Hillary Unggul
A
A
A
WASHINGTON - Hillary Clinton meraih dukungan besar dari rakyat Amerika Serikat (AS). Dia bersaing ketat dengan Marco Rubio dari Partai Republik berdasarkan jajak pendapat terbaru.
Hillary mantan menteri luar negeri, ibu negara, dan senator New York yang ingin maju sebagai presiden perempuan pertama AS itu memimpin dalam jajak pendapat yang digelar Universitas Quinnipiac. Berdasarkan jajak pendapat itu Hillary meraih dukungan dari 60% pendukung Demokrat. Sedangkan rival utamanya Wakil Presiden Joe Biden hanya memperoleh 10%.
Hillary kini tampaknya semakin digdaya setelah mengalami kekalahan dari Barack Obama dalam pemilu pendahuluan Partai Demokrat pada 2008. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu diprediksi akan melangkah mulus pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat menjelang pemilu Presiden 2016. Fokus utamanya kini menghadapi kandidat presiden dari Partai Republik yang sudah bersiap melakukan serangan.
Hal menarik pada jajak pendapat Quinnipiac adalah hampir separuh responden tidak percaya terhadap politisi 67 tahun itu. Dikutip Fox News, 54% respons mengungkapkan Hillary merupakan figur yang tidak jujur, sedangkan 28% menganggap dia tokoh yang tidak dapat dipercaya. Selama ini Hillary dikenal memiliki skandal yang belum terselesaikan.
Berbagai program kerja selama menjabat pemimpin tertinggi diplomat AS juga dipenuhi tinta merah seperti pembunuhan diplomat di Libya. Publik AS juga tahu Hillary politikus minim prestasi. Apalagi, Partai Republik melancarkan berbagai kampanye masif yang menjelekkan Hillary. Kampanye itu berisi tudingan bahwa Hillary sebagai figur yang manipulatif dan tidak dapat dipercaya.
Beberapa kandidat presiden dari Partai Republik juga melancarkan serangan dan kritikan tajam kepadanya. Namun, hingga kini Hillary tidak menanggapi kritik tersebut. Dia memilih fokus bertemu para pemilihnya menjelang pemilu pendahuluan di Iowa dan New Hampshire. Hal berbeda ditunjukkan pendukung Demokrat. Sebanyak 62% menganggap Hillary memiliki kepemimpinan yang kuat.
”Ada beragam pandangan tentang karakter Hillary,” kata Tim Malloy, pakar jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac. SenatorFloridaMarcoRubio, anak seorang imigran Kuba, hanya mengumpulkan 15% dari jajak pendapat tersebut. Dia unggul dari Jeb Bush sekitar 13%. Keunggulan Rubio disebabkan dia sudah mengumumkan pencalonannya awal bulan ini. Dia mengusung kampanye era baru kepemimpinan Amerika yang tidak terjebak di abad 20.
”Ini jenis survei yang dapat mendongkrak adrenalin ke dalam kampanye,” kata Tim Malloy, dikutip AFP. ”Marco Rubio memperoleh angka yang cukup baik dan ini menjadikannya sebagai ancaman berat bagi lawan politiknya, Hillary,” imbuh Malloy. Jajak pendapat ini dilakukan antara 16 dan 21 April lalu terhadap 1.353 orang pemilih terdaftar secara nasional.
Dengan sisa waktu 563 hari lagi menuju hari pemilu presiden, masih banyak strategi yang dapat diperlihatkan. Jajak pendapat awal seperti biasanya dapat berubah dan kampanye dapatgoyah. Sementara itu, lembaga amal keluarga Hillary mengajukan kembali lima laporan pajak tahunan setelah laporan Reutersmenyebutkan ada kesalahan audit terhadap Yayasan Clinton.
Selama tiga tahun berturutturut sejak 2010, Yayasan Clinton melaporkan kepada kantor pajak bahwa tidak ada aliran dana dari Pemerintah AS dan pemerintahan asing. Padahal, penerimaan dana pada 2009 terdapat bantuan puluhan juta dolar AS dari pemerintahan asing.
”Jika ada angka yang berubah, kita akan fokus terhadap laporan ini,” kata Bill Allison, peneliti senior Yayasan Sunlight, kelompok advokasi transparansi pemerintah. Yayasan Clinton mengalami serangan bertubi-tubi selama beberapa pekan terakhir. Serangan itu berkaitan dengan nominasi pencalonan Hillary pada Pemilu 2016 meski tim kampanye Hillary mengklaim tudingan itu teori konspirasi yang tidak jelas.
Arvin
Hillary mantan menteri luar negeri, ibu negara, dan senator New York yang ingin maju sebagai presiden perempuan pertama AS itu memimpin dalam jajak pendapat yang digelar Universitas Quinnipiac. Berdasarkan jajak pendapat itu Hillary meraih dukungan dari 60% pendukung Demokrat. Sedangkan rival utamanya Wakil Presiden Joe Biden hanya memperoleh 10%.
Hillary kini tampaknya semakin digdaya setelah mengalami kekalahan dari Barack Obama dalam pemilu pendahuluan Partai Demokrat pada 2008. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu diprediksi akan melangkah mulus pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat menjelang pemilu Presiden 2016. Fokus utamanya kini menghadapi kandidat presiden dari Partai Republik yang sudah bersiap melakukan serangan.
Hal menarik pada jajak pendapat Quinnipiac adalah hampir separuh responden tidak percaya terhadap politisi 67 tahun itu. Dikutip Fox News, 54% respons mengungkapkan Hillary merupakan figur yang tidak jujur, sedangkan 28% menganggap dia tokoh yang tidak dapat dipercaya. Selama ini Hillary dikenal memiliki skandal yang belum terselesaikan.
Berbagai program kerja selama menjabat pemimpin tertinggi diplomat AS juga dipenuhi tinta merah seperti pembunuhan diplomat di Libya. Publik AS juga tahu Hillary politikus minim prestasi. Apalagi, Partai Republik melancarkan berbagai kampanye masif yang menjelekkan Hillary. Kampanye itu berisi tudingan bahwa Hillary sebagai figur yang manipulatif dan tidak dapat dipercaya.
Beberapa kandidat presiden dari Partai Republik juga melancarkan serangan dan kritikan tajam kepadanya. Namun, hingga kini Hillary tidak menanggapi kritik tersebut. Dia memilih fokus bertemu para pemilihnya menjelang pemilu pendahuluan di Iowa dan New Hampshire. Hal berbeda ditunjukkan pendukung Demokrat. Sebanyak 62% menganggap Hillary memiliki kepemimpinan yang kuat.
”Ada beragam pandangan tentang karakter Hillary,” kata Tim Malloy, pakar jajak pendapat dari Universitas Quinnipiac. SenatorFloridaMarcoRubio, anak seorang imigran Kuba, hanya mengumpulkan 15% dari jajak pendapat tersebut. Dia unggul dari Jeb Bush sekitar 13%. Keunggulan Rubio disebabkan dia sudah mengumumkan pencalonannya awal bulan ini. Dia mengusung kampanye era baru kepemimpinan Amerika yang tidak terjebak di abad 20.
”Ini jenis survei yang dapat mendongkrak adrenalin ke dalam kampanye,” kata Tim Malloy, dikutip AFP. ”Marco Rubio memperoleh angka yang cukup baik dan ini menjadikannya sebagai ancaman berat bagi lawan politiknya, Hillary,” imbuh Malloy. Jajak pendapat ini dilakukan antara 16 dan 21 April lalu terhadap 1.353 orang pemilih terdaftar secara nasional.
Dengan sisa waktu 563 hari lagi menuju hari pemilu presiden, masih banyak strategi yang dapat diperlihatkan. Jajak pendapat awal seperti biasanya dapat berubah dan kampanye dapatgoyah. Sementara itu, lembaga amal keluarga Hillary mengajukan kembali lima laporan pajak tahunan setelah laporan Reutersmenyebutkan ada kesalahan audit terhadap Yayasan Clinton.
Selama tiga tahun berturutturut sejak 2010, Yayasan Clinton melaporkan kepada kantor pajak bahwa tidak ada aliran dana dari Pemerintah AS dan pemerintahan asing. Padahal, penerimaan dana pada 2009 terdapat bantuan puluhan juta dolar AS dari pemerintahan asing.
”Jika ada angka yang berubah, kita akan fokus terhadap laporan ini,” kata Bill Allison, peneliti senior Yayasan Sunlight, kelompok advokasi transparansi pemerintah. Yayasan Clinton mengalami serangan bertubi-tubi selama beberapa pekan terakhir. Serangan itu berkaitan dengan nominasi pencalonan Hillary pada Pemilu 2016 meski tim kampanye Hillary mengklaim tudingan itu teori konspirasi yang tidak jelas.
Arvin
(bbg)