Modi Ambil Hati Warga China lewat Weibo

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:27 WIB
Modi Ambil Hati Warga China lewat Weibo
Modi Ambil Hati Warga China lewat Weibo
A A A
NEW DELHI - Perdana Menteri India Narendra Modi baru saja membuat akun baru dalam jejaring sosial Sina Weibo , media sosial mirip Twitter versi China.

Langkah ini dilakukan menjelang kunjungannya ke Negari Tirai Bambu pekan depan. Menariknya, dalam waktu singkat, pengikutnya hampir 30.000 hanya dalam hitungan jam. Pada Senin (4/5) lalu Modi mulai menyapa publik China lewat akun barunya tersebut. ”Halo China! Tak sabar untuk berinteraksi dengan teman-teman di China melalui Weibo,” ujar pemimpin India yang sudah memiliki akun Facebook dan Twitter dengan pengikut lebih dari 12 juta orang ini.

”Saya sangat percaya kunjungan ke China akan memperkuat stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran Asia. Saya menantikankunjungankeChina dari 14-16 Mei untuk meningkatkan persahabatan antara kami, dua peradaban kuno dan negara berkembang terbesar,” tulisnya dikutip AFP . Beberapa pengikutnya pun langsung membalas. Di antaranya ada yang menyambut Modi. ”Halo Perdana Menteri,” tulis seorang pengikutnya di Weibo .

”Kami berharap Anda bisa beradaptasi dengan gelombang badai di Weibo sesegera mungkin. Mencoba untuk berkomunikasi dengan Anda,” tulisnya. Tidak sedikit juga yang berkomentar lebih konfrontatif dari sekadar menyambut. Beberapa bahkan ada yang menuntut India untuk memberikan kembali wilayah sepanjang perbatasan, permasalahan yang selalu memicu ketegangan. Modi akan melakukan kunjungan pertamanya ke China pekan depan.

Langkah ini dilakukan untuk mengatasi ketegangan atas sengketa perbatasan dan tumbuhnya pengaruh daerah Beijing. Sebelumnya, pada September tahun lalu, Presiden China Xi Jinping mengunjungi India untuk menjalin kerja sama pendanaan kereta api. China merupakan mitra dagang terbesar India dengan nilai hampir USD70 miliar (sekitar Rp914,6 triliun). Modi menjadi PM ke-15 India yang diusung Partai Bharatiya Janata. Ia memenangkan pemilihan umum 2014 dan partainya menjadi mayoritas di parlemen.

Sebelumnya, pada Oktober 2001-2004, Modi menjadi Kepala Menteri Gujarat, negara bagian di Barat India. Kebijakan ekonomi Modi menuai banyak pujian karena dianggap mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi signifikan di Gujarat. Namun, pemerintahannya juga dikritik karena dianggap gagal menangani masalah kemanusiaan.

Ananda nararya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8494 seconds (0.1#10.140)