Menang atau Kalah, Karier Cameron Menggantung
A
A
A
LONDON - Karier politik Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron diprediksi menggantung setelah pemilu mendatang.
Ketika dia berhasil membawa Partai Konservatif menang, dia tidak akan mengamankan suara mayoritas parlemen. Ketikadiakalah, otomatis karier politiknya akan hancur. Apalagi, jajak pendapat terakhir menunjukkan tidak akan satu pun partai yang berhasil memenangkan pemilu pada 7 Mei mendatang. ”Konservatif berada di ujung tanduk,” kata Greig Baker, mantan politikus Konservatif, kepada Reuters.
Prospek kemenangan Partai Konservatif sangat lemah. ”Konservatif juga tidak pernah menyukai Cameron,” imbuhnya. Selama ini Cameron ingin melanjutkan kepemimpinan selama lima tahun mendatang. ”Saya ingin menyelesaikan pemulihan ekonomi Inggris,” kata politikus yang berhasil membangun koalisi dengan Partai Liberal Demokrat pada 2010 itu. Beberapa jajak pendapat menunjukkan Cameron, 48, memang disukai publik dari segi kepribadiannya.
Dalam kampanye politiknya, Cameron selalu mengangkat isu rakyat menengah-bawah. Dia berjanji meningkatkan upah minimum dan menjanjikan dua juta pekerjaan baru. Sedangkan pemimpin Partai Buruh Ed Miliband diprediksi akan menggantikan Cameron. Beberapa jajak pendapat menyebutkan Miliband lebih pantas memimpin Inggris dibandingkan Cameron. Miliband pun terus melancarkan serangan politik yang menarik untuk meyakinkan jutaanpemilih Inggris.
Popularitasnya juga semakin meningkat karena program yang ditawarkannya. Selain itu, Miliband juga menampilkan konsep komunikasi politik yang berbeda dengan Cameron seperti sering tertawa, akrab dengan masyarakat, dan tampil layaknya orang Inggris pada umumnya. Namun, sebagian pihak menganggap Miliband sebagai pemimpin yang lemah untuk memimpin Inggris. ”Dia (Miliband) perlu mengenakan setelan jas yang bagus, kaus yang lebih bagus,” ungkap miliarder David Abrahams, mantan donatur Partai Buruh.
”Dia juga harus tampil ke publik dengan lebih baik dan gaya rambut lebih baik. Pasalnya, dia kini berbicara tentang kepentingan umum dan sering tampil di mata publik,” tambahnya.
Arvin
Ketika dia berhasil membawa Partai Konservatif menang, dia tidak akan mengamankan suara mayoritas parlemen. Ketikadiakalah, otomatis karier politiknya akan hancur. Apalagi, jajak pendapat terakhir menunjukkan tidak akan satu pun partai yang berhasil memenangkan pemilu pada 7 Mei mendatang. ”Konservatif berada di ujung tanduk,” kata Greig Baker, mantan politikus Konservatif, kepada Reuters.
Prospek kemenangan Partai Konservatif sangat lemah. ”Konservatif juga tidak pernah menyukai Cameron,” imbuhnya. Selama ini Cameron ingin melanjutkan kepemimpinan selama lima tahun mendatang. ”Saya ingin menyelesaikan pemulihan ekonomi Inggris,” kata politikus yang berhasil membangun koalisi dengan Partai Liberal Demokrat pada 2010 itu. Beberapa jajak pendapat menunjukkan Cameron, 48, memang disukai publik dari segi kepribadiannya.
Dalam kampanye politiknya, Cameron selalu mengangkat isu rakyat menengah-bawah. Dia berjanji meningkatkan upah minimum dan menjanjikan dua juta pekerjaan baru. Sedangkan pemimpin Partai Buruh Ed Miliband diprediksi akan menggantikan Cameron. Beberapa jajak pendapat menyebutkan Miliband lebih pantas memimpin Inggris dibandingkan Cameron. Miliband pun terus melancarkan serangan politik yang menarik untuk meyakinkan jutaanpemilih Inggris.
Popularitasnya juga semakin meningkat karena program yang ditawarkannya. Selain itu, Miliband juga menampilkan konsep komunikasi politik yang berbeda dengan Cameron seperti sering tertawa, akrab dengan masyarakat, dan tampil layaknya orang Inggris pada umumnya. Namun, sebagian pihak menganggap Miliband sebagai pemimpin yang lemah untuk memimpin Inggris. ”Dia (Miliband) perlu mengenakan setelan jas yang bagus, kaus yang lebih bagus,” ungkap miliarder David Abrahams, mantan donatur Partai Buruh.
”Dia juga harus tampil ke publik dengan lebih baik dan gaya rambut lebih baik. Pasalnya, dia kini berbicara tentang kepentingan umum dan sering tampil di mata publik,” tambahnya.
Arvin
(ars)