KRL Hajar Mobil, Satu Orang Tewas
A
A
A
JAKARTA - Perlintasan rel kereta api liar memakan korban. Mobil Mitshubishi Colt T-120 SS jenis pikap yang membawa besi proyek tertabrak kereta rel listrik (KRL) Commuter Line jurusan Tangerang-Duri di Jembatan Gantung, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pukul 12.30 WIB, kemarin.
Akibat kejadian itu, satu penumpang bernama Suyatno, 40, tewas di tempat. Sedangkan sopir, Madari, 49, harus dibawa ke RSUD Cengkareng karena kondisinya kritis. Dia mengalami luka serius di kepala dan kaki. Peristiwa itu berawal ketika mobil itu hendak menyeberang pintu perlintasan dari arah Kampung Klingkit menuju Jalan Daan Mogot. Saat bersamaan dari sebelah kiri melintas commuter line.
”Tabrakan tak terhindarkan, mobil pikap terseret sejauh 158 meter hingga rusak parah di beberapa bagian. Satu penumpangnya tewas,” ucap Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo. Pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi. Untuk penyidikan lebih lanjut, mobil nahas tersebut dibawa ke unit kecelakaan lalu lintas wilayah Jakarta Barat.
”Kami masih mendalami kasus itu,” ujarnya. Saksi mata di lokasi kejadian, M Nasir, 52, menuturkan, sesaat sebelum insiden nahas itu dua penjaga perlintasan, termasuk dirinya, telah memperingatkan pengemudi agar tidak nekat menerobos perlintasan. ”Bahkan sudah mencoba menyetop mobil itu. Namun, pengemudi ngeyel , dia tetap jalan dan akhirnya tertabrak kereta,” sebutnya.
Senior Corporate Communication Daerah Operasional (Daop) I PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bambang S Prayitno menyayangkan tabrakan tersebut. Hingga kini masih banyak perlintasan liar yang terdapat di Jabodetabek. ”Datanya masih seperti kemarin, dalam seminggu tiga orang tewas. Kami sudah mengajukan ke pemerintah daerah, tapi belum ada tindakan.
Seharusnya perlintasan semacam itu ditutup,” katanya. Meski kejadian itu tidak mengganggu perjalanan commuterline secara signifikan, lokomotif dengan nomor 67.2153 dan rangkaian 204.30-205.30 rusak di bagian bemper depan, pipa angin patah, dan kabel ground putus. ”Lokomotif itu tengah diperbaiki di depo Stasiun Manggarai,” kata Bambang.
Yan yusuf
Akibat kejadian itu, satu penumpang bernama Suyatno, 40, tewas di tempat. Sedangkan sopir, Madari, 49, harus dibawa ke RSUD Cengkareng karena kondisinya kritis. Dia mengalami luka serius di kepala dan kaki. Peristiwa itu berawal ketika mobil itu hendak menyeberang pintu perlintasan dari arah Kampung Klingkit menuju Jalan Daan Mogot. Saat bersamaan dari sebelah kiri melintas commuter line.
”Tabrakan tak terhindarkan, mobil pikap terseret sejauh 158 meter hingga rusak parah di beberapa bagian. Satu penumpangnya tewas,” ucap Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo. Pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi. Untuk penyidikan lebih lanjut, mobil nahas tersebut dibawa ke unit kecelakaan lalu lintas wilayah Jakarta Barat.
”Kami masih mendalami kasus itu,” ujarnya. Saksi mata di lokasi kejadian, M Nasir, 52, menuturkan, sesaat sebelum insiden nahas itu dua penjaga perlintasan, termasuk dirinya, telah memperingatkan pengemudi agar tidak nekat menerobos perlintasan. ”Bahkan sudah mencoba menyetop mobil itu. Namun, pengemudi ngeyel , dia tetap jalan dan akhirnya tertabrak kereta,” sebutnya.
Senior Corporate Communication Daerah Operasional (Daop) I PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bambang S Prayitno menyayangkan tabrakan tersebut. Hingga kini masih banyak perlintasan liar yang terdapat di Jabodetabek. ”Datanya masih seperti kemarin, dalam seminggu tiga orang tewas. Kami sudah mengajukan ke pemerintah daerah, tapi belum ada tindakan.
Seharusnya perlintasan semacam itu ditutup,” katanya. Meski kejadian itu tidak mengganggu perjalanan commuterline secara signifikan, lokomotif dengan nomor 67.2153 dan rangkaian 204.30-205.30 rusak di bagian bemper depan, pipa angin patah, dan kabel ground putus. ”Lokomotif itu tengah diperbaiki di depo Stasiun Manggarai,” kata Bambang.
Yan yusuf
(bbg)