TNI AU Perkuat Kemampuan Udara

Rabu, 08 April 2015 - 11:00 WIB
TNI AU Perkuat Kemampuan Udara
TNI AU Perkuat Kemampuan Udara
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna menegaskan, TNI AU akan terus memodernisasi dan memperkuat alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Hal itu untuk mendukung kebijakan Indonesia sebagai poros maritim dunia. ”Poros maritim merupakan kebijakan pemerintah, jelas kita harus mendukung. Poros maritim tidak akan (terwujud) dengan kekuatan laut dan darat sekuat apa pun, tanpa kekuatan udara yang capable tidak mungkin juga bisa terwujud. Pergerakan apa pun di bawah, itu penguasaan udara harus di tangan kita,” ujarnya seusai mengikuti geladi bersih di Skuadron 2 Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, kemarin.

KSAU mencontohkan, bagaimana sulitnya mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) karena penguasaan udara berada di pihak lain. Bila belum mendapatkan izin, meskipun di darat aman maka akan sulit melakukan evakuasi. ”Begitu juga dengan poros maritim dunia, jelas TNI AU harus menguasai seluruh wilayah udara. Baru di darat dan laut bisa bergerak dengan aman dan sesuai konsep operasi,” ucapnya.

KSAU menyebutkan, saat ini modernisasi alutsista TNI AU telah berjalan. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya sejumlah pesawat tempur baru, yaitu satu skuadron yang terdiri atas 16 pesawat Sukhoi, 8 pesawat Super Tucano, pesawat F-16 Blok 25. Termasuk 8 unit pesawat transport 295 dan helikopter.

”Ke depan memang ada modernisasi pesawat tempur, pesawat transpor dan helikopter. Juga pesawat early warning yang bisa meng-cover seluruh kegiatan maupun wilayah operasi TNI AU,” kata KSAU.

Saat ini pihaknya juga tengah mengkaji pembelian pesawat amfibi di mana pesawat ini bisa dioperasikan meskipun ombak ketinggiannya mencapai tiga meter itu. ”Ada yang dari Jepang dan Rusia, hasil kajian itu kita kasihkan ke menhan, nanti menhan memilih yang mana, kita terima yang penting sesuai dengan kajian kita, jangan sampai di luar dari kajian,” ujarnya.

Selain memodernisasi pesawat tempur, kata KSAU, Indonesia juga membutuhkan radar untuk menutup dan menjaga kedaulatan semua wilayah udara Indonesia. Dari 32 radar yang dibutuhkan, saat ini sudah terpenuhi 22 radar. ”Dua radar sudah datang tahun ini,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Hadi Tjahjanto menjelaskan, TNI AU akan menggelar upacara puncak perayaan hari jadi pada 9 April 2015 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam perayaan HUT ke-69 TNI AU kali ini tema yang diusung adalah ”Dilandasi Iman, Takwa, Militan, Profesional, dan Solid, TNI Angkatan Udara Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI, serta Mendukung Terwujudnya Poros Maritim Dunia”.

Sucipto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)