Bamsoet Nilai Wajar Pemerintah Undang Golkar Agung di KAA
Rabu, 22 April 2015 - 20:29 WIB

Bamsoet Nilai Wajar Pemerintah Undang Golkar Agung di KAA
A
A
A
JAKARTA - Bendahara Umum (Bendum) Partai Golkar produk Munas Bali Bambang Soesatyo (Bamsoet) berkomentar soal undangan pemerintah kepada Golkar kubu Agung Laksono, dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta.
Bagi Bambang, bukan sesuatu yang aneh dan mengejutkan jika pemerintah mengundang Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol di acara kenegaraan yang dihadiri sejumlah kepala negara se-Asia dan Afrika tersebut.
Bambang mengatakan, dari awal para loyalis Aburizal Bakrie (Ical) telah menilai, Munas Ancol hanyalah Munas abal-abal yang di-setting pemerintah untuk menggembosi Partai Golkar dari dalam.
Lebih jauh lanjut Bambang, pecahnya partai berlambang pohon beringin akan berdampak negatif pada eksistensi Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai penyeimbang pemerintah.
"Dari awal memang Munas Golkar jadi-jadian di Ancol itu merupakan rekayasa pemerintah untuk menciptakan pimpinan boneka, untuk memecah belah Partai Golkar agar dapat menghabisi pengaruh KMP yang lebih unggul dari KIH (Koalisi Indonesia Hebat) di parlemen (DPR)," kata Bambang kepada Sindonews, Rabu (22/4/2015).
Bambang melanjutkan, undangan pemerintah kepada kubu Agung Laksono dalam pembukaan KAA justru telah mengkonfimasi atas informasi adanya oknum pemerintah yang diduga ikut cawe-cawe dalam penyelenggaraan Munas Ancol dengan dokumen dan mandat palsu itu.
"Kami sendiri santai saja. Itu (mengundang) memang haknya pemerintah. Tapi percayalah, ditataran akar rumput kader Golkar, enggak ngaruh. Bahkan hal itu makin memperjelas adanya campur tangan atau pemerintah terhadap parpol," ucap Bambang.
"Dan itu akan menambah amunisi kami nanti dalam menggunakan hak angket atau hak penyelidikan DPR terhadap pelanggaran UU dan intervensi pemerintah terhadap partai politik pada masa sidang Mei mendatang," imbuhnya.
Bagi Bambang, bukan sesuatu yang aneh dan mengejutkan jika pemerintah mengundang Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol di acara kenegaraan yang dihadiri sejumlah kepala negara se-Asia dan Afrika tersebut.
Bambang mengatakan, dari awal para loyalis Aburizal Bakrie (Ical) telah menilai, Munas Ancol hanyalah Munas abal-abal yang di-setting pemerintah untuk menggembosi Partai Golkar dari dalam.
Lebih jauh lanjut Bambang, pecahnya partai berlambang pohon beringin akan berdampak negatif pada eksistensi Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai penyeimbang pemerintah.
"Dari awal memang Munas Golkar jadi-jadian di Ancol itu merupakan rekayasa pemerintah untuk menciptakan pimpinan boneka, untuk memecah belah Partai Golkar agar dapat menghabisi pengaruh KMP yang lebih unggul dari KIH (Koalisi Indonesia Hebat) di parlemen (DPR)," kata Bambang kepada Sindonews, Rabu (22/4/2015).
Bambang melanjutkan, undangan pemerintah kepada kubu Agung Laksono dalam pembukaan KAA justru telah mengkonfimasi atas informasi adanya oknum pemerintah yang diduga ikut cawe-cawe dalam penyelenggaraan Munas Ancol dengan dokumen dan mandat palsu itu.
"Kami sendiri santai saja. Itu (mengundang) memang haknya pemerintah. Tapi percayalah, ditataran akar rumput kader Golkar, enggak ngaruh. Bahkan hal itu makin memperjelas adanya campur tangan atau pemerintah terhadap parpol," ucap Bambang.
"Dan itu akan menambah amunisi kami nanti dalam menggunakan hak angket atau hak penyelidikan DPR terhadap pelanggaran UU dan intervensi pemerintah terhadap partai politik pada masa sidang Mei mendatang," imbuhnya.
(maf)