Partai Buruh Diprediksi Menang

Selasa, 28 April 2015 - 10:03 WIB
Partai Buruh Diprediksi...
Partai Buruh Diprediksi Menang
A A A
LONDON - Partai Buruh diprediksi akan memenangkan pemilu parlemen Inggris pada 7 Mei mendatang. Dengan kemenangan itu, pemimpin Partai Buruh Ed Miliband akan semakin mudah membentuk pemerintahan baru.

Jajak pendapat yang digelar Populus bersama Financial Times mengungkapkan Partai Buruh meraih 36%. Partai Buruh memimpin tiga poin di atas Partai Konservatif yang berkuasa saat ini. Sedangkan Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri (PM) David Cameron hanya meraih 33%.

Partai anti-Uni Eropa (UE) Partai Independen Inggris (UKIP) meraih 14% dan Partai Liberal Demokrat dengan 8%. Jajak pendapat itu dilaksanakan pada 24 hingga 26 April lalu. Selisih antara Partai Buruh dan Partai Konservatif lebih tinggi dibandingkan pekan lalu. Pada jajak pendapat sebelumnya, Partai Buruh hanya unggul dua poin.

Kenaikan satu poin itu menunjukkan ada sentimen positif terhadap Miliband dan kegagalan Konservatif dalam pemerintahan. Persaingan yang sangat ketat antara Miliband dan Cameron menjadikan pemilu pada 7 Mei mendatang sebagai pertarungan yang tak dapat diprediksi. Apalagi, banyak pemilih yang belum menentukan suaranya.

”Hasil jajak pendapat itu menunjukkan partai politik masih saling kejar menjelang pemilu parlemen,” kata Rick Nye, direktur pelaksana Populus, dikutip Financial Times . Lynton Crosby, kepala tim kampanye Partai Konservatif, menyerukan agar para koleganya menjadi ”titik lompatan”.

Caranya dengan menyerukan Cameron dan kandidat parlemen lainnya untuk menyerang berbagai program yang ditawarkan Partai Buruh. ”Saat ini berbagai serangan itu gagal mendapatkan hasil maksimal,” kata Crosby.

Strategi yang diterapkan Cameron tetap sama sesuai arahan tim kampanye. Dia terus melancarkan serangan terhadap berbagai kebijakan Miliband. ”Jika pemerintahan dibentuk Miliband, kekacauan akan timbul,” demikian ancam Cameron. Strategi lain yang dimainkan Cameron adalah dia juga menjanjikan kerja sama dengan Partai Nasional Skotlandia (SNP) untuk meraih suara mayoritas di parlemen.

Hanya tinggal 10 hari menjelang pemilu, Partai Konservatif tetap sulit mengejar suara. Apalagi, banyak pengusaha yang frustrasi dengan taktik dan gaya kampanye Cameron. Mereka tidak suka ketika politisi Konservatif menyerang kepribadian tokoh oposisi. Para pengusaha juga mengaku terkejut karena Konservatif cenderung memberikan janji yang sulit untuk ditepati.

Menjawab kritikan publik tentang gaya pakaiannya yang terlalu resmi dan jarang membahas kebijakan ekonomi, PM Cameron kemarin berpakaian tidak resmi dan menyampaikan program kesejahteraan rakyat itu. ”Kita akan membangun bisnis berskala menengah dan kecil. Kita akan mendorong tumbuhnya para pengusaha muda yang berani mengambil risiko mendirikan perusahaan,” kata Cameron.

Selain itu, Cameron juga tetap menyerang Partai Buruh yang hanya akan membunuh pemulihan ekonomi Inggris. ”Jangan membuat kesalahan pada pemilu yang tidak penting ini. Jika Anda menginginkan risiko, pilih pria lain. Dia (Miliband) memiliki risiko itu,” ucapnya.

Dia menambahkan, beberapa orang berpikir tentang stabilitas dan keamanan itu membosankan. ”Tapi, saya tidak berpikir demikian,” imbuhnya. Hal berbeda ditunjukkan Partai Buruh yang bersungguhsungguh menyusun kebijakan yang menarik perhatian publik.

Mereka menjanjikan pemotongan pajak pembelian properti bagi warga yang pertama kali membeli rumah. ”Memiliki rumah merupakan mimpi sebagian warga Inggris. Tetapi, sebagian anak muda saat ini menyebut mimpi itu sangat sulit diwujudkan,” ujarnya di Inggris utara kemarin.

Janji Buruh itu untuk menarik suara pemilih pemuda yang tidak sanggup membeli rumah dengan harga sangat tinggi.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1015 seconds (0.1#10.140)