UNY Ikuti Kompetisi Mobil Internasional
A
A
A
YOGYAKARTA - Garuda Racing Team (GURT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengumumkan kesiapan mereka untuk ikut berlaga pada dua kompetisi mobil tingkat dunia pada 2015 ini.
Dua kompetisi mobil fomula tingkat dunia itu adalah 2015 Student Formula Japan (SFJ) dan 2015 International Student Green Car Competition (ISGCC). Menurut Ketua Umum Delegasi GURT UNY Bondan Prakoso kemarin, timnya berharap dapat memborong lima kategori juara dalam 2015 ISGCC yang akan berlangsung pada 29-30 Mei 2015 di Seoul, Korea Selatan. 2015 SFJ akan berlangsung pada 1-5 September 2015 di ECOPA (Ogasayama-Sports, Shizouka-ken), Jepang.
”Kami bersyukur bisa berangkat ke dua ajang bergengsi ini. Kami berterima kasih kepada pihak yang mensponsori sehingga kami bisa mewakili Indonesia dan menunjukkan performa terbaik,” ujarnya. Bondan mengungkapkan, GURT UNY didukung perusahaan velg kenamaan Amerika, Keizer Aluminium Wheels. Perusahaan tersebut berperan dalam pengadaan velg racing untuk mobil GURT UNY yang akan bertanding.
Menurutnya, Keizer mendukung Garuda UNY Racing Team (GURT) dalam kedua kompetisi mobil formula tingkat dunia tersebut, bahkan hingga musim 2016. ”Kami mendapat dukungan berupa velg custom sejumlah 16 buah yang sesuai dengan ukuran velg untuk kebutuhan racing. Dukungan ini tentu menambah optimisme GURT dalam meraih kategori juara di dua kompetisi tersebut,” ungkapnya.
Anggota GURT UNY Teguh menambahkan, Student Formula Jepang (SFJ) merupakan kompetisi pembuatan mobil formula kelas mahasiswa tingkat dunia. Kompetisi ini diikuti mahasiswa berbagai negara di dunia, seperti Jepang, India, Austria, Filipina, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand. Tercatat akan ada 80 tim yang turut serta dalam kategori Internal Combution Vehicle (ICV).
”Kompetisi ini bertujuan memberikan kontribusi pada pengembangan dan promosi di industri automotif. Mahasiswa sebagai pelaku utama dalam hal perencanaan, desain, dan membangun mobil mereka sendiri,” tuturnya. Teguh mengungkapkan, melalui kedua kompetisi tersebut, mereka bisa belajar esensi dari pembuatan sebuah karya automotif. Apalagi, kedua kompetisi mobil formula ini tidak hanya berfokus pada performa mobil, tetapi juga strategi marketing, perencanaan, desain, produksi, dan biaya pembuatan mobil.
”Dalam membuat mobil, mahasiswa membutuhkan pengetahuan yang tidak terbatas pada ilmu teknis. Tapi juga nonteknis, seperti bagaimana mengurangi biaya dan meningkatkan penjualan mobil yang mereka produksi. Hal ini tentu mampu menajamkan kemampuan kami untuk mengidentifikasi masalah secara mandiri dan menyelesaikannya,” katanya.
Ratih keswara
Dua kompetisi mobil fomula tingkat dunia itu adalah 2015 Student Formula Japan (SFJ) dan 2015 International Student Green Car Competition (ISGCC). Menurut Ketua Umum Delegasi GURT UNY Bondan Prakoso kemarin, timnya berharap dapat memborong lima kategori juara dalam 2015 ISGCC yang akan berlangsung pada 29-30 Mei 2015 di Seoul, Korea Selatan. 2015 SFJ akan berlangsung pada 1-5 September 2015 di ECOPA (Ogasayama-Sports, Shizouka-ken), Jepang.
”Kami bersyukur bisa berangkat ke dua ajang bergengsi ini. Kami berterima kasih kepada pihak yang mensponsori sehingga kami bisa mewakili Indonesia dan menunjukkan performa terbaik,” ujarnya. Bondan mengungkapkan, GURT UNY didukung perusahaan velg kenamaan Amerika, Keizer Aluminium Wheels. Perusahaan tersebut berperan dalam pengadaan velg racing untuk mobil GURT UNY yang akan bertanding.
Menurutnya, Keizer mendukung Garuda UNY Racing Team (GURT) dalam kedua kompetisi mobil formula tingkat dunia tersebut, bahkan hingga musim 2016. ”Kami mendapat dukungan berupa velg custom sejumlah 16 buah yang sesuai dengan ukuran velg untuk kebutuhan racing. Dukungan ini tentu menambah optimisme GURT dalam meraih kategori juara di dua kompetisi tersebut,” ungkapnya.
Anggota GURT UNY Teguh menambahkan, Student Formula Jepang (SFJ) merupakan kompetisi pembuatan mobil formula kelas mahasiswa tingkat dunia. Kompetisi ini diikuti mahasiswa berbagai negara di dunia, seperti Jepang, India, Austria, Filipina, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand. Tercatat akan ada 80 tim yang turut serta dalam kategori Internal Combution Vehicle (ICV).
”Kompetisi ini bertujuan memberikan kontribusi pada pengembangan dan promosi di industri automotif. Mahasiswa sebagai pelaku utama dalam hal perencanaan, desain, dan membangun mobil mereka sendiri,” tuturnya. Teguh mengungkapkan, melalui kedua kompetisi tersebut, mereka bisa belajar esensi dari pembuatan sebuah karya automotif. Apalagi, kedua kompetisi mobil formula ini tidak hanya berfokus pada performa mobil, tetapi juga strategi marketing, perencanaan, desain, produksi, dan biaya pembuatan mobil.
”Dalam membuat mobil, mahasiswa membutuhkan pengetahuan yang tidak terbatas pada ilmu teknis. Tapi juga nonteknis, seperti bagaimana mengurangi biaya dan meningkatkan penjualan mobil yang mereka produksi. Hal ini tentu mampu menajamkan kemampuan kami untuk mengidentifikasi masalah secara mandiri dan menyelesaikannya,” katanya.
Ratih keswara
(ars)