MPR Sosialisasikan Empat Pilar lewat Outbond
A
A
A
SURABAYA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memiliki metode baru untuk menyosialisasikan Empat Pilar Negara yakni dengan outbound. Metode ini dilakukan dengan sasaran para mahasiswa.
Metode outbound tersebut pertama kali digelar kemarin dengan diikuti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas se-Surabaya, Jawa Timur. Sosialisasi dengan metode outbound ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh kepada peserta mengenai nilai Pancasila seperti toleransi, gotongroyong, dan kerja sama.
Outbound ini juga dihadiri 16 anggota MPR yang memberikan materi terkait sosialisasi Empat Pilar tersebut. Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Bachtiar Aly menyatakan, MPR berkomitmen memberikan pemahaman kepada generasi muda terhadap nilainilai kebangsaan yang terdapat dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dia mengatakan, MPR sengaja menyasar mahasiswa karena mereka merupakan generasi muda yang dinamis. Tujuannya nanti adalah dapat menyampaikan hal yang didapatnya tentang Empat Pilar kepada masyarakat. ”Metode ini hanya syarat. Mahasiswa Indonesia memiliki ciri manusia yang dinamis yang butuh metode mudah dipahami dan dicerna serta diyakini oleh mereka.
Teknik ini bisa menggugah motivasi mahasiswa,” tandas Bachtiar dalam Pembukaan Sosialisasi Empat Pilar di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Metode outbound ini didahului dengan pemberian materi- materi kebangsaan oleh anggota MPR. Diskusi yang dibuka juga begitu demokratis di mana mahasiswa bisa mengajukan pertanyaan dan pendapatnya secara bebas dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada.
Anggota MPR dari FraksiPartai Hanura Farid Al Fauzi menyatakan, perlunya digalakkan sosialisasi Empat Pilar karena hanya MPR satu-satunya badan yang bertanggung jawab melaksanakan sosialisasi itu. ”Tidak ada lembaga yang melakukan penguatan ideologi. Itu dilakukan MPR sejak saat ini,” sebutnya.
Mula akmal
Metode outbound tersebut pertama kali digelar kemarin dengan diikuti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas se-Surabaya, Jawa Timur. Sosialisasi dengan metode outbound ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang utuh dan menyeluruh kepada peserta mengenai nilai Pancasila seperti toleransi, gotongroyong, dan kerja sama.
Outbound ini juga dihadiri 16 anggota MPR yang memberikan materi terkait sosialisasi Empat Pilar tersebut. Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Bachtiar Aly menyatakan, MPR berkomitmen memberikan pemahaman kepada generasi muda terhadap nilainilai kebangsaan yang terdapat dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dia mengatakan, MPR sengaja menyasar mahasiswa karena mereka merupakan generasi muda yang dinamis. Tujuannya nanti adalah dapat menyampaikan hal yang didapatnya tentang Empat Pilar kepada masyarakat. ”Metode ini hanya syarat. Mahasiswa Indonesia memiliki ciri manusia yang dinamis yang butuh metode mudah dipahami dan dicerna serta diyakini oleh mereka.
Teknik ini bisa menggugah motivasi mahasiswa,” tandas Bachtiar dalam Pembukaan Sosialisasi Empat Pilar di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Metode outbound ini didahului dengan pemberian materi- materi kebangsaan oleh anggota MPR. Diskusi yang dibuka juga begitu demokratis di mana mahasiswa bisa mengajukan pertanyaan dan pendapatnya secara bebas dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada.
Anggota MPR dari FraksiPartai Hanura Farid Al Fauzi menyatakan, perlunya digalakkan sosialisasi Empat Pilar karena hanya MPR satu-satunya badan yang bertanggung jawab melaksanakan sosialisasi itu. ”Tidak ada lembaga yang melakukan penguatan ideologi. Itu dilakukan MPR sejak saat ini,” sebutnya.
Mula akmal
(bbg)