Serang Pameran, 2 Pria Ditembak Mati
A
A
A
GARLAND - Polisi Amerika Serikat (AS) menembak dua pria bersenjata pada konferensi dan pameran kartun yang digelar kelompok prokebebasan berpendapat di Garland, Texas. Tidak ada pengunjung dan kartunis yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
Polisi Texas mengungkapkan, dua orang mencoba memasuki lokasi pameran di Garland saat acara hendak berakhir pada Minggu (3/4) malam waktu setempat.
Setelah dua pelaku keluar dari mobil, mereka mulai menembaki pasukan keamanan. Baku tembak tersebut hanya berlangsung selama beberapa menit di Curtis Culwell Center di Garland. Menurut juru bicara Kepolisian Garland, Joe Harn, dua penembak itu berhasil melukai seorang petugas keamanan bernama Bruce Joiner. ”Pelaku pertama langsung ditembak. Pelaku kedua ditembak setelah hendak meraih tas punggungnya,” tutur Harn.
Dia menambahkan, sekitar200orangmenghadiri konferensi tersebut dan tidak terluka. Polisi juga menyelidiki kendaraan yang digunakan dua orang tersebut yang diduga membawa bahan peledak. Tim polisi penjinak bom langsung disiagakan di lokasi kejadian. Tamu hotel di sekitar lokasi konferensi juga langsung dievakuasi. Jalanan ditutup untuk mempermudah proses penyelidikan dan kekhawatiran ada ledakan. ”Penyelidikan ini berjalan sangat pelan, tetapi terus berjalan,” ungkap Harn.
Biro Penyidik Federal (FBI) kemarin memeriksa beberapa gedung di sekitar lokasi penembakan seperti pusat perbelanjaan dan rumah penduduk. Polisi memastikan tidak ada bahan peledak yang ditinggalkan dua pelaku serangan tersebut. FBI juga menggeledah apartemen di Phoenix, Arizona, terkait serangan tersebut. ”Agen FBI tidak menemukan siapa pun di apartemen. Kita hanya mengumpulkan bukti,” kata agen FBI di Phoenix, John Iannarelli. Seorang saksi mata mengungkapkan, dia mendengarkan tembakan yang berasal dari senapan mesin. S
edikitnya terdengar 20 kali suara rentetan tembakan. ”Polisi langsung berlari untuk mencari arah tembakan. Mereka meminta kita untuk berlari danmasukkegedung,” ujar seorang perempuan yang menghadiri pameran tersebut. Penyelenggara konferensi menyiapkan pengamanan ekstra karena mengetahui risiko serangan mematikan.
Otoritas keamanan AS menyelidiki penembakan tersebut karena mereka belum mengetahui apakah serangan tersebut berkaitan dengan konferensi kartun atau tidak. Presiden AS Barack Obama juga langsung mendapatkan laporan situasi terakhir di Texas. Konferensi kartun tersebut digelar organisasi sayap kanan, American Freedom Defense Initiative (AFDI). Acara itu dihadiri politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, dan beberapa kartunis. Belum jelas apakah Wilders yang menjadi target serangan atau kartunis lainnya.
”Saya sangat terkejut. Ini serangan terhadap kebebasan kita semua,” ungkapnya kepada AFP. Identitas dua penembak belum diketahui karena masih dalam proses penyelidikan. Grup Intelijen SITE melaporkan, seorang gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim melakukan serangan tersebut. Klaim tersebut diungkapkan Abu Hussain Al- Britani yang disebut SITE bernama asli Junaid Hussain asal Inggris.
”Dua saudara kita baru saja melakukan penembakan pada pameran kartun di Texas,” demikian klaim Junaid Hussain pada akun media sosial Twitter . Menurut pendiri AFDI Pamela Geller, penembakan tersebut perang terhadap kebebasan berbicara. ”Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menyerah dengan para monster itu?” tulis Geller pada blog -nya. Dia menambahkan, perang telah terjadi di Texas. Wali Kota Garland Douglas Athas mengungkapkan, pemerintah mengizinkan acara pameran kartun tersebut meski acara tersebut dapat memprovokasi serangan.
”Memang ada perhatian serius. Itulah kenapa kita memperketat keamanan di wilayah ini. Tapi, kita tetap berpaku pada Konstitusi (AS) yang mengajarkan kebebasan berbicara, berkumpul, dan beragama,” kata Athas kepada CNN .
Andika hendra m
Polisi Texas mengungkapkan, dua orang mencoba memasuki lokasi pameran di Garland saat acara hendak berakhir pada Minggu (3/4) malam waktu setempat.
Setelah dua pelaku keluar dari mobil, mereka mulai menembaki pasukan keamanan. Baku tembak tersebut hanya berlangsung selama beberapa menit di Curtis Culwell Center di Garland. Menurut juru bicara Kepolisian Garland, Joe Harn, dua penembak itu berhasil melukai seorang petugas keamanan bernama Bruce Joiner. ”Pelaku pertama langsung ditembak. Pelaku kedua ditembak setelah hendak meraih tas punggungnya,” tutur Harn.
Dia menambahkan, sekitar200orangmenghadiri konferensi tersebut dan tidak terluka. Polisi juga menyelidiki kendaraan yang digunakan dua orang tersebut yang diduga membawa bahan peledak. Tim polisi penjinak bom langsung disiagakan di lokasi kejadian. Tamu hotel di sekitar lokasi konferensi juga langsung dievakuasi. Jalanan ditutup untuk mempermudah proses penyelidikan dan kekhawatiran ada ledakan. ”Penyelidikan ini berjalan sangat pelan, tetapi terus berjalan,” ungkap Harn.
Biro Penyidik Federal (FBI) kemarin memeriksa beberapa gedung di sekitar lokasi penembakan seperti pusat perbelanjaan dan rumah penduduk. Polisi memastikan tidak ada bahan peledak yang ditinggalkan dua pelaku serangan tersebut. FBI juga menggeledah apartemen di Phoenix, Arizona, terkait serangan tersebut. ”Agen FBI tidak menemukan siapa pun di apartemen. Kita hanya mengumpulkan bukti,” kata agen FBI di Phoenix, John Iannarelli. Seorang saksi mata mengungkapkan, dia mendengarkan tembakan yang berasal dari senapan mesin. S
edikitnya terdengar 20 kali suara rentetan tembakan. ”Polisi langsung berlari untuk mencari arah tembakan. Mereka meminta kita untuk berlari danmasukkegedung,” ujar seorang perempuan yang menghadiri pameran tersebut. Penyelenggara konferensi menyiapkan pengamanan ekstra karena mengetahui risiko serangan mematikan.
Otoritas keamanan AS menyelidiki penembakan tersebut karena mereka belum mengetahui apakah serangan tersebut berkaitan dengan konferensi kartun atau tidak. Presiden AS Barack Obama juga langsung mendapatkan laporan situasi terakhir di Texas. Konferensi kartun tersebut digelar organisasi sayap kanan, American Freedom Defense Initiative (AFDI). Acara itu dihadiri politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders, dan beberapa kartunis. Belum jelas apakah Wilders yang menjadi target serangan atau kartunis lainnya.
”Saya sangat terkejut. Ini serangan terhadap kebebasan kita semua,” ungkapnya kepada AFP. Identitas dua penembak belum diketahui karena masih dalam proses penyelidikan. Grup Intelijen SITE melaporkan, seorang gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim melakukan serangan tersebut. Klaim tersebut diungkapkan Abu Hussain Al- Britani yang disebut SITE bernama asli Junaid Hussain asal Inggris.
”Dua saudara kita baru saja melakukan penembakan pada pameran kartun di Texas,” demikian klaim Junaid Hussain pada akun media sosial Twitter . Menurut pendiri AFDI Pamela Geller, penembakan tersebut perang terhadap kebebasan berbicara. ”Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menyerah dengan para monster itu?” tulis Geller pada blog -nya. Dia menambahkan, perang telah terjadi di Texas. Wali Kota Garland Douglas Athas mengungkapkan, pemerintah mengizinkan acara pameran kartun tersebut meski acara tersebut dapat memprovokasi serangan.
”Memang ada perhatian serius. Itulah kenapa kita memperketat keamanan di wilayah ini. Tapi, kita tetap berpaku pada Konstitusi (AS) yang mengajarkan kebebasan berbicara, berkumpul, dan beragama,” kata Athas kepada CNN .
Andika hendra m
(ars)