Tren Wisata Ketinggian

Sabtu, 18 April 2015 - 10:58 WIB
Tren Wisata Ketinggian
Tren Wisata Ketinggian
A A A
Silakan cari tagar #kalibiru, #tebingkeraton, atau #suroloyo di Instagram dan siap-siap terkejut dengan beragam foto indah, ekstrem, serta menakjubkan yang diambil dari ketinggian.

Ya, wisata seperti sedang populer di media sosial. Apa sebabnya? Belakangan ini tempat wisata ketinggian memang sedang digilai anak-anak muda. Itu terlihat dari banyaknya pengguna sosmed yang mem-posting foto mereka di lokasi seperti Tebing Keraton di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Kalibiru di Kulon Progo, Yogyakarta, serta Puncak Suroloyo di Perbukitan Menoreh, Yogyakarta.

Bisa dibilang tempat-tempat tersebut yang ramai dibincangkan di sosial media, menjadi tren, dan membuat orang penasaran untuk melihat panorama indah di kawasan wisata tersebut. Pemilik blog TraveLern,Matius Teguh Nugroho, menilai popularitas kawasan wisata yang menyuguhkan fenomena ketinggian itu didasari dari keingintahuan tinggi anak-anak muda. Mereka senang mengunjungi dan mencoba tempat wisata baru yang belum banyak terekspos.

”Selain media dan media sosial, mereka juga banyak dipengaruhi teman. Misalnya gengsi atau tidak mau kalah jika belum berkunjung ke sana, sementara banyak teman mereka sudah melakukannya,” kata Matius. Travel blogger “Pergidulu”, Susan Poskitt, 33, mengatakan bahwa pemandangan yang berada di atas ketinggian biasanya lebih menarik karena menawarkan sensasi keindahan yang berbeda.

”Karena itu di mana-mana yang disebut view point,biasanya berada di ketinggian dan butuh perjuangan untuk mencapainya. Tentu saja akan terbayar dengan pemandangan yang indah,” tuturnya. Untuk mencapai wisata alam Kalibiru yang berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (dpl) itu, terlebih dulu harus melewati jalan terjal dan berbatu. Namun, itu tidak menghalangi anak muda menyerah untuk mencapai kawasan tersebut.

”Gue sebenarnya agak takut dengan ketinggian. Tapi, ketika sudah berada di atas, pemandangannya luar biasa. Bukit dikelilingi oleh hutan. Cantik sekali,” sebut Ayu Tarigan, 24. Ayu juga tidak khawatir dengan sisi keselamatan. Menurut dia, setiap pohon sudah memiliki penjaga dan pengunjung pun diberi safety equipment.

Selain Kalibiru, sensasi berfoto di atas batu Tebing Keraton yang di sisinya curam dan terjal itu juga sangat digemari. ”Memang agak ngeri karena curam sekali, tapi view-nya oke banget,” tutur Selfa Widya Ratmana, 18. Menuju ke sana, Selfa menyarankan untuk naik motor. ”Karena medannya berbahaya,” paparnya.

Terjangkau

Daya tarik objek wisata yang relatif baru ini selain keindahannya, juga karena harganya sangat ramah kantong. Berfoto di atas fly over Kalibiru, misalnya, hanya dikenakan biaya Rp10.000. Ya, wisata seperti ini tidak memakan biaya yang tinggi. Mudah dicari lokasinya, akses transportasi menuju ke sana juga relatif gampang. Di Tebing Keraton, pengunjung juga dikenai tarif yang sama.

Meski demikian, karakter Kalibiru, Puncak Suroloyo, dan Tebing Keraton hampir sama. Jalan menuju ke sana masih rusak, bahkan terkadang membahayakan karena sering longsor. ”Sebaiknya kalau ke Puncak Suroloyo jangan pas hujan deras, takutnya kena longsor dari Bukit Menoreh,” kata Susiawati Rahayu, 32.

Meski untuk mencapai puncak harus menaiki ratusan anak tangga, tetapi semua terbayar apabila sudah di atasnya. Jika cuaca cerah, bisa melihat sunrise. “Kami campinguntuk melihat sunrise, sambil menikmati Gunung Merapi, Merbabu, Tidar, Sumbing Sindoro, Slamet, serta Candi Borobudur,” tutur Susi. “Detik-detik matahari muncul itu luar biasa. Langit mulai kemerah-merahan dan kemudian mentari mulai bersinar. Prosesnya begitu cepat.

Jadi harus bergegas ambil gambar dan menikmati prosesnya,” tuturnya. Dengan adanya wisata sebagus ini, Susi berharap agar pemerintah dapat mendayagunakan warga sekitar untuk mengelola wisata daerah mereka agar dapat meningkatkan perekonomian warga. “Harapan untuk pemerintah adalah memberikan edukasi kepariwisataan kepada warga agar bisa memberikan pelayanan yang sempurna untuk wisatawan sehingga mereka tidak hanya datang sekali dan kapok, juga ingin kembali lagi dan mengajak teman-teman yang lain,” tutur Susi.

Syifa Fauziah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0990 seconds (0.1#10.140)