Hati-hati Jebakan Batman di Kongres Demokrat

Jum'at, 08 Mei 2015 - 14:46 WIB
Hati-hati Jebakan Batman di Kongres Demokrat
Hati-hati Jebakan Batman di Kongres Demokrat
A A A
JAKARTA - Kongres Partai Demokrat yang dilaksanakan 11-13 Mei 2015 di Surabaya mendatang dinilai penuh rekayasa. Indikasinya banyak aturan dalam draf tata tertib (tatib) kongres yang bersifat menguntungkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengungkapkan, melihat draf jadwal kongres yang dibuat panitia pengarah atau Steering Committee (SC) dari tanggal 11-13 Mei 2015 sebenarnya praktis kurang 24 jam saja pelaksanaan kongres.

Dia memaparkan, hari pertama kongres, tanggal 11 Mei 2015 tidak ada kegiatan kecuali registrasi. Tanggal 12 Mei 2015 pagi diisi dengan acara di luar kongres yaitu penetrasi arahan dari ketua umum.
Lanjutnya, acara pembukaan baru dilaksanakan tanggal 12 Mei 2015 pukul 19.30-22.00 WIB dilanjutkan dengan rapat perdana pada tengah malam.

"Dibantu senior yang paham SC Kongres Partai Demokrat untuk baca isi draf peraturan tatib. Duh mengelus dada baca jebakan batman-nya," ungkap Pasek melalui akun Twitter @G_paseksuardika, Jumat (8/5/2015).

Dia mengatakan, di tengah rasa kantuk jadwal pertanggungjawaban dilakukan dengan pandangan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang berpotensi untuk aklamasi bila dikaitkan dengan draf tatibnya. "Apalagi itu dilakukan dengan diawali pengesahan tatib, bukan pembahasan dan pengesahan tatib. Jadi draf tatib diredam untuk dibahas dengan alasan waktu," terangnya.

Dia mencontohkan, dalam draf tatib Pasal 25 menyebutkan bahwa dalam hal laporan pertanggungjawaban diterima mayoritas DPD dan usulkan kembali jadi ketua umum, pimpinan sidang menetapkan ketua umum terpilih.

Maka, kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini, di tengah kantuk peserta, suara ketua
DPC-DPC sudah diwakili dalam pandangan Ketua DPD Demokrat dan langsung bisa tetapkan Ketum terpilih," jelasnya.

"Jadi upaya rekayasa aklamasi tahap pertama sukses maka selesai sudah kongres. Bagaimana kalau tidak berhasil di rekayasa pertama?" tukasnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8769 seconds (0.1#10.140)