Wanita Perlu Paham Pasar Modal
A
A
A
SURABAYA - Setiap orang perlu berinvestasi, tak terkecuali wanita. Untuk berinvestasi dibutuhkan pengetahuan tentang pasar modal. Sayangnya, saat ini masih banyak kaum Hawa yang belum paham hal itu. Padahal berinvestasi mutlak diperlukan sebagai persiapan di hari tua.
Menyadari pentingnya pengetahuan pasar modal dan investasi, MNC Securities konsisten mengenalkan pasar modal ke seluruh masyarakat. Sabtu (25/4) giliran komunitas perempuan Surabaya, Jawa Timur, Angel, yang mendapat kesempatan berharga menambah pengetahuan tentang pasar modal. Komunitas ini terdiri atas para perempuan pengusaha hingga ibu rumah tangga.
Direktur MNC Securities Susy Meilina menegaskan perempuan perlu memahami pasar modal karena memiliki manfaat yang sangat besar. Salah satunya adalah bisa berkecimpung dalam dunia investasi. Bentuk investasi pun beragam. ”Tujuan kami ialah mengenalkan dan memberi pemahaman apa itu pasar modal. Kami sengaja pilih pesertanya kaum perempuan karena saat ini masih banyak kaum Hawa yang belum paham dengan pasar modal itu sendiri. Padahal kalau bisa terlibat di dalamnya manfaatnya juga banyak,” ungkap Susy di Grand Ocean, Surabaya.
Event yang mengangkat tema pengenalan pasar modal untuk wanita ini dihadiri beberapa pengusaha seperti Ratna Endang Soelistyawati dan Branch Manager MNC Securities Surabaya Setyo Purwaningsih. Saat ini jumlah investor di Indonesia sekitar 400.000 atau sekitar 0,16%. Jumlah ini masih rendah jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Saat ini di Korea Selatan investor sudah mencapai 70% dan di Malaysia sekitar 30%. Tingginya jumlah investor lantaran masyarakatnya paham akan pasar modal. ”Kami rutin memberikan pemahaman tentang pasar modal kepada masyarakat umum, termasuk mahasiswa. Kali ini giliran kaum perempuan yang tergabung dalam komunitas,” imbuh Susy.
Salah satu peserta seminar tentang pasar modal, Tjatjati, mengungkapkan, pemahaman tentang pasar modal memang perlu bagi seluruh lapisan masyarakat. ”Dengan begitu, kita bisa mendapatkan keuntungan lebih,” katanya. Pengalaman Tjatjati saat pergi ke China menunjukkan, ternyata pedagang di pinggir jalan pun paham pasar modal. Bahkan tidak jarang mereka mengamati pasar modal sambil berjualan.
”Saya melihat sendiri pedagang di China sudah mulai bermain di pasar modal, kenapa di sini tidak ? Tentu semua juga berkesempatan sama, makanya dengan acara seperti ini dan memberi pemahaman tentang pasar modal sangat bermanfaat,” ujarnya. Dalam pandangan Tjatjati, para ibu rumah tangga harus terus memperdalam pengetahuan tentang pasar modal.
Mamik wijayanti
Menyadari pentingnya pengetahuan pasar modal dan investasi, MNC Securities konsisten mengenalkan pasar modal ke seluruh masyarakat. Sabtu (25/4) giliran komunitas perempuan Surabaya, Jawa Timur, Angel, yang mendapat kesempatan berharga menambah pengetahuan tentang pasar modal. Komunitas ini terdiri atas para perempuan pengusaha hingga ibu rumah tangga.
Direktur MNC Securities Susy Meilina menegaskan perempuan perlu memahami pasar modal karena memiliki manfaat yang sangat besar. Salah satunya adalah bisa berkecimpung dalam dunia investasi. Bentuk investasi pun beragam. ”Tujuan kami ialah mengenalkan dan memberi pemahaman apa itu pasar modal. Kami sengaja pilih pesertanya kaum perempuan karena saat ini masih banyak kaum Hawa yang belum paham dengan pasar modal itu sendiri. Padahal kalau bisa terlibat di dalamnya manfaatnya juga banyak,” ungkap Susy di Grand Ocean, Surabaya.
Event yang mengangkat tema pengenalan pasar modal untuk wanita ini dihadiri beberapa pengusaha seperti Ratna Endang Soelistyawati dan Branch Manager MNC Securities Surabaya Setyo Purwaningsih. Saat ini jumlah investor di Indonesia sekitar 400.000 atau sekitar 0,16%. Jumlah ini masih rendah jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Saat ini di Korea Selatan investor sudah mencapai 70% dan di Malaysia sekitar 30%. Tingginya jumlah investor lantaran masyarakatnya paham akan pasar modal. ”Kami rutin memberikan pemahaman tentang pasar modal kepada masyarakat umum, termasuk mahasiswa. Kali ini giliran kaum perempuan yang tergabung dalam komunitas,” imbuh Susy.
Salah satu peserta seminar tentang pasar modal, Tjatjati, mengungkapkan, pemahaman tentang pasar modal memang perlu bagi seluruh lapisan masyarakat. ”Dengan begitu, kita bisa mendapatkan keuntungan lebih,” katanya. Pengalaman Tjatjati saat pergi ke China menunjukkan, ternyata pedagang di pinggir jalan pun paham pasar modal. Bahkan tidak jarang mereka mengamati pasar modal sambil berjualan.
”Saya melihat sendiri pedagang di China sudah mulai bermain di pasar modal, kenapa di sini tidak ? Tentu semua juga berkesempatan sama, makanya dengan acara seperti ini dan memberi pemahaman tentang pasar modal sangat bermanfaat,” ujarnya. Dalam pandangan Tjatjati, para ibu rumah tangga harus terus memperdalam pengetahuan tentang pasar modal.
Mamik wijayanti
(ftr)