HT: Kemajuan Organisasi Ditentukan Peran HR

Rabu, 01 April 2015 - 09:55 WIB
HT: Kemajuan Organisasi Ditentukan Peran HR
HT: Kemajuan Organisasi Ditentukan Peran HR
A A A
JAKARTA - Keberadaan human resources (HR) dalam sebuah organisasi atau perusahaan memiliki peran yang sangat vital. Kemajuan organisasi sangat ditentukan oleh peran HR dalam menyiapkan SDM andal yang akan menjadi lokomotif dalam menggerakkan organisasi.

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan HR tak cukup hanya paham organisasi, tetapi harus matang dalam memahami visi organisasi, termasuk mampu membaca peta kompetisi yang ada di luar. ”Mendesain organisasi bukan hanya kita mendesain kebutuhan kita saja, tapi kaitannya bagaimana kita bisa bersaing dengan kompetitor yang semakin ketat.

HR harus punya visi dan berpikiran ke depan, tapi kalau tak tahu visi ya tidak tahu apa yang akan direncanakan. Antara visi, policy, dan enforcement harus sesuai dan konsisten,” kata HT dalam Forum HR di MNC Finance Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin. Dalam menjalankan fungsinya, menurut HT, kebanyakan HR bekerja secara reaktif dengan melaksanakan tugas biasa tanpa memetakan dan mengantisipasi tantangan yang akan terjadi di depan.

Bukan bekerja secara antisipatif. ”Reaktif itu artinya kita jalan dulu, nanti kalau di tengah jalan ada masalah, baru kita perbaiki dan ubah. Bukan terencana atau antisipatif. Makanya HR harus tahu apa yang dibutuhkan organisasi hari ini dan masa yang akan datang,” katanya. Untuk memperkaya pemahaman tentang visi organisasi, HT menekankan pentingnya mengintensifkan komunikasi bagi jajaran HR.

”MNC ini kita bangun dari nol. Saya kalau bekerja menekuni sesuatu, saya selalu fokus pada visi sehingga MNC dari yang kecil kemudian kita kembangkan terus-menerus akhirnya menjadi besar seperti sekarang ini. Saya pakai cara organik dan anorganik dalam mengembangkan organisasi,” sebutnya. HT menganalogikan, Indonesia sulit berkembang untuk menjadi negara maju karena tidak punya visi yang jelas untuk membangun bangsa.

Pemimpin juga tak mampu menjabarkan visi untuk dikomunikasikan kepada seluruh jajarannya. ”Program pembangunannya sporadis, caranya instan. Kalau melihat ini bagus langsung dikerjain tanpa melihat prospektif. Makanya Indonesia kondisinya muter begini terus, nggak maju-maju,” ujarnya.

Indikator negara maju, menurut HT, bukan hanya dilihat dari pendapatan per kapita dan aspek pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga pemerataan ekonomi. Pasalnya, tingkat kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia semakin tajam. Karena itu Indonesia perlu merumuskan kembali visi pembangunan bangsa yang sesuai dengan asas keadilan.

”Yang makan di restoran mahal itu tidak lebih dari 20% penduduk kita, lainnya makan di pinggiran atau masak sendiri. Artinya ekonomi kita hanya digerakkan oleh 20% orang saja. Kalau pertumbuhan ekonomi kita saat ini 5–6%, dengan kapital yang lebih merata, pertumbuhan ekonomi kita bisa 8–9%,” katanya.

Tingginya tingkat kesenjangan ekonomi tersebut di samping karena pemimpin tak memiliki visi kerakyatan juga akibat banyak kebijakan ekonomi yang tak berpihak kepada rakyat kecil. Sebaliknya justru cenderung memfasilitasi korporasi atau pemilik modal. Hal itu bisa dilihat dari kebijakan bank saat ini yang cenderung memberikan kemudahan bagi korporasi untuk mendapatkan modal, di sisi lain, mengenakan bunga tinggi kepada masyarakat kecil sehingga mereka tak bisa mengakses modal untuk mengembangkan ekonominya.

”Kalau saya, saya akan buat bank khusus untuk usaha mikro. Saya buat bank khusus usaha mikro. UMKM dikasih akses agar mereka bisa berkembang. Masalah mereka tak bisa berkembang adalah karena uang. Pada saat bersamaan, pengetahuan mereka ditingkatkan dengan memfungsikan lembaga lain atau dinas untuk memberikan pelatihan kepada mereka,” sebutnya. Forum tersebut dihadiri jajaran HR di kalangan MNC Group. Forum ini rutin digelar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga selalu siap mengantisipasi setiap tantangan dan perubahan.

Khoirul muzaki
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2899 seconds (0.1#10.140)