Sepi Pengunjung, Blok G Pasar Tanah Abang Dinilai Proyek Gagal
A
A
A
JAKARTA - Relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Blok G Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat dinilai sebagai program gagal.
Biaya pengeluaran proyek renovasi pasar tersebut perlu diaudit. Kepala PD Pasar Jaya periode 2003-2007 Prabowo Soenirman mengatakan, Blok G tidak akan diminati bila tidak dibenahi secara cepat. Sayangnya, sejak dibangun pada 2012, pasar tersebut belum juga dievaluasi. Padahal, tanda-tanda sepinya pasar yang diresmikan Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi gubernur DKI Jakarta itu sudah terlihat. Dia pun meminta agar anggaran proyek tersebut segera diaudit.
”Biaya untuk menata Pasar Blok G itu tidak murah, bisa sekitar Rp10-15 miliar. Tapi, hasilnya tidak ada. Jadi Blok G itu proyek gagal,” kata Prabowo Soenirman saat dihubungi kemarin. Anggota DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan, kendala utama sepinya Pasar Blok G disebabkan tidak ada akses masuk yang mudah bagi pengunjung dan minimnya fasilitas serta penataan yang tidak maksimal.
Pusat Grosir Tanah Abang itu terkenal dengan pasar tematik. Artinya, pasar yang menjual khusus barang-barang tertentu. Misalnya saja Blok A dan B yang terkenal dengan garmennya. Politikus Partai Gerindra itu berharap, selain membangun akses penghubung ke pasar tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan penataan pasar yang lengkap dengan fasilitasnya.
”Selain dibuat penghubung, seharusnya Blok G dibuat tematik seperti Blok A dan B yang dilengkapi fasilitas AC. Misalnya dijadikan pusat penjualan batu akik atau sebagainya. Jakarta Pusat kan belum ada, sementara hampir setiap pinggir jalan tercecer penjual batu akik,” sebutnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak proyek renovasi Blok G dinilai gagal. Dia menyalahkan oknum tertentu yang sengaja memperlambat pembangunan akses penghubung agar pasar menjadi sepi dan pembangunan diserahkan ke swasta. ”Dari dulu Pak Jokowi mau ada penghubung antara Blok A, B, sampai G. Termasuk jembatan dari stasiun kereta api. Keliatannya ini ada permainan, enggak mau dikerjain , biar sepi. Ternyata ujung-ujungnya mau nawarin ke swasta, mau dibongkar sama swasta,” sebutnya.
Untuk mengecek dugaannya tersebut, Ahok dalam waktu dekat ini akan mendatangi Blok G. Dia juga mempersilakan anggaran renovasi Blok G diaudit. Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan, pihaknya belum mendapatkan hasil evaluasi kondisi Blok G Tanah Abang. Padahal, kondisi sepinya pengunjung sudah terjadi sejak lama.
”Kami masih mengevaluasinya. Kami akan menindaklanjuti percepatan pembangunan jembatan itu. Sekarang sedang dievaluasi dulu. Kami mau tes struktur kondisi pembangunan,” katanya. Agus menilai, selain jembatan penghubung, Blok G juga membutuhkan lahan parkir. Sambil mengkaji jembatan penghubung antara Blok G ke Blok F, lalu dari Blok F ke Blok A dan B serta menghubungkan ke Stasiun Tanah Abang, pihaknya juga sedang mencari lahan parkir.
”Pembangunan jembatan tersebut memang sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Sampai saat ini kami juga masih terus lakukan upaya mempromosikan Blok G. Termasuk dengan undian berhadiah,” ucapnya.
Dia juga mendukung usulan audit renovasi Blok G. Namun, dia tidak menyebutkan berapa biaya yang sudah dihabiskan untuk renovasi Blok G tersebut. ”Silakan saja diaudit, kami tidak ada masalah,” tegasnya.
Bima setiyadi
Biaya pengeluaran proyek renovasi pasar tersebut perlu diaudit. Kepala PD Pasar Jaya periode 2003-2007 Prabowo Soenirman mengatakan, Blok G tidak akan diminati bila tidak dibenahi secara cepat. Sayangnya, sejak dibangun pada 2012, pasar tersebut belum juga dievaluasi. Padahal, tanda-tanda sepinya pasar yang diresmikan Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi gubernur DKI Jakarta itu sudah terlihat. Dia pun meminta agar anggaran proyek tersebut segera diaudit.
”Biaya untuk menata Pasar Blok G itu tidak murah, bisa sekitar Rp10-15 miliar. Tapi, hasilnya tidak ada. Jadi Blok G itu proyek gagal,” kata Prabowo Soenirman saat dihubungi kemarin. Anggota DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan, kendala utama sepinya Pasar Blok G disebabkan tidak ada akses masuk yang mudah bagi pengunjung dan minimnya fasilitas serta penataan yang tidak maksimal.
Pusat Grosir Tanah Abang itu terkenal dengan pasar tematik. Artinya, pasar yang menjual khusus barang-barang tertentu. Misalnya saja Blok A dan B yang terkenal dengan garmennya. Politikus Partai Gerindra itu berharap, selain membangun akses penghubung ke pasar tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan penataan pasar yang lengkap dengan fasilitasnya.
”Selain dibuat penghubung, seharusnya Blok G dibuat tematik seperti Blok A dan B yang dilengkapi fasilitas AC. Misalnya dijadikan pusat penjualan batu akik atau sebagainya. Jakarta Pusat kan belum ada, sementara hampir setiap pinggir jalan tercecer penjual batu akik,” sebutnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak proyek renovasi Blok G dinilai gagal. Dia menyalahkan oknum tertentu yang sengaja memperlambat pembangunan akses penghubung agar pasar menjadi sepi dan pembangunan diserahkan ke swasta. ”Dari dulu Pak Jokowi mau ada penghubung antara Blok A, B, sampai G. Termasuk jembatan dari stasiun kereta api. Keliatannya ini ada permainan, enggak mau dikerjain , biar sepi. Ternyata ujung-ujungnya mau nawarin ke swasta, mau dibongkar sama swasta,” sebutnya.
Untuk mengecek dugaannya tersebut, Ahok dalam waktu dekat ini akan mendatangi Blok G. Dia juga mempersilakan anggaran renovasi Blok G diaudit. Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan, pihaknya belum mendapatkan hasil evaluasi kondisi Blok G Tanah Abang. Padahal, kondisi sepinya pengunjung sudah terjadi sejak lama.
”Kami masih mengevaluasinya. Kami akan menindaklanjuti percepatan pembangunan jembatan itu. Sekarang sedang dievaluasi dulu. Kami mau tes struktur kondisi pembangunan,” katanya. Agus menilai, selain jembatan penghubung, Blok G juga membutuhkan lahan parkir. Sambil mengkaji jembatan penghubung antara Blok G ke Blok F, lalu dari Blok F ke Blok A dan B serta menghubungkan ke Stasiun Tanah Abang, pihaknya juga sedang mencari lahan parkir.
”Pembangunan jembatan tersebut memang sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Sampai saat ini kami juga masih terus lakukan upaya mempromosikan Blok G. Termasuk dengan undian berhadiah,” ucapnya.
Dia juga mendukung usulan audit renovasi Blok G. Namun, dia tidak menyebutkan berapa biaya yang sudah dihabiskan untuk renovasi Blok G tersebut. ”Silakan saja diaudit, kami tidak ada masalah,” tegasnya.
Bima setiyadi
(ars)