Demonstran Pakai High Heels
A
A
A
PROTES meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga dan tingginya pelecehan seksual terhadap perempuan, para pria di Beirut menggelar demonstrasi dengan mengenakan high heels merah.
Unjuk rasa itu bertajuk ”Jalan Satu Mil dengan Sepatunya” yang digelar di Beirut, Lebanon, Minggu (26/4) lalu. Acara unik itu baru pertama kali digelar di Timur Tengah. Demonstran lelaki berbaris dan berjalanan untuk mengingatkan agar wanita jangan dijadikan korban.
Media Lebanon, Daily Star, melaporkan, 200 orang mengenakan high heels sambil membawa spanduk yang bertuliskan ”diam berarti mendukung kekerasan” dan ”lawan kekerasan dengan sepatumu”. Demonstrasi itu juga digelar untuk penggalangan dana yang akan diberikan kepada KAFA, sebuah organisasi hak asasi wanita.
Dana itu diperoleh dengan penjualan sepatu berhak tinggi kepada para pria. Selain berparade, terdapat juga acara donor darah dan pentas musik. Tidak hanya di Beirut, Universitas Negeri Buffalo, New York, Amerika Serikat juga menggelar parade jalan dengan high heels.
Para pria mengenakan berbagai macam sepatu wanita yang berhak sedang dan tinggi, sebagai bentuk peringatan dari adanya pelecehan seksual dan kekerasan gender. ”Dulu acara ini tidak mendapatkan respons warga, kini justru sebaliknya,” kata Aaron Maracle, penggagas parade high heels bagi pria, dikutip UBSpectrum.
Sebenarnya, para penggunaan sepatu hak tinggi oleh pria itu awalnya digelar pada 2001 di Strength United di California, Amerika Serikat. Dulu acara ini diadakan untuk menggalang dana yang diperuntukkan bagi yayasan penampungan korban pelecehan seksual.
Arvin
Unjuk rasa itu bertajuk ”Jalan Satu Mil dengan Sepatunya” yang digelar di Beirut, Lebanon, Minggu (26/4) lalu. Acara unik itu baru pertama kali digelar di Timur Tengah. Demonstran lelaki berbaris dan berjalanan untuk mengingatkan agar wanita jangan dijadikan korban.
Media Lebanon, Daily Star, melaporkan, 200 orang mengenakan high heels sambil membawa spanduk yang bertuliskan ”diam berarti mendukung kekerasan” dan ”lawan kekerasan dengan sepatumu”. Demonstrasi itu juga digelar untuk penggalangan dana yang akan diberikan kepada KAFA, sebuah organisasi hak asasi wanita.
Dana itu diperoleh dengan penjualan sepatu berhak tinggi kepada para pria. Selain berparade, terdapat juga acara donor darah dan pentas musik. Tidak hanya di Beirut, Universitas Negeri Buffalo, New York, Amerika Serikat juga menggelar parade jalan dengan high heels.
Para pria mengenakan berbagai macam sepatu wanita yang berhak sedang dan tinggi, sebagai bentuk peringatan dari adanya pelecehan seksual dan kekerasan gender. ”Dulu acara ini tidak mendapatkan respons warga, kini justru sebaliknya,” kata Aaron Maracle, penggagas parade high heels bagi pria, dikutip UBSpectrum.
Sebenarnya, para penggunaan sepatu hak tinggi oleh pria itu awalnya digelar pada 2001 di Strength United di California, Amerika Serikat. Dulu acara ini diadakan untuk menggalang dana yang diperuntukkan bagi yayasan penampungan korban pelecehan seksual.
Arvin
(ftr)