Proyek Trem Siap Direalisasikan

Rabu, 08 April 2015 - 10:48 WIB
Proyek Trem Siap Direalisasikan
Proyek Trem Siap Direalisasikan
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT Kereta Api Indonesia terkait megaproyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem, akhir bulan ini. PT KAI akan bertanggung jawab penuh atas proyek senilai Rp2,2 triliun itu.

Itu disampaikan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengatakan, dalam MoU tersebut pemkot akan mempermudah segala macam perizinan. Semua sumber dana akan ditanggung PT KAI.

”Dalam seminggu ini kami akan memfinalisasi MoU sebelum itu ditandatangani. Semua sudah siap. Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) juga sudah bertemu Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan) untuk mematangkan proyek ini,” katanya. Setelah Mou diteken, lanjut Hendro, pihaknya bersama PT KAI akan membahas subsidi.

Ini terkait besaran subsidi yang akan dikeluarkan pemkot. Sedapat mungkin tarif naik trem ini harus terjangkau masyarakat. Dari perhitungan yang dilakukan pemkot dengan PT KAI, tarif untuk naik trem antara Rp9.000 hingga Rp10.000/orang. Namun, pengguna trem hanya dikenakan biaya Rp3.000.

Kemudian untuk yang Rp7.000, sekitar Rp4.000 akan disubsidi pemkot dan Rp3.000 diambil dari perolehan iklan. ”Konsep subsidi ini yang akan kami bahas. Nanti akan disepakati berapa idealnya besaran subsidi,” ujar Hendro. Jalur trem ini akan membentang sepanjang 17 kilo-meter (km).

Titik dari selatan akan dimulai dari Wonokromo-Kebun Binatang Surabaya (KBS)- Jalan Pandegiling-Embong Malang- Kedungdoro-Pasar Blauran-Pasar Turi, dan menuju Surabaya utara yakni di Jalan Indrapura, memutar ke arah Jalan Rajawali- Jembatan Merah-Tugu Pahlawan- Jalan Tunjungan-Jalan Panglima Sudirman, dan kembali lagi menuju Wonokromo.

Trem ini akan memiliki 29 titik pemberhentian. Jarak tiap halte antara 1,5 km- 2 km. Trem berisi dua ger-bong dengan kemampuan muat sebanyak 200 orang. Gerbong trem akan didatangkan dari luar negeri. Bahan bakar akan menggunakan teknologi baterai dengan kecepatan rata- rata 30 km/jam.

”Kami juga akan mengintegrasikan trem ini dengan Stasiun Wonokromo di selatan dan Stasiun Pasar Turi di utara. Ini untuk mengurai kemacetan,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Sonhaji.

Agus mengatakan, dengan ada integrasi trem dengan stasiun ini, diharapkan warga Sidoarjo dan Mojokerto serta Gresik dan Lamongan bisa masuk ke Surabaya tanpa mengendarai mobil. Mereka bisa masuk lewat stasiun sebelum nanti naik trem menuju pusat kota. Jika warga ke pusat kota naik trem, beban jalan akan sedikit terkurangi sehingga kemacetan lalu lintas pun bisa teratasi.

”Untuk mendukung proyek trem ini, kami juga akan membangun park and ride (tempat khusus parkir). Jadi, sebelum naik trem, warga bisa memarkir kendaraannya di sana (park and ride ),” ucapnya.

Lukman hakim
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8193 seconds (0.1#10.140)