KAA Digelar, Lalu Lintas Dialihkan

Senin, 20 April 2015 - 09:40 WIB
KAA Digelar, Lalu Lintas Dialihkan
KAA Digelar, Lalu Lintas Dialihkan
A A A
JAKARTA - Konferensi Asia-Afrika (KAA) sudah mulai berlangsung di Jakarta kemarin. Selain pengamanan, Polda Metro Jaya menyiapkan pengalihan arus lalu lintas. Upaya ini untuk memecah kemacetan lalu lintas selama KAA digelar.

Pengalihan arus lalu lintas akan dilaksanakan pada Rabu (22/4) dan Kamis (23/4). Pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan pada pukul 06.00-09.00 WIB saat para delegasi bergerak dari hotel di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan kawasan SCBD menuju lokasi acara di Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan, Jakarta Pusat.

Pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan pada sore dan malam hari saat para delegasi KTT kembali ke hotel dari lokasi acara di JCC Senayan. Kasubdit Dikyasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem belum bisa memperkirakan persis pukul berapa acara selesai. Dia pun tidak bisa memastikan kapan pengalihan arus terjadi, sore atau malam hari.

”Pengalihan arus lalu lintas ini sifatnya situasional. Makanya nanti pengendara ikuti saja arahan petugas. Tapi, yang pasti, tak akan ada sebuah jalan ditutup seharian. Seluruhnya bersifat situasional,” katanya kemarin.

Menurut Warsinem, penutupan jalan hanya akan dilakukan bila tamu yang melintas adalah presiden. Namun, bila menteri dan para delegasi, tidak akan ada penutupan jalur, cukup pengawalan. ”Pengalihan arus lalu lintas sifatnya situasional. Namun, pagi hari, khususnya pukul 06.00 - 09.00 WIB, sudah dipastikan pengalihan ini terjadi sebab jam itu pada Rabu (22/4) dan Kamis (23/4) para tamu KTT akan keluar serentak dari hotel menuju JCC,” tuturnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan unjuk rasa selama KAA berlangsung di Jakarta agar menciptakan ketertiban selama rangkaian acara berlangsung. ”Selama pelaksanaan KAA, mohon maaf kalau tidak bisa melakukan unjuk rasa,” sebutnya.

KAA akan berlangsung mulai kemarin hingga 24 April mendatang. Di Jakarta, KAA berlangsung hingga 23 April. Selama waktu itu Unggung menegaskan, pihaknya tidak mengizinkan permohonan unjuk rasa. Bila masih nekat, polisi akan membubarkan unjuk rasa tersebut. Sejauh ini belum ada permohonan unjuk rasa yang masuk.

Menurutnya, unjuk rasa di Ibu Kota dalam sebulan bisa mencapai 165 kali. Pihaknya menghormati kebebasan mengungkapkan pendapat. Namun, karena unjuk rasa berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas, polisi tidak mengizinkan selama KAA berlangsung.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, sebagai tuan rumah KAA, beberapa hari belakangan ini pihaknya terus berbenah sebagai bentuk penyambutan. Persiapan mulai dari merapikan sejumlah jalan, mempercantik ruang terbuka hijau (RTH), memasang bendera negara peserta KAA, hingga penyambutan langsung dengan memberikan tarian.

Sambutan di depan peserta KAA pun telah disiapkan. ”Kami juga tengah bekerja sama dengan TNI yang bertanggung jawab untuk mengamankan 18 hotel tempat menginap peserta KAA,” kata Ahok.

Terkait wacana meliburkan pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta, suami Veronica Tan ini menegaskan, tidak dilakukan. Terlebih infrastruktur Jakarta yang dilintasi hanya dari hotel, Istana, dan JCC. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea mengaku telah menyiapkan sejumlah jamuan kesenian khas Indonesia, mulai dari tarian Betawi serta pertunjukan musik.

”Nanti saat jamuan makan malam bersama Pak Presiden, kami akan menunjukkan tarian Betawi yang bernuansa kebangsaan. Para penari kami ambil dari sejumlah sanggar terbaik di Jakarta. Ada juga musik ringan dari kecapi dan suling sebelum pembukaan di JCC,” tuturnya.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.703 personel selama perhelatan KAA. Ribuan petugas itu akan tersebar di sepanjang jalan mulai dari Bandara Halim Perdanakusuma, kawasan Istana Negara, kawasan Senayan, hingga di sejumlah hotel tempat tamu asing menginap. ”Kami memang tidak dilibatkan dalam pengamanan. Kami hanya kebagian untuk menertibkan lingkungan agar terlihat rapi,” ungkapnya.

Personel Satpol PP bertugas memastikan trotoar bersih dari pedagang kaki lima (PKL), bersih dari spanduk yang tidak sesuai, dan menjaga jembatan penyeberangan orang (JPO) agar tidak ada pihak yang melempar sesuatu ke jalan.

Helmi syarif/ Bima setiyadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3464 seconds (0.1#10.140)