Ilmuwan Muda Indonesia Bersinar di ISPRO

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:13 WIB
Ilmuwan Muda Indonesia Bersinar di ISPRO
Ilmuwan Muda Indonesia Bersinar di ISPRO
A A A
JAKARTA - Indonesia mencetak hattrick dalam ajang The 3rd International Science Project Olympiad (ISPRO) di Jakarta. Indonesia menjadi juara umum tiga kali berturut-turut dengan raihan sembilan medali.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Achmad Jazidie mengatakan, Indonesia menjadi juara umum dengan mengantongi empat medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Jazidie pun bangga dengan prestasi para siswa karena sudah tiga tahun berturutturut meraih juara umum di ajang olimpiade ilmuwan muda ini.

Diketahui, pada ISPRO 2013 Indonesia juara umum dengan 14 medali dan pada 2014 meraih 10 medali. ”Syukur alhamdulillah target kita menjadi juara umum tercapai, bahkan kita menang tiga kali berturut-turut. Ini adalah prestasi luar biasa,” katanya saat penutupan ISPRO 2015 di kantor Kemendikbud kemarin. Empat medali emas yang diraih Indonesia masing-masing berasal dari kategori Kimia, diraih Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah dengan proyek penelitian ”Henna Leaf: Biodegradable and Natural Softener Textile Dyes”.

Kategori Biologi diraih Krissanti Putrika Adiwijaya dengan proyek penelitian ”Osteodrink From Kolang-kaling and Kersen Leafs Extract as Calcium and Floestrogen Supplements in Osteoporosis Prevention”. Kategori Teknologi diraih Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo LanggengUtomodengan proyek penelitian ”POSTWEC (Power Stand-Up Electric Wheelchair)”. Dan kategori Lingkungan diraih Irham Syarif dan Ahmad Abrar dengan proyek penelitian ”Pollutants Leads Absorber Helm Masker by Using Mahogany Leaf andJackfruitLeaf”.

Jazidie melanjutkan, proyek penelitian yang dikerjakan para peserta ISPRO menjadi kontribusi nyata dari generasi muda dunia untuk belajar memberikan solusi kreatif dalam berbagai permasalahan yang mengemuka dalam kehidupan manusia. ”Pelaksanaan ISPRO telah berjalan sesuai dengan tujuan, yaitu untuk menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan usia muda serta meningkatkan kesadaran siswa untuk aksi menyuarakan proteksi terhadap planet, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan gaya hidup yang ramah lingkungan,” terangnya.

Diketahui, ISPRO ke-3 diikuti siswa dari 29 negara, antara lain Filipina, Australia, Malaysia, Turki, Jerman, Pakistan, Uganda, dan Afghanistan. Ada empat kategori penelitian yang dilombakan dalam ISPRO, yaitu Fisika, Kimia, Biologi, serta Teknologi dan Lingkungan.

Penilaian yang dilakukan juri terdiri atas beberapa kriteria, antara lain tentang penelitian, desain dan metodologi, kreativitas, dan pemaparan. Dalam kompetisi ini, peserta diminta untuk menjelaskan proyeknya, mempertahankan dan menggunakan ide tersebut dalam teori dan praktik. Jika diperlukan, peserta bisa membawa alat bantu audiovisual. Peserta yang berusia 14-18 tahun ini bisa menyertakan maksimal 10 karya dari satu negara.

Neneng zubaidah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5810 seconds (0.1#10.140)