3,7 Juta Siswa Ikuti Ujian Nasional SMP

Senin, 04 Mei 2015 - 11:48 WIB
3,7 Juta Siswa Ikuti...
3,7 Juta Siswa Ikuti Ujian Nasional SMP
A A A
JAKARTA - Sebanyak 3.773.372 siswa jenjang sekolah menengah pertama (SMP) mengikuti ujian nasional (UN) mulai hari ini hingga Kamis (7/5). Namun, hanya ada 42 SMP yang menjalani UN Computer Based Test (CBT).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Furqon mengatakan, 3.773.372 siswa yang menjalani UN berasal dari 50.515 SMP di seluruh Indonesia. Kesiapan naskah sudah 100%, seluruh naskah telah sampai di seluruh rayon.

”Hari ini siswa SMP UN serentak. Selama empat hari mereka akan diuji untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA,” katanya di Kantor Kemendikbud, Jakarta, kemarin. Furqon menjelaskan, sama dengan UN SMA yang menerapkan Computer Based Test (CBT), ada 42 SMP dengan jumlah peserta sebanyak 9.352 siswa.

Koordinasi dengan PLN tetap dilakukan agar tidak ada pemadaman bergilir kala UN berlangsung. Namun, sekolah juga diminta untuk menyediakan genset jika ada gangguan listrik. Sinkronisasi sistem CBT dengan sekolah juga diintensifkan sesuai evaluasi dari UN SMA yang kemarin mengalami kendala.

Berdasarkan data, SMP yang menggelar UN CBT di antaranya SMP Penabur Jakarta, SMP 1 Palembang, SMP Islam Nurul Fikri Bandung, SMP 1 Surakarta, SMP 7 Tegal, SMP 1 Delanggu, SMP 1 Gresik, SMP Sekolah Indonesia Singapura, dan SMP Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Di DKI Jakarta hanya ada satu SMP yang akan melaksanakan UN CBT yakni SMPK 2 Penabur Jakarta. Kepala Sekolah SMPK 2 Penabur Jakarta Supana menjelaskan, sebanyak 190 siswanya mengikuti UN dengan menggunakan 95 unit komputer. Untuk cadangan disiapkan 10 komputer. Segala persiapan sudah dilakukan demi kelancaran siswasiswinya menjalani ujian pada empat hari ini.

”UN CBT dan PBT samasama empat hari karena kami membaginya menjadi dua shift yakni pagi dan siang sehingga tidak ada penambahan hari untuk UN CBT,” sebutnya. Salah satu siswi kelas IX A SMPK 2 Penabur Jakarta Amanda mengaku lebih senang ujian dengan UN CBT karena lebih praktis dan cepat.

Dia tidak perlu lagi menghitamkan bulatan pada lembar jawaban karena cukup tinggal memencet mouse pada pilihan jawaban. Amanda yang mengikuti beberapa tryout ini juga mengatakan, tipe dan tingkat kesulitan soal relatif sama pada kedua jenis UN tersebut. ”Kita lebih hemat waktu 30-45 menit jika ujian dengan CBT,” ungkapnya.

Namun, Amanda mengaku ada sedikit ganjalan ketika mengerjakan soal Matematika. Untuk menjawab soal, setiap siswa hanya diberikan waktu 15 menit. Jika lebih dari itu, komputer akan mati dan hidup kembali. Namun, siswa harus meminta token kembali untuk melanjutkan ujian.

Meski soal yang dikerjakan tidak kembali dari awal, dia khawatir siswa akan kehilangan waktu karena komputer yang harus merefresh dulu. Sementara itu, Sekretaris BadanStandarNasionalPendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menjelaskan, pihaknya sudah membuat posko ujian nasional untuk memantau dan menerima pengaduan selama UN berlangsung.

Komunikasi antarseluruh stakeholders harus terjalin selama ujian agar dapat mengevaluasi kelemahan UN sebagai perbaikan di ujian berikutnya. ”Kita koordinasi dengan Irjen Kemendikbud untuk menindaklanjuti pengaduan dan laporan yang ada,” ungkapnya.

Neneng zubaidah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1942 seconds (0.1#10.140)