Agustus, KRL sampai Stasiun Tambun
A
A
A
BEKASI - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berencana mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line hingga Stasiun Tambun di Kabupaten Bekasi mulai Agustus mendatang.
Saat ini KRL Commuter Line hanya beroperasi dari Jakarta hingga Stasiun Bekasi. Kepala Stasiun Bekasi Rohman mengatakan, alasan pengoperasian KRL hingga Tambun karena jumlah penumpang di stasiun tersebut cukup banyak. Setiap pagi rata-rata penumpang dari Stasiun Tambun mencapai 1.400 orang.
Selama ini mereka menggunakan kereta rel diesel (KRD) untuk memenuhi kebutuhan perjalanan. Sebenarnya infrastruktur KRL Commuter Line sedianya hingga Cikampek. Namun untuk sementara, infrastruktur yang sudah bisa digunakan hanya sampai Stasiun Tambun. ”Pembangunan infrastruktur hingga Cikampek sangat lama,” katanya kemarin.
Untuk bisa masuk hingga Cikampek, pembangunan double-double track (DDT) harus diselesaikan terlebih dahulu. Pembangunan DDT diprediksi baru selesai pada 2018 mendatang. Padahal, kebutuhan masyarakat akan keberadaan KRL Commuter Line sudah sangat mendesak. ”Jadi Commuter Line harus secepatnya beroperasi,” ungkapnya.
Jika KRL sudah bisa beroperasi sampai ke Stasiun Tambun, diyakini bisa mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Bekasi. Saat ini jumlah penumpang KRL di Stasiun Bekasi terus meningkat. Setiap hari sedikitnya 30.000 orang menggunakan KRL Commuter Line. Pertambahan jumlah penumpang menjadi bukti bahwa KRL menjadi andalan masyarakat Bekasi.
Sebelumnya, jumlah penumpang 20.000-22.000 per hari. Penumpang di Stasiun Bekasi tercatat ketiga terbanyak, dari sebelumnya di urutan kelima. Jumlah penumpang terbanyak yakni Stasiun Bogor, disusul Stasiun Tanah Abang. ”Dulu di bawah Depok dan Jakarta Kota,” paparnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku, pihaknya sudah diberi tahu Kementerian Perhubungan akan merenovasi Stasiun Bekasi. Rencananya Stasiun Bekasi akan memiliki dua lantai. Loket penjualan tiket dilakukan di lantai 2.
Penumpang naik beli tiket, kemudian turun kembali ke peron. Perbaikan stasiun ini untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal.
Abdullah m surjaya
Saat ini KRL Commuter Line hanya beroperasi dari Jakarta hingga Stasiun Bekasi. Kepala Stasiun Bekasi Rohman mengatakan, alasan pengoperasian KRL hingga Tambun karena jumlah penumpang di stasiun tersebut cukup banyak. Setiap pagi rata-rata penumpang dari Stasiun Tambun mencapai 1.400 orang.
Selama ini mereka menggunakan kereta rel diesel (KRD) untuk memenuhi kebutuhan perjalanan. Sebenarnya infrastruktur KRL Commuter Line sedianya hingga Cikampek. Namun untuk sementara, infrastruktur yang sudah bisa digunakan hanya sampai Stasiun Tambun. ”Pembangunan infrastruktur hingga Cikampek sangat lama,” katanya kemarin.
Untuk bisa masuk hingga Cikampek, pembangunan double-double track (DDT) harus diselesaikan terlebih dahulu. Pembangunan DDT diprediksi baru selesai pada 2018 mendatang. Padahal, kebutuhan masyarakat akan keberadaan KRL Commuter Line sudah sangat mendesak. ”Jadi Commuter Line harus secepatnya beroperasi,” ungkapnya.
Jika KRL sudah bisa beroperasi sampai ke Stasiun Tambun, diyakini bisa mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Bekasi. Saat ini jumlah penumpang KRL di Stasiun Bekasi terus meningkat. Setiap hari sedikitnya 30.000 orang menggunakan KRL Commuter Line. Pertambahan jumlah penumpang menjadi bukti bahwa KRL menjadi andalan masyarakat Bekasi.
Sebelumnya, jumlah penumpang 20.000-22.000 per hari. Penumpang di Stasiun Bekasi tercatat ketiga terbanyak, dari sebelumnya di urutan kelima. Jumlah penumpang terbanyak yakni Stasiun Bogor, disusul Stasiun Tanah Abang. ”Dulu di bawah Depok dan Jakarta Kota,” paparnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku, pihaknya sudah diberi tahu Kementerian Perhubungan akan merenovasi Stasiun Bekasi. Rencananya Stasiun Bekasi akan memiliki dua lantai. Loket penjualan tiket dilakukan di lantai 2.
Penumpang naik beli tiket, kemudian turun kembali ke peron. Perbaikan stasiun ini untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal.
Abdullah m surjaya
(ftr)