Aplikasi Baru Manjakan Pengguna KRL

Sabtu, 02 Mei 2015 - 09:37 WIB
Aplikasi Baru Manjakan...
Aplikasi Baru Manjakan Pengguna KRL
A A A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) melalui Pusat Studi Jepang (PSJ) memperkenalkan aplikasi untuk ponsel android bernama KCJ Train. Aplikasi ini memudahkan sekaligus memanjakan pengguna kereta rel listrik (KRL) Commuter Line.

Aplikasi ini merupakan hasil kerja sama PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) dengan tiga peneliti UI, yakni Nadia Yovani, Himawan Pratama, dan Tridianto Subagio. Selain sebagai bahan penelitian, juga dapat dimanfaatkan sebagai informasi seperti mengetahui rute dan posisi kereta, penyampaian kritik, hingga berita terbaru mengenai PT KCJ.

Meskipun belum resmi diperkenalkan oleh PT KCJ, para pengguna dapat mengakses aplikasi ini melalui fitur-fitur media sosial PT KCJ, seperti Facebook, Instagram, serta Twitter. Nanti fitur yang disediakan bertujuan agar pengguna dapat mengakses informasi lengkap tentang commuter line melalui satu pintu sehingga tidak perlu mencari dari berbagai sumber.

Dikutip dari laman resmi UI, penelitian ilmiah ini dilakukan selama dua tahun tentang perbedaan kultur pengguna transportasi umum di Jepang dan Indonesia. Anggaran penelitian diperoleh dari hibah Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Pendidikan Tinggi dan telah dimulai sejak 2012. ”Ya kami yang buat, namun resminya biar pihak PT KCJ yang menyampaikan,” ujar Himawan saat dihubungi kemarin.

Berdasarkan hasil studi dari Tokyo, Jepang, setiap harinya ada 6,4 juta orang menggunakan jasa transportasi kereta di Tokyo atau hampir delapan kali lipat di Indonesia yang baru mencapai 840.000 setiap harinya. Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi massal ini menjadi salah satu alasan kereta menjadi digemari.

”Masyarakat percaya operator kereta sudah memberikan pelayanan yang terbaik. Jadi ketika ada masalah, masyarakat Jepang tidak serta-merta menyalahkan operator. Mereka yakin operator sudah memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Soal teknis dan lengkap mengenai penelitian, Himawan enggan menjabarkannya lebih lanjut. Kapasitasnya bukan sebagai ketua peneliti membuat dirinya enggan banyak bicara. Humas PT KCJ Eva Chairunissa mengatakan saat ini banyak perguruan tinggi terkemuka seperti UI, ITB, UGM, hingga universitas besar di luar negeri yang melakukan penelitian.

Soal aplikasi KCJ Train yang dibuat peneliti UI, pihaknya belum mengetahui secara pasti. ”Pasti kita dukung apa pun penelitian tentang KCJ. Penelitian pasti menghasilkan yang positif,” ujar Eva. Dia menyadari sekalipun commuter line sudah lama beroperasi, namun kekurangan masih ada, salah satunya minimnya armada. Ke depan, dia berencana akan meningkatkan pelayanan.

Karena itu, dia meminta masyarakat turut membantu demi peningkatan layanan. ”Masih banyak oknum penumpang yang tidak ikut aturan kami, seperti larangan merokok. Padahal, kami melarang itu sebab bisa membuat lingkungan sehat sehingga masyarakat menjadi nyaman,” ucapnya.

Untuk meningkatkan pelayanan, berbagai inovasi mulai dilakukan PT KCJ, salah satunya finding mesin yang diluncurkan tahun ini. Pihaknya juga akan kembali membuka beberapa jalur hingga tambahan kereta.

Untuk teknisnya, PT KCJ harus menunggu persetujuan dari Daerah Operasional (Daop) I KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Yan yusuf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8279 seconds (0.1#10.140)