Tujuh Perusahaan RI Masuk Terbesar di Dunia

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:06 WIB
Tujuh Perusahaan RI...
Tujuh Perusahaan RI Masuk Terbesar di Dunia
A A A
NEWYORK - Tujuh perusahaan Indonesia masuk daftar Perusahaan Publik Terbesar di Dunia versi majalah Forbes dalam laporannya 13th Annual Global 2000.

Ketujuh perusahaan itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di peringkat ke- 457, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk( 490), PT Bank Central Asia Tbk (630), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (783), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (927), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk( 1.542), dan PT Gudang Garam Tbk (1.679).

Menurut Forbes, Bank Rakyat Indonesia membukukan penjualan USD6,9 miliar, laba USD2 miliar, aset USD64,8 miliar, dan nilai pasar USD24,9 miliar. ”Bank Rakyat Indonesia memberikan berbagai layanan. Perusahaan itu beroperasi melalui beberapa segmen, yakni mikro, ritel, korporat, lainnya, dan anak usaha. Segmen mikro menawarkan jasa perbankan pada konsumen individu dan micro-entrepreneur,” ungkap laporan Forbes yang menyebutkan bahwa bank itu didirikan oleh Aria Wiriatmaja pada 16 Desember 1895.

Bank Mandiri membukukan penjualan USD7,1 miliar, laba USD1,7 miliar, aset USD69 miliar, dan nilai pasar USD22 miliar. ”Bank Mandiri beroperasi melalui beberapa segmen yakni korporat, komersial dan bisnis, mikro dan ritel, serta konsumen.” ”Selain itu, treasury , lembaga keuangan dan manajemen aset khusus, perbankan syariah, asuransi, dan lainnya,” papar Forbes . Bank Central Asia membukukan penjualan USD4,4 miliar, laba USD1,4 miliar, aset USD44,6 miliar, dan nilai pasar USD28,9 miliar.

”Bank Central Asia menjalankan jasa perbankan dan keuangan lainnya. Perusahaan itu beroperasi di berbagai lokasi mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Indonesia timur hingga luar negeri,” ungkap Forbes. Majalah itu juga menyebutkan, Telekomunikasi Indonesia membukukan penjualan USD7,6 miliar, laba USD1,2 miliar, aset USD11,4 miliar, dan nilai pasar USD22,1 miliar. ”PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyediakan jasa telekomunikasi, informasi, dan jaringan.

Segmen yang dilayani adalah personal, rumah, korporat, dan lainnya,” papar Forbes . Bank Negara Indonesia membukukan penjualan USD3,6 miliar, laba USD909 juta, aset USD33,6 miliar, dan nilai pasar USD10,4 miliar. ”Bank Negara Indonesia memberikan berbagai layanan perbankan dan beroperasi dalam segmen korporat, komersial, konsumen dan ritel, treasury dan lembaga keuangan,” ungkap Forbes.

Menurut Forbes , Perusahaan Gas Negara membukukan penjualan USD3,4 miliar, laba USD721 juta, aset USD6,2 miliar, dan nilai pasar USD9,1 miliar. ”Perusahaan Gas Negara terlibat dalam distribusi dan transmisi gas alam pada konsumen industri, komersial, dan rumah tangga. Mereka beroperasi dalam segmen bisnis transmisi dan transportasi, distribusi dan perdagangan, serta lainnya,” papar Forbes.

Gudang Garam membukukan penjualan USD5,5 miliar, laba USD453 juta, aset USD4,7 miliar, dan nilai pasar USD7,7 miliar. Dalam daftar tersebut, empat bank asal China berada di peringkat keempat teratas. ”Untuk pertama kali, China menjadi tuan rumah untuk empat perusahaan terbesar dunia dan menempatkan lima perusahaannya di 10 besar untuk 2 tahun berturut-turut,” ungkap laporan Forbes.

Kriteria untuk pemeringkatan itu antara lain penjualan, profit, aset, dan nilai pasar. Secara total, perusahaan-perusahaan dalam daftar Global 2000 itu membukukan pendapatan USD39 triliun, laba USD3 triliun, aset USD162 triliun, dan nilai pasar USD48 triliun pada 2015. ”Total nilai pasar tumbuh 9% year over year (yoy),” papar Forbes.

Lima perusahaan terbesar dunia dalam daftar itu adalah Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) asal China, China Construction Bank, Agricultural Bank of China, Bank of China, dan konglomerasi Berkshire Hathaway asal Amerika Serikat (AS). ”Menguatnya bursa saham dan tingginya permintaan investor, boom pasar IPO global menambah sedikitnya 20 pendatang baru dalam daftar ini.

Khususnya perusahaan-perusahaan Asia memimpin dalam peningkatan modal seperti IPO Alibaba yang merupakan IPO terbesar di dunia hingga saat ini,” ungkap Forbes . Ada 200 pendatang baru dalam daftar Global 2000 tahun ini. Sejumlah pendatang baru dalam daftar ini antara lain Dalian Wanda Commercial Properties yang dikelola miliarder China Wang Jianlin, Electronic Arts, manufaktur cat terbesar di Asia Nippon Paint, Expedia, Axel Sprinter, pemain kosmetik terbesar di Korea Selatan (Korsel) Amorepacific, dan Tiffany & Co.

Perusahaan yang peringkatnya meningkat lebih dari 200 adalah Facebook setelah mengalami peningkatan pendapatan dan laba. Berikutnya perusahaan American Airlines, Starbucks, dan Monster Beverage. American Airlines naik 500 peringkat karena diuntungkan dari harga minyak yang rendah. Starbucks naik lebih dari 450 peringkat saat laba dan pangsa pasar menguat.

Monster Beverage naik 400 peringkat dibandingkan tahun lalu. Perusahaan yang masuk Global 2000 tahun ini berasal dari 61 negara. Jika diperinci negara-negara dengan jumlah perusahaan terbanyak yang ada dalam daftar tersebut, AS masih menempati peringkat teratas dengan 579 perusahaan. Posisi AS disusul China dan Hong Kong yang memiliki 232 perusahaan, Jepang 218 perusahaan, Inggris 94 perusahaan, dan Korsel 66 perusahaan. ”Laporan ini menunjukkan dominasiAS danChinadalambisnis global saat ini,” papar Forbes.

Eropa secara keseluruhan kehilangan 20 peringkat dengan 486 perusahaan tahun ini, turun jauhdibelakangAsia yangmemiliki 691 perusahaan dan Amerika Utara dengan 645 perusahaan. Prancis keluar dari lima negara terbesar, tergeser oleh Korsel yang naik ke peringkat kelima.

Dua negara yang membuat debut dalam daftar tahun ini adalah Argentina dan Siprus. Jika dilihat dari jenis industrinya, perbankan dan jasa keuangan terus mendominasi daftar itu dengan 434 perusahaan, turun 27 dibandingkan tahun lalu. Posisi berikutnya diikuti sektor minyak dan gas dengan 136 perusahaan.

Syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)