Hunian Tempat Berkumpul

Minggu, 05 April 2015 - 10:03 WIB
Hunian Tempat Berkumpul
Hunian Tempat Berkumpul
A A A
Komaruddin Hidayat menyambut kedatangan KORAN SINDO di kediamannya yang terletak di kawasan Ciputat. Profesor yang aktif mengajar di Fakultas Psikologi itu menyambut dengan ramah meskipun baru saja pulang dari kegiatan berolahraga.

Sambil bersenda gurau, Komar menceritakan bagaimana rumah itu memiliki makna baginya dan keluarga. Hunian bernuansa mediterania itu sudah dibangun sejak tahun 2000. Komar mengatakan sebelumnya ia tinggal di Pamulang. Namun, karena jarak yang sangat jauh dengan pusat aktivitasdanpekerjaannya diUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komar memutuskan untuk pindah dan mencari rumah di sekitar kampus.

“Saya merasa harus pindah untuk memudahkan saya bekerja dan jika ada tamu, saya tidak repot lagi dan bingung,” katanya. Dosen yang masih aktif menulis di beberapa kolom media massa itu bercerita, proses pencarian rumah memang dilihat dari seberapa dekat jaraknya dengan kampus dan terhubung dengan jalan raya besar agar yang mencari rumah tersebut mudah menemukannya.

“Standar saja syaratnya. Saya ingin rumah yang dekat dengan kampus karena saya bekerja di sana. Kemudian dekat dengan rumah sakit, masjid, dan kuburan,” tutur pria asal Magelang itu. Komar menambahkan, dia sengaja memilih tinggal di lingkungan masyarakat agar dapat berbaur dan menjaga satu sama lain. Rumah dengan luas bangunan 500 m2 dan luas tanah 550 m2 itu kini ditinggali bersama istri, anak, dan cucunya.

Komar mengaku sangat cocok dengan rumah ini karena luasnya yang bisa menjadi tempat berkumpul dengan banyak orang seperti dengan keluarga, teman hingga para mahasiswanya. Di lantai satu rumah terdapat ruang tamu, ruang keluarga, dan meja makan yang dibuat tanpa sekat. “Rumah ini sengaja dibuat tanpa sekat agar ada sirkulasi udara yang segar.

Kemudian memang difungsikan untuk tempat berkumpul,” ujarnya. Komar mengungkapkan bahwa dia besar di lingkungan aktivis sehingga sudah menjadi hobi dan kesenangannya berkumpul, kemudian melakukan diskusi. “Jadi tidak ada rahasia di sini. Saya memang orangnya terbuka dan saya ingin orang yang berkumpul pun dapat terhubung satu sama lain,” jelasnya.

Selain itu, di lantai bawah ini terdapat ruang kerja, ruang tidur utama, ruang ibadah, dan ruang tidur tamu. Di halaman belakang rumah, Komar membuat perpustakan kecil. Di ruangan itu terdapat lemari besar yang berisi koleksi buku yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Kemudian di samping perpustakaan terdapat ruang santai yang berada di pinggir kolam ikan.

“Biasanya tempat ini saya gunakan untuk berkumpul juga dengan tamutamu. Mungkin mau sambil baca buku, bisa,” ujarnya. Adapun lantai atas rumah difungsikan sebagai area privat yang berisi kamar tidur. Adapun ruang favorit Komar adalah ruang keluarga. Biasanya di tempat itu ia santai sambil bersenda gurau dengan anggota keluarga. “Duduk sambil ngobrol dan menonton siaran berita atau membaca koran,” katanya.

Selain itu, rumah banyak difungsikan sebagai tempat melaksanakan ibadah dan doa bersama. Berbicara tentang interior, rumah Komar terlihat bernuansa klasik. Sebab di sana banyak dipenuhi koleksi guci dan keramik yang dimiliki sang istri. “Soal perabotan memang sesuai dengan koleksi istri. Biasanya hasil jalan-jalan di luar kota atau ketika berkunjung ke luar negeri,” tuturnya.

Selain itu terdapat pajangan beberapa foto keluarga dan lukisan di dinding rumah berwarna putih tersebut. Bagi Komar, makna rumah yang terpenting bisa untuk istirahat, kemudian menjadi istana dan memberikan kemerdekaan kepada diri sendiri. “Rumah bagi saya adalah tempat belajar, berkumpul, beribadah, dan tempat bersosialisasi. Rumah juga termasuk tempat menyelesaikan konflik. Bagaimana cara berinteraksi dan bersosialisasi yang baik sesungguhnya tumbuh di rumah,” ungkapnya.

Selain itu, rumah adalah tempat relaksasi. Menurut Komar, tampilan rumah tidak begitu penting. Justru yang paling utama adalah bagaimana rumah itu terasa homey. “Saya relaks itu ketika berkumpul dengan keluarga dan saya dapat melebur bersama. Justru kalau ingin punya waktu sendiri ya ketika saya di kantor. Bagi saya, rumah adalahtempat bermaindanberistirahat,” pungkasnya.

Dina Angelina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5489 seconds (0.1#10.140)