Paus Ajak Umat Hindari Kekerasan

Sabtu, 04 April 2015 - 10:02 WIB
Paus Ajak Umat Hindari...
Paus Ajak Umat Hindari Kekerasan
A A A
ROMA - Paus Fransiskus memimpin Jumat Agung untuk memperingati kematian Yesus Kristus di Basilika Saint Peter yang merupakan gereja besar tua di Roma, Italia, kemarin.

Meditasiuntuk14 stationof thecross (jalansalib) tahuniniditulisRenato Curti, Uskup Emeritus Novara. Ritual ini serentak diikuti umat Kristen Katolik di beberapa negara di dunia. Paus Fransiskus mengatakan, korban perang di seluruh dunia yang membawa salib mengalami penderitaan yang sama seperti yang dialami Kristus.

Dalam khotbahnya selama memimpin misa, Paus Fransiskus juga sempat membahas konflik dan kekerasan di Suriah, Nigeria, Irak, dan beberapa wilayah lainnya. Paus mengajak semua pihak untuk bisa menghindari tindakan-tindakan kekerasan. “Salib Kristus bukanlah kekalahan, salib adalah kasih dan kemurahan,” bunyi sebuah feed dalam akun Twitter Paus Fransiskus.

Dia kemudian melangsungkan Jalan Salib. Paus Fransiskus dan jamaahnya mengikuti “takdir” Kristus menuju bukit penyaliban. Di setiap prosesi, meditasi dibacakan secara lantang. Mary ORegan, penulis di Catholic Herald, mengatakan Jumat Agung bukan hanya tentang memperingati kematian Kristus dengan menahan lapar dan haus, tapi juga puasa dari aktivitas internet.

Pada masa kini, iPhone mungkin menjadi tantangan terbesar. Pasalnya, konsentrasi setiap orang berpeluang terganggu. Sehari sebelumnya, Paus Fransiskus membasuh, mengeringkan, menciumkaki ke-12 narapidana dan seorang bayi di penjara utama Roma. Hal itu untuk menunjukkan keinginannya dalam melayani umat Katolik. Dia meminta para narapidana memanjatkan doa untuknya mengingat dirinya juga manusia.

Paus Fransiskus mengaku belum tentu bebas dari khilaf. Paus Fransiskus sudah tiga kali memperingati Paskah di luar Basilika. Dalam sejarah Katolik, Kristus pernah mencuci kaki murid-Nya dalam perjamuan terakhir sebagai bentuk pelayanan menjelang kematian- Nya. “Kristus mencintai kalian.

Dia mengorbankan nyawanya untuk kamu, kamu, kamu, dan untukku,” kata Paus Fransiskus sambil menunjuk narapidana secara bergiliran, dilansir Huffintong Post . “Cinta Kristus personal,” tambahnya. Menurut Paus Fransiskus, ritual ini melambangkan keinginan Kristus untuk melayani umat bak seorang budak. Di tanah air umat Katolik berbondong-bondong ke gereja.

Seperti di Gereja Katedral Jakarta, ribuan umat kristiani menjalankan ibadat Jumat Agung yang diawali dengan ibadat Jalan Salib pada pukul 8.00 WIB. Acara dilanjutkan dengan Tablo Jalan Salib yang merupakan visualisasi prosesi penyaliban Yesus pada pukul 9.30 WIB. Ibadat Jumat Agung digelar tepat pada pukul 12.00 WIB, dipimpin Romo Bratakartana.

Kemudian ibadat Jumat Agung pukul 15.00 WIB dipimpin Romo Sigit Prasadja dan pukul 18.00 WIB dipimpin Romo Toto Yulianto. Melalui perayaan Paskah2015, para umat kristiani diajak untuk banyak bersyukur dan peduli. “Tema Paskah tahun ini adalah Tiada Syukur Tanpa Peduli, artinya kita manusia pasti tidak lepas dari kesalahan dosa sehingga sebagai umat kristiani harus bersyukur, namun juga harus peduli kepada sesama manusia dan lingkungan,

” kata Humas Gereja Katedral Jakarta Robert Kenji. Tema Paskah 2015 Tiada Syukur Tanpa Peduli merupakan perwujudan dan pengembangan lebih lanjut Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta tahun 2015, yakni Tahun Syukur. Robert menjelaskan di balik fisik manusia yang berdosa, Tuhan tetap memberikan kasih dan sayangnya kepada manusia. Hal itu dibuktikan dengan turunnya Yesus ke dunia menjadi sama seperti manusia.

“Yesus memberikan pelayanan kepada manusia yang berdosa bahkan sampai mengorbankan nyawanya sendiri untuk menebus dosa-dosa manusia. Dari cinta yang begitu besarnya sudah selayaknya kita untuk bersyukur,” jelas dia. Di sisi lain, kata syukur tidak cukup memberikan dampak bagi orang lain.

Maka itu ditambahkanlah rasa kepedulian sebagai tema Paskah 2015, agar umat manusia senantiasa memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungannya. Di Makassar, Sulawesi Selatan, ibadah Misa Paskah berlangsung khidmat di sejumlah gereja. Di Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, sejumlah umat Kristiani terlihat antusias melaksanakan ibadah Misa Paskah yang juga bertepatan dengan Misa Jumat Agung.

Para pemuda kristiani seusai ibadah secara serius melakukan drama proses penyaliban Yesus Kristus atau visualisasi jalan salib di gereja tersebut, disaksikan umat Kristiani lainnya. Uskup Agung Makassar, Jhon Liku saat perayaan Misa di Gereja Katedral mengatakan, Hari Paskah merupakan perayaan kematian Yesus Kristus.

Untuk itu, umat kristiani diharapkan mampu menjalankan tiga jalan kasih yang diilhami dari Yesus. Tiga jalan kasih tersebut, pertama mengajarkan untuk menyucikan Bunda Maria sebagai hawa baru dalam keluarga. Kedua, ayat menyatakan “Aku haus, aku haus”. Wasiat ini mengajarkan untuk saling membantu saudara. “Sedangkan wasiat ketiga menunjukkan hubungan antar pencipta dan makhluk ciptaannya.”

Pada Ibadah Misa Paskah, sejumlah polisi juga terlihat berjaga-jaga di depan pintu masuk gereja tersebut untuk menjaga keamanan dan kelancaran proses ibadah tersebut. Selain di Gereja Katedral, peringatan juga digelar di beberapa gereja besar di Makassar sepertiGerejaKatolikKare, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan St Fransiskus di Jalan Hertasning.

Secara umum ibadah Misa berlangsung lancar dan aman. Dari Tanatoraja umat kristiani di Kota Makale memperingati Hari Jumat Agung yang dikenal sebagai hari Kematian Yesus Kristus dengan menggelar ibadah di gereja baik Protestan maupun Katolik. Peringatan hari Jumat Agung di sejumlah gereja di Kota Makale juga diwarnai dengan prosesi jalan salib atau via dolorosa untuk mengenang kembali peristiwa sengsara Yesus hingga mati di kayu salib.

Adapun di Malang, kepolisian setempat meningkatkan kualitas pengamanan di seluruh gereja. Kapolres Kota Malang AKBP Singgamata mengatakan jumlah personel yang diterjunkan lebih banyak dan kualitas pengamanannya juga ditingkatkan. Di setiap gereja ditugaskan ada 5 hingga 15 personel yang berjaga.

“Pengamanan kita persiapkan lebih awal karena ada sejumlah gereja yang memulai ibadahnya kemarin (Kamis, 2/4),” katanya. Selain pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian, pengamanan selama perayaan Jumat Agung dan Paskah di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu juga dibantu oleh sekitar1.600personel dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Muh shamil/ khairil anwar/ joni lembang/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5582 seconds (0.1#10.140)