Menuju World Class University

Minggu, 03 Mei 2015 - 12:12 WIB
Menuju World Class University
Menuju World Class University
A A A
Perkembangan perguruan tinggi (PT) Muhammadiyah sangat pesat hingga ke seluruh penjuru Nusantara.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) salah satunya. Pada usianya yang setengah abad, UMP mampu mempertahankan eksistensi sebagai PT terbesar di kawasan eks Karesidenan Banyumas dan sekitarnya.

Kemajuan UMP tidak bisa lepas dari sosok yang satu ini. Dia adalah Dr H Syamsuhadi Irsyad MH, Rektor UMP periode 2011-2015.

Amanat ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, Syamsuhadi pernah memimpin UMP pada periode 1976-1988 dan 2007-2011. Ini sekaligus menunjukkan kinerjanya yang sudah teruji dalam membawa kemajuan bagi UMP. Berikut petikan wawancara KORAN SINDO dengan pria kelahiran Sleman, 75 tahun lalu itu.

Bapak menjadi tokoh sentral dalam perkembangan UMP dari masa ke masa. Apa visi UMP yang Bapak canangkan? Apa saja implementasinya?

Kami berupaya menjadikan UMP selalu konsisten menjaga komitmen demi terwujudnya visi universitas yang unggul, modern, dan islami. Berbagai kelengkapan lembaga, unit kegiatan, sarana prasarana, dan peralatan laboratorium di semua fakultas dan program studi sejak awal 2012 secara bertahap sudah dilengkapi. Peralatan teknologi informasi (TI) atau elektronik mutakhir yang diperlukan mendapat hibah dari pemerintah pusat, yakni lewat Ditjen Dikti, kemudian dilengkapi sendiri.

Pada akhir tahun 2011, Ketua Umum PP Muhammadiyah Profesor Din Syamsuddin telah meresmikan penggunaan gedung auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, gedung FKIP, gedung UKM, dan gedung Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB). Tidak berhenti sampai di situ. Pada awal tahun 2012 Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra Hj Rustriningsih meresmikan gedung laboratorium terpadu UMP. Lantas sudah diresmikan pula Masjid KH A Dahlan sebagai masjid kampus serta gedung RSU UMP di Karangsoka.

Dari semua itu, apa tekad dari pencanangan visi dan langkah maju yang dilakukan UMP?

Tekad UMP adalah menuju world class university.Kerja sama dengan lembaga luar negeri akan terus dikembangkan, bukan saja memorandum of understanding(MoU), juga memorandum of agreement(MoA). Bentuk kerja sama itu diaplikasikan dalam hal pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian bersama, dan sistem dual degree. Terbukti, sampai hari ini UMP telah menerima mahasiswa internasional, ikut serta dalam forum internasional, dan menyelenggarakan seminar internasional dengan mendatangkan dosen tamu internasional. Saya juga memiliki cita-cita besar agar perguruan tinggi Muhammadiyah mampu melahirkan insan akademika islami.

Apa saja yang sudah dan akan Anda lakukan untuk mengembangkan UMP hingga semakin besar lagi?

Langkah yang saya ambil adalah dengan meneruskan program yang belum tuntas, yang belum dilaksanakan dengan dukungan yang kompak oleh segenap sivitas akademika UMP. Saya ingin UMP memiliki banyak program S-2 di semua fakultas, yang berlanjut dengan S-3 atau program doktornya.

Secara bertahap, saya ingin UMP memiliki banyak profesor. Akreditasi seluruh program studi yang ada menjadi B dan A adalah tujuan lain yang saya cita-citakan. Selain itu, kami ingin kesejahteraan dosen dan pegawai dapat ditingkatkan lagi. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat para dosen meningkat signifikan. Semarak dan gairah keislaman meningkat terus dengan pembinaan AIK yang semakin andal. Pengembangan gedung dan sarana kebutuhan akademik juga harus terpenuhi.

Saya ingin jumlah mahasiswa lebih banyak lagi, yang datang dari seluruh provinsi di Indonesia serta mahasiswa asing dari luar negeri. UMP harus mampu mengembangkan kualitas mahasiswa yang saat ini telah mampu mencapai IPK sangat memuaskan dan cum laudedengan rata-rata IPK 3,24. Kampus ini juga harus lebih bisa memberi pelayanan bagi mahasiswa dengan kreativitas semua unit kerja bidangnya.

Bagaimana tekad Anda agar jumlah dan mutu lulusan UMP mampu memenuhi kebutuhan masyarakat?

Salah satunya dengan melakukan terobosan, yakni dengan memberlakukan standar minimum indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa yang akan diwisuda 2,76. Standar IPK ini diberlakukan karena saya memahami betul bahwa mahasiswa butuh standar IPK kelulusan yang bagus. Apalagi saat ini banyak lembaga pemerintahan memberikan standar minimal IPK 2,75 bagi calon pelamar.

Untuk mencapai tujuan itu, kami mendirikan beberapa unit kerja terkait seperti Student Advisory Center (SAC) yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang tengah menemui berbagai kendala akademis. Kemudian ada Career Development Center (CDC) yang sifatnya menjembatani mahasiswa untuk memperoleh pekerjaan. Ada juga beberapa unit kerja lain yang sifatnya mendorong mahasiswa untuk mencapai standar IPK yang telah ditetapkan.

Apa harapan Anda terhadap para lulusan UMP?

Saya mendambakan secara bertahap UMP dapat mewujudkan visinya sehingga melahirkan generasi yang dibutuhkan dan dapat melayani masyarakat. Mahasiswa UMP betul-betul menjadi kader persyarikatan, kader bangsa dan negara yang mampu berperan serta menjadi teladan masyarakat luas dalam kedudukan apa pun yang diamanatkan kepada mereka.

Bagaimana proses mewujudkan mahasiswa seperti yang dicita-citakan tersebut? Lantas, apa pula yang dilakukan terhadap jajaran UMP?

Mahasiswa didorong untuk dapat membaca, memahami, dan mengamalkan isi Alquran sejak masuk UMP. Sementara itu, dalam bidang kualitas pengajar, semua staf pengajarnya harus memenuhi standar kualifikasi yang ditetapkan Ditjen Dikti. Hampir seluruh staf pengajar UMP telah menempuh S-2, bahkan guru besar UMP tiap waktu bertambah.

muh fauzi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)