RI Paparkan Konsep Pekerjaan Layak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri memaparkan konsep decent work for all atau pekerjaan layak untuk semua ketika menjadi pembicara Forum Economic and Social Council (Ecosoc) Integration Segment.
Dalam paparannya Hanif mengatakan pelaksanaan konsep decent work for all atau pekerjaan yang layak untuk semua diyakini dapat menjadi salah satu kunci dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Apalagi penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu prioritas kerja Pemerintah Indonesia.
Selama ini angka kemiskinan di Indonesia terus menurun dari 13,33 % pada tahun 2010 menjadi 10,96% pada 2014. Ditargetkan tahun 2019, angka kemiskinan tinggal berkisar 4–5% saja. ”Pelaksanaan decent work ini dapat mewujudkan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif serta menciptakan lapangan kerja guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia,” katanya dalam keterangan pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Hanif mengatakan, sebagai anggota Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), decent work for all telah dilaksanakan Indonesia dengan melibatkan kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja yang tergabung dalam Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional. Sinergi ini untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis antara pemerintah, manajemen perusahaan, dan serikat pekerja.
Konsep tersebut, menurutnya, bertumpu pada empat pilar, yakni penghargaan atas hak-hak dasar di tempat kerja, kesempatan kerja, dialog sosial, dan perlindungan sosial. Selain itu, menurutnya, dalam upaya pencapaian kerja layak di Indonesia pemerintah juga telah menerapkan strategi pembangunan yang berkelanjutan.
Termasuk pembangunan di kota dan perdesaan, penanganan pekerja migran, penciptaan green jobs, peningkatan keterampilan dan produktivitas, serta jaminan sosial. Hanif menegaskan, Indonesia terus berupaya meningkatkan standar hidup agar masyarakat mampu keluar dari garis kemiskinan dengan mempromosikan kewirausahaan, peningkatan upah buruh minimum, penerapan teknologi yang tepat, serta pemberdayaan kelompok masyarakat melalui program intensif tenaga kerja yang produktif.
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, kondisi pekerja di Indonesia saat ini malah dalam taraf memprihatinkan. Dia mencontohkan, kondisi harga beras yang saat ini naik ratarata 30% merupakan pukulan bagi buruh untuk mempertahankan kesejahteraannya.
Neneng zubaidah
Dalam paparannya Hanif mengatakan pelaksanaan konsep decent work for all atau pekerjaan yang layak untuk semua diyakini dapat menjadi salah satu kunci dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Apalagi penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu prioritas kerja Pemerintah Indonesia.
Selama ini angka kemiskinan di Indonesia terus menurun dari 13,33 % pada tahun 2010 menjadi 10,96% pada 2014. Ditargetkan tahun 2019, angka kemiskinan tinggal berkisar 4–5% saja. ”Pelaksanaan decent work ini dapat mewujudkan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif serta menciptakan lapangan kerja guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia,” katanya dalam keterangan pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Hanif mengatakan, sebagai anggota Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), decent work for all telah dilaksanakan Indonesia dengan melibatkan kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja yang tergabung dalam Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional. Sinergi ini untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis antara pemerintah, manajemen perusahaan, dan serikat pekerja.
Konsep tersebut, menurutnya, bertumpu pada empat pilar, yakni penghargaan atas hak-hak dasar di tempat kerja, kesempatan kerja, dialog sosial, dan perlindungan sosial. Selain itu, menurutnya, dalam upaya pencapaian kerja layak di Indonesia pemerintah juga telah menerapkan strategi pembangunan yang berkelanjutan.
Termasuk pembangunan di kota dan perdesaan, penanganan pekerja migran, penciptaan green jobs, peningkatan keterampilan dan produktivitas, serta jaminan sosial. Hanif menegaskan, Indonesia terus berupaya meningkatkan standar hidup agar masyarakat mampu keluar dari garis kemiskinan dengan mempromosikan kewirausahaan, peningkatan upah buruh minimum, penerapan teknologi yang tepat, serta pemberdayaan kelompok masyarakat melalui program intensif tenaga kerja yang produktif.
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, kondisi pekerja di Indonesia saat ini malah dalam taraf memprihatinkan. Dia mencontohkan, kondisi harga beras yang saat ini naik ratarata 30% merupakan pukulan bagi buruh untuk mempertahankan kesejahteraannya.
Neneng zubaidah
(bbg)