Sukses di Wuhan Lejitkan Semangat Menuju Olimpiade
A
A
A
WUHAN - Sukses di Dong Feng Citroen Badminton Asia Championships 2015, kemarin, melejitkan semangat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Keduanya semakin optimistis menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil. Tapi Tontowi dan Liliyana masih harus mengasah kesiapan mereka dengan mengikuti banyak turnamen. Termasuk Piala Sudirman 2015 yang akan digelar bulan depan di Dongguan, China.
”Target besar kami ada di Olimpiade 2016, kami harus optimistis bisa mengatasinya. Untuk itu kami ingin tetap fokus dan berharap bisa main maksimal terus. Kami mau fokus di setiap turnamen,” kata Tontowi selepas merebut gelar juara Asia Championships 2015 dengan mengalahkan pasangan Hong Kong Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China, kemarin.
Butet—sapaan Liliyana— mengungkapkan, dia dan Tontowi dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade 2016 sejak dini. ”Tapi sebelum itu masih banyak turnamen yang harus kami hadapi. Beberapa kali kami diberikan target, kami malah jadi terbebani. Untuk itu kami banyak belajar dari pengalaman. Kami berusaha tampil lebih enjoy, relaks, dan menikmati pertandingan,” papar Liliyana.
Menurutnya, saat ini lawan berat di sektor ganda campuran masih datang dari dua pasangan China Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin. Meski begitu, ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, juga tak boleh diremehkan. ”Selain mereka, kekuatannya merata. Tapi kami tidak boleh lengah, semua pemain harus diwaspadai. Hanya saja secara ranking, China dan Denmark memiliki pemainpemain kuat yang harus lebih diperhatikan,” imbuh Liliyana.
Selain memiliki target besar di Olimpiade 2016, Tontowi/ Liliyana juga tengah bersiap menuju Piala Sudirman 2015. Keduanya akan turun memperkuat tim Indonesia dan berharap bisa menyumbangkan poin. ”Persiapan kami sejauh ke Sudirman sudah cukup baik. Apalagi di sini kami bisa juara, mudah-mudahan di Sudirman nanti kami bisa lebih percaya diri,” ungkap Tontowi.
Tontowi/Liliyana berjaya di Badminton Asia Championships 2015 setelah menaklukkan Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau 21-16, 21-15 di final. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana sudah dua kali berhadapan, yakni pada BWF World Championships 2013 dan OUE Singapore Open 2015 dan Tontowi/Liliyana selalu berhasil memetik kemenangan.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan berharap penampilan Tontowi/Liliyana bisa terus konsisten hingga ke Olimpiade 2016 di Brasil. ”Selamat kepada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil merebut gelar di Badminton Asia Championships kali ini. Semoga penampilan Tontowi/Liliyana bisa terus konsisten,” kata Gita kepada badmintonindonesia.org.
Pada laga lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus puas tampil sebagai runner-up pada ganda putra Badminton Asia Championships 2015. Bertemu rival abadi mereka, Lee Yong-dae/Yoo Yeonseong, Hendra/Ahsan menyerah 21-18, 22-24 dan 19-21.
Hanna
Keduanya semakin optimistis menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil. Tapi Tontowi dan Liliyana masih harus mengasah kesiapan mereka dengan mengikuti banyak turnamen. Termasuk Piala Sudirman 2015 yang akan digelar bulan depan di Dongguan, China.
”Target besar kami ada di Olimpiade 2016, kami harus optimistis bisa mengatasinya. Untuk itu kami ingin tetap fokus dan berharap bisa main maksimal terus. Kami mau fokus di setiap turnamen,” kata Tontowi selepas merebut gelar juara Asia Championships 2015 dengan mengalahkan pasangan Hong Kong Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China, kemarin.
Butet—sapaan Liliyana— mengungkapkan, dia dan Tontowi dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade 2016 sejak dini. ”Tapi sebelum itu masih banyak turnamen yang harus kami hadapi. Beberapa kali kami diberikan target, kami malah jadi terbebani. Untuk itu kami banyak belajar dari pengalaman. Kami berusaha tampil lebih enjoy, relaks, dan menikmati pertandingan,” papar Liliyana.
Menurutnya, saat ini lawan berat di sektor ganda campuran masih datang dari dua pasangan China Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin. Meski begitu, ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, juga tak boleh diremehkan. ”Selain mereka, kekuatannya merata. Tapi kami tidak boleh lengah, semua pemain harus diwaspadai. Hanya saja secara ranking, China dan Denmark memiliki pemainpemain kuat yang harus lebih diperhatikan,” imbuh Liliyana.
Selain memiliki target besar di Olimpiade 2016, Tontowi/ Liliyana juga tengah bersiap menuju Piala Sudirman 2015. Keduanya akan turun memperkuat tim Indonesia dan berharap bisa menyumbangkan poin. ”Persiapan kami sejauh ke Sudirman sudah cukup baik. Apalagi di sini kami bisa juara, mudah-mudahan di Sudirman nanti kami bisa lebih percaya diri,” ungkap Tontowi.
Tontowi/Liliyana berjaya di Badminton Asia Championships 2015 setelah menaklukkan Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau 21-16, 21-15 di final. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana sudah dua kali berhadapan, yakni pada BWF World Championships 2013 dan OUE Singapore Open 2015 dan Tontowi/Liliyana selalu berhasil memetik kemenangan.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan berharap penampilan Tontowi/Liliyana bisa terus konsisten hingga ke Olimpiade 2016 di Brasil. ”Selamat kepada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil merebut gelar di Badminton Asia Championships kali ini. Semoga penampilan Tontowi/Liliyana bisa terus konsisten,” kata Gita kepada badmintonindonesia.org.
Pada laga lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus puas tampil sebagai runner-up pada ganda putra Badminton Asia Championships 2015. Bertemu rival abadi mereka, Lee Yong-dae/Yoo Yeonseong, Hendra/Ahsan menyerah 21-18, 22-24 dan 19-21.
Hanna
(ftr)