PPP Targetkan Menang di 75 Pilkada
PPP Targetkan Menang di 75 Pilkada
A
A
A
PONTIANAK - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya menargetkan meraih kemenangan di 75 kabupaten/kota pada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, 9 Desember 2015.
Untuk mencapai target tersebut, PPP akan mengusung kader-kader terbaiknya sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy (Romi) berharap di setiap provinsi akan ada 2-3 kabupaten/ kota yang dimenangkan.
Untuk diketahui, pilkada serentak nanti digelar di 260 kabupaten/ kota dan 9 provinsi. ”Target 75 daerah itu setara 12% dari jumlah pilkada yang akan digelar tahun ini,” ujar Romi di sela-sela Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Kalimantan Barat, di Pontianak, Kamis (30/4).
Romi mengaku target yang dipatok tersebut tidak muluk- muluk. Namun dia berharap para kader dan simpatisan PPP bekerja keras menyukseskan rencana tersebut. ”Yang penting tercapai. Nanti kita siapkan kader terbaik,” ucapnya.
Terkait diselenggarakannya konsolidasi tingkat wilayah selama satu bulan terakhir, Romi mengatakan itu dijadikan sarana penguatan partainya menjelang pilkada. Di setiap pelaksanaan konsolidasi di 34 provinsi tersebut, pihaknya juga mengadakan pergantian kepengurusan. ”Karena pilkada ini juga strategi antara, untuk menaikkan perolehan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019,” papar Romi.
Muswil yang digelar di Pontianakinimenjadikegiatanke- 21 yang diselenggarakan PPP pimpinan Romi dalam satu bulan terakhir. ”Setelah muswil ini selesai enam bulan kemudian kita adakan musyawarah daerah (musda) serta musyawarah cabang (muscab),” tuturnya.
Ketua DPW PPP Kalimantan Barat versi Romi, Ahmadi Usman, mengatakan muswil penting untuk menentukan arah partai di daerah hingga lima tahun ke depan. Ahmadi berharap di pilkada nanti partainya bisa berbicara banyak dengan memenangkan calon yang diusung.
Diketahui, hingga saat ini PPP masih terbelah dalam dua kepengurusan. Selain kubu Muktamar Surabaya, DPP PPP kubu Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz juga mengklaim berhak mengacukan calon di pilkada. Sengketa dua kubu masih berproses di Mahkamah Agung (MA).
Dian ramdhani
Untuk mencapai target tersebut, PPP akan mengusung kader-kader terbaiknya sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy (Romi) berharap di setiap provinsi akan ada 2-3 kabupaten/ kota yang dimenangkan.
Untuk diketahui, pilkada serentak nanti digelar di 260 kabupaten/ kota dan 9 provinsi. ”Target 75 daerah itu setara 12% dari jumlah pilkada yang akan digelar tahun ini,” ujar Romi di sela-sela Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP Kalimantan Barat, di Pontianak, Kamis (30/4).
Romi mengaku target yang dipatok tersebut tidak muluk- muluk. Namun dia berharap para kader dan simpatisan PPP bekerja keras menyukseskan rencana tersebut. ”Yang penting tercapai. Nanti kita siapkan kader terbaik,” ucapnya.
Terkait diselenggarakannya konsolidasi tingkat wilayah selama satu bulan terakhir, Romi mengatakan itu dijadikan sarana penguatan partainya menjelang pilkada. Di setiap pelaksanaan konsolidasi di 34 provinsi tersebut, pihaknya juga mengadakan pergantian kepengurusan. ”Karena pilkada ini juga strategi antara, untuk menaikkan perolehan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019,” papar Romi.
Muswil yang digelar di Pontianakinimenjadikegiatanke- 21 yang diselenggarakan PPP pimpinan Romi dalam satu bulan terakhir. ”Setelah muswil ini selesai enam bulan kemudian kita adakan musyawarah daerah (musda) serta musyawarah cabang (muscab),” tuturnya.
Ketua DPW PPP Kalimantan Barat versi Romi, Ahmadi Usman, mengatakan muswil penting untuk menentukan arah partai di daerah hingga lima tahun ke depan. Ahmadi berharap di pilkada nanti partainya bisa berbicara banyak dengan memenangkan calon yang diusung.
Diketahui, hingga saat ini PPP masih terbelah dalam dua kepengurusan. Selain kubu Muktamar Surabaya, DPP PPP kubu Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz juga mengklaim berhak mengacukan calon di pilkada. Sengketa dua kubu masih berproses di Mahkamah Agung (MA).
Dian ramdhani
(ftr)
Explore More