Ed Miliband Janjikan Inggris Lebih Baik
A
A
A
LONDON - Politikus Partai Buruh, Ed Miliband, menjanjikan masa depan yang lebih baik untuk rakyat Inggris. Menjelang pemilihan umum Inggris yang akan digelar pada 7 Mei mendatang, Miliband terus melakukan kampanye agar bisa mengalahkan calon petahana (incumbent) Perdana Menteri David Cameron.
Miliband menuturkan, jika Partai Buruh bisa berkuasa, pihaknya memastikan pelayanan kesehatan tidak lagi ”terancam” oleh privatisasi. Sayangnya, dalam debat perdana yang disiarkan secara langsung televisi pada Kamis (2/4) malam, Miliband justru tampil kurang meyakinkan. Komentarnya seusai debat yang menyebutkan dirinya kehilangan suara bahkan menjadi sorotan.
”Ups, saya baru saja kehilangan pemilih,” ungkapnya dikutip The Sun.” Miliband yang biasa tampil terbaik dan mengesankan dalam setiap wawancara, malam itu justru tampak canggung. Ekspresi wajahnya terlihat aneh dan bahasanya mudah dilupakan karena tidak ada sesuatu yang menarik.
Malam itu penampilannya dianggap tidak mengesankan. Dia sempat menyerang rivalnya, David Cameron, dengan mempertanyakan masalah pelayanan kesehatan. Dalam kampanyenya, Miliband mengingatkan janji David Cameron untuk mengadakan referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa sebagai suatu langkah yang berbahaya.
Untuk menyampaikan pesan kampanyenya, Miliband memesan iklan satu halaman penuh di Financial Times. ”Kami bertekad untuk menempatkan kepentingan Inggris dalam prioritas pertama dibanding mengambil risiko keluar dari Uni Eropa,” tulis kampanye tersebut. Ed Miliband adalah anggota Parlemen Inggris dari Doncaster Utara sejak 2005.
Dia pernah duduk di pemerintahan selama 2007-2010 di bawah Perdana Menteri Gordon Brown. Dia dan kakaknya, David Miliband, merupakan saudara kandung p e r t a m a yang duduk di pemerintahan secara bersamaan setelah Edward dan Oliver Stanley pada 1938. Miliband merupakan warga Yahudi pertama yang menjadi pemimpin Partai Buruh sejak 25 September 2010.
Sejak muda, Miliband sangat tertarik mengetahui masalah politik. ”Politik bukanlah sesuatu yang saya pelajari dari buku, tapi saya lahir di dalamnya,” katanya. Orang tuanya adalah imigran Yahudi yang lolos dari Holocaust. Sementara sang ibu, Marion, menjadi aktivis CND dan hak asasi manusia. Ketika perang pecah di Polandia, dia disembunyikan oleh keluarga Katolik.
Ananda nararya
Miliband menuturkan, jika Partai Buruh bisa berkuasa, pihaknya memastikan pelayanan kesehatan tidak lagi ”terancam” oleh privatisasi. Sayangnya, dalam debat perdana yang disiarkan secara langsung televisi pada Kamis (2/4) malam, Miliband justru tampil kurang meyakinkan. Komentarnya seusai debat yang menyebutkan dirinya kehilangan suara bahkan menjadi sorotan.
”Ups, saya baru saja kehilangan pemilih,” ungkapnya dikutip The Sun.” Miliband yang biasa tampil terbaik dan mengesankan dalam setiap wawancara, malam itu justru tampak canggung. Ekspresi wajahnya terlihat aneh dan bahasanya mudah dilupakan karena tidak ada sesuatu yang menarik.
Malam itu penampilannya dianggap tidak mengesankan. Dia sempat menyerang rivalnya, David Cameron, dengan mempertanyakan masalah pelayanan kesehatan. Dalam kampanyenya, Miliband mengingatkan janji David Cameron untuk mengadakan referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa sebagai suatu langkah yang berbahaya.
Untuk menyampaikan pesan kampanyenya, Miliband memesan iklan satu halaman penuh di Financial Times. ”Kami bertekad untuk menempatkan kepentingan Inggris dalam prioritas pertama dibanding mengambil risiko keluar dari Uni Eropa,” tulis kampanye tersebut. Ed Miliband adalah anggota Parlemen Inggris dari Doncaster Utara sejak 2005.
Dia pernah duduk di pemerintahan selama 2007-2010 di bawah Perdana Menteri Gordon Brown. Dia dan kakaknya, David Miliband, merupakan saudara kandung p e r t a m a yang duduk di pemerintahan secara bersamaan setelah Edward dan Oliver Stanley pada 1938. Miliband merupakan warga Yahudi pertama yang menjadi pemimpin Partai Buruh sejak 25 September 2010.
Sejak muda, Miliband sangat tertarik mengetahui masalah politik. ”Politik bukanlah sesuatu yang saya pelajari dari buku, tapi saya lahir di dalamnya,” katanya. Orang tuanya adalah imigran Yahudi yang lolos dari Holocaust. Sementara sang ibu, Marion, menjadi aktivis CND dan hak asasi manusia. Ketika perang pecah di Polandia, dia disembunyikan oleh keluarga Katolik.
Ananda nararya
(bbg)