Serba Serbi Food Truck

Sabtu, 25 April 2015 - 12:27 WIB
Serba Serbi Food Truck
Serba Serbi Food Truck
A A A
Food Truck adalah salah satu konsep bisnis kuliner yang mulai digandrungi oleh masyarakat Indonesia, terutama anak muda. Bisnis makanan yang diadopsi dari Negeri Paman Sam ini, memiliki keunikan dalam hal penyajian.

Itu karena keseluruhan proses pengolahan dan penyajian makanan dilakukan di dalam mobil. Tak heran, jenis mobil yang sering digunakan umumnya memiliki kapasitas besar dan sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berbagai peralatan memasak dan bahan-bahan makanan dapat dibawa berkeliling dalam satu mobil atau minibus.

Jenis mobil yang digunakan pun bervariasi. Mulai model mobil boks, truk, elf hingga VW. Street Ramyun adalah salah satu food truckyang menggunakan jenis mobil Grand Max Box dan VW Combi dalam menjajakan makanannya. Grand Max Box adalah jenis mobil boks yang memiliki ukuran besar di bagian belakangnya sehingga dapat menampung kebutuhan untuk penjualan makanan.

Adapun VW Combi dipilih oleh mereka yang ingin tampil stand out karena bentuk mobilnya yang unik. Berbeda dengan Street Ramyun, Kai Pacifica dalam memasarkan makanannya menggunakan mobil jenis Isuzu Elf single gardan dan Isuzu Elf long chasis. Perbedaan dari kedua model ini teletak pada ukuran panjangnya.

Elf long chasis memiliki ukuran lebih panjang dan luas sehingga dapat menampung lebih banyak bahan makanan atau peralatan yang digunakan untuk menjual makanan. Dengan tampilan ruang mobil yang luas, berbagai perlengkapan untuk memasak maupun perlengkapan untuk penyajian makanan dapat ditampung di dalam mobil.

Menurut Ferry Lee, salah satu pemilik Street Ramyun, di dalam mobilnya terdapat tempat untuk penyajian, menerima pesanaan, dan memajang TV LCD ukuran 32 inci. Fasilitas TV LCD ini, menurut dia, untuk menghibur pelanggannya. “Karena Street Ramyun ini merupakan food truckpertama yang menyajikan menu Korea, jadi saya memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan memutar video dan musik K-pop agar para pelanggan betah dan enggak bosan,” imbuhnya.

Awalokitesyawara Sugondo, 34, pemilik Kai Pacifica, lebih menyukai kesederhanaan. Di mobilnya hanya berisi ruangan untuk tempat memasak makanan tanpa adanya fasilitas lainnya. “Cuma ada dapur untuk memasak, enggak ada fasilitas lain,” kata Kites, sapaan akrabnya. Namun, dia mengaku untuk menarik pelanggan, food truckKai Pacifica sengaja memodifikasi mobilnya dengan cara mendesain bagian dalam maupun luar.

Semua dindingnya dilapisi dengan food grade stainless steelagar lebih efektif untuk kegiatan memasak. Tampilan depannya didesain dengan cutting sticker. Tujuannya agar mudah diganti kalau sudah usang. “Kami pakai cutting stickeragar bisa langsung diganti kalau jelek. Biasanya sih pakai yang motif bunga-bunga untuk menarik customersupaya mau mampir,” tutur Kites.

Menu Andalan

Setiap food truckpastinya memiliki menu andalan yang sangat beragam, mulai makanan asli Indonesia hingga makanan mancanegara. Seperti Street Ramyun yang mencoba menawarkan menu khas Korea seperti ramyun (korean noodle soup), bibimbab (nasi campur korea), bulgogi (korean beef BBQ), kimbab (rolls rice) hingga korean rice ball.

Diakuinya, salah satu menu yang menjadi favorit pelanggannya adalah ramyun dan bibimbab. “Iya untuk ramyun, kami sengaja kasih modifikasi dengan isi sayuran dan topping daging, pelanggan juga bisa milih level pedasnya dari level 1-5. Itu yang bikin ramyun di toko kami jadi beda dan jadi favorit,” tutur Ferry Lee. Untuk masalah harga, Ferry mengaku mematok harga Rp20.000-Rp40.000.

Lain Street Ramyun, lain pula Kai Pacifica yang menawarkan menu yang berasal dari negara-negara di pesisir Pasifik, mulai Meksiko, California, Jepang, Hawai, Korea, hingga makanan Sulawesi. Menu yang menjadi andalan food truckini adalah burritos dan tacos yang terdiri dari 4 jenis burritos, 2 jenis tacos, dan 2 jenis dessert. Ketiga makanan ini dibanderol dengan harga Rp35.000-Rp45.000.

Pemilik Kites menuturkan, walaupun burritos dan tacosberasal dari wilayah pesisir Pasifik, varian rasa yang disajikan disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia. “Selain menyesuaikan dengan lidah Indonesia, saya juga menawarkan makanan dengan varian rasa Jepang dan Korea yang umumnya sudah familier di lidah orang Indonesia,” katanya. Kai Pacifica juga memiliki cara penyajian khas yang membedakan dengan food trucklainnya.

Dengan mengusung konsep grab and go, Kai Pacifica menawarkan cara penyajian makanan yang unik dan simpel. Pelanggan tidak perlu menggunakan peralatan seperti sendok, piring, dan garpu untuk menyantap makanannya, cukup pesan dan langsung dapat dimakan dengan mudah. Bisnis food truckmemang terbilang menjanjikan. Selain tak perlu repot menyewa tempat untuk stan atau kios, penikmat kuliner pun mendapatkan sensasi baru.

Seperti Ferry, yang menekuni bisnis ini sejak 2013. Diakuinya, bisnis ini cukup diterima masyarakat. Selain beda, harga yang terjangkau dan variasi menu menjadi alasan makanannya diminati. Pengunjung ramai berdatangan saat jam pulang kerja sekitar pukul 7-9 malam. “Iya lumayan ramai kalau sudah pas jam pulang kerja, bahkan kadang harus waiting list,” tuturnya kepada GEN SINDO.

Senada dengan Ferry, usaha yang dirintis Kites dan istrinya lima bulan belakangan ini juga mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Menurut Kites, hal ini karena makanan yang mereka tawarkan berbeda dengan makanan yang sudah ada di pasaran. Perbedaan tersebut terletak pada berbagai jenis makanan dari berbagai negara yang coba ditawarkan Kai Pacifica kepada para pencinta kuliner.

Terbukti di setiap event yang diikuti, para pengunjung yang ingin mencicipi masakan Kai Pacifica membeludak hingga ada antrean panjang. “Iya dulu pernah sampai panjang banget antreannya saat acara di Kemang Village,” sebutnya.

Laili Ira Maslakhah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5792 seconds (0.1#10.140)
pixels