 perempuan lain yang siap diajak berkencan. Hal tersebut didapatkan dari barang bukti berupa BlackBerry Q5 milik RA. ”Saat dicek di handphone tersangka, ada beberapa grup. Ada grupSMA, adagruplainnya. Nah di salah satu grup ada yang berisi 200 perempuan yang pembicaraannya mengenai transaksi seperti itu,” kata Audie.

Adapun Wahyu menduga, selain AA, sejumlah artis lain diduga kuat masuk dalam jaringan prostitusi via BBM yang dilakukan RA. Dari bisnis jual beli wanita, kata Wahyu, RA yang berprofesi sebagai penata rias artis ini bisa mengeruk keuntungan Rp24 juta hingga Rp60 juta untuk sekali transaksi.

Yan yusuf
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3395 seconds (0.1#10.140)