Kopilot Germanwings Terobsesi Dikenal Dunia
A
A
A
BERLIN - Motif kopilot Germanwings Andreas Lubitz menjatuhkan pesawat di Pegunungan Alpen bagian Prancis kembali terungkap.
Lubitz disebut khawatir akan kehilangan impiannya menjadi kapten dan pilot di Maskapai Lufthansa karena dirinya mengalami kelainan mental. Dia juga mengatakan suatu saat namanya akan dikenang oleh semua orang. Kepada Bild, mantan kekasih Lubitz, Maria mengungkapkan semua keganjilan sang kopilot.
”Suata hari nanti saya bakal melakukan sesuatu yang akan mengubah semua sistem dan semua orang akan mengetahui nama saya dan mengingatnya,” ujar Maria mengungkapkan ucapan Lubitz kepadanya tahun lalu. Namun Maria mengaku tidak mengerti atas pernyataan Lubitz. ”Saya tidak pernah tahu apa yang dia maksud, tapi sekarang semuanya masuk akal. Saat tidur, dia sering berteriak kita akan jatuh,” kata Maria.
Hubungan asmara Lubitz dan Maria tidak berjalan baik. Mereka berpisah sehari sebelum insiden. Seperti diketahui, Germanwings dengan nomor penerbangan 4U 9525 jatuh pada Selasa (24/3). Maria sulit percaya ketika mengetahui Germanwings yang jatuh berkopilot Lubitz, terlepas itu kecelakaan atau aksi bunuh diri. Sebab, pada tahun lalu, perempuan berusia 26 tahun itu sering mengudara bersama Lubitz. Saat itu, dia merupakan pramugari Germanwings dan setim dengan Lubitz.
Berdasarkan kotak hitam, Lubitz diduga mengunci sang kapten di luar kokpit. Dia dengan sengaja menjatuhkan pesawat yang kemudian dianggap sebagai aksi bunuh diri dan pembunuhan massal. Jaksa mengatakan Lubitz mengalami sakit jiwa jika merunut riwayat perawatan medisnya. Semua dokumen kesehatan Lubitz masih baru. Selain dokumen dan bukti medis, tim penyelidik juga menemukan surat sakit dari dokter yang sudah disobek- sobek. Salah satunya untuk hari Selasa atau pada hari ketika peristiwa itu terjadi.
”Dia sepertinya telah menyembunyikan penyakitnya dari rekanrekannya,” kata jaksa di pengadilan seperti dikutip BBC. Lubitz juga mengenal area Pegunungan Alpen bagian Prancis dengan baik. Itu lantaran dia tergabung dalam klub terbang layang yang kerap beraktivitas di sana.
”Dia sangat terobsesi dengan Pegunungan Alpen. Saya yakin dia mengenal pegunungan itu dengan sangat baik karena sering melintasi kawasan tersebut saat terbang layang,” papar anggota klub terbang layang Dieter Wagner kepada Le Parisien.
Muh shamil
Lubitz disebut khawatir akan kehilangan impiannya menjadi kapten dan pilot di Maskapai Lufthansa karena dirinya mengalami kelainan mental. Dia juga mengatakan suatu saat namanya akan dikenang oleh semua orang. Kepada Bild, mantan kekasih Lubitz, Maria mengungkapkan semua keganjilan sang kopilot.
”Suata hari nanti saya bakal melakukan sesuatu yang akan mengubah semua sistem dan semua orang akan mengetahui nama saya dan mengingatnya,” ujar Maria mengungkapkan ucapan Lubitz kepadanya tahun lalu. Namun Maria mengaku tidak mengerti atas pernyataan Lubitz. ”Saya tidak pernah tahu apa yang dia maksud, tapi sekarang semuanya masuk akal. Saat tidur, dia sering berteriak kita akan jatuh,” kata Maria.
Hubungan asmara Lubitz dan Maria tidak berjalan baik. Mereka berpisah sehari sebelum insiden. Seperti diketahui, Germanwings dengan nomor penerbangan 4U 9525 jatuh pada Selasa (24/3). Maria sulit percaya ketika mengetahui Germanwings yang jatuh berkopilot Lubitz, terlepas itu kecelakaan atau aksi bunuh diri. Sebab, pada tahun lalu, perempuan berusia 26 tahun itu sering mengudara bersama Lubitz. Saat itu, dia merupakan pramugari Germanwings dan setim dengan Lubitz.
Berdasarkan kotak hitam, Lubitz diduga mengunci sang kapten di luar kokpit. Dia dengan sengaja menjatuhkan pesawat yang kemudian dianggap sebagai aksi bunuh diri dan pembunuhan massal. Jaksa mengatakan Lubitz mengalami sakit jiwa jika merunut riwayat perawatan medisnya. Semua dokumen kesehatan Lubitz masih baru. Selain dokumen dan bukti medis, tim penyelidik juga menemukan surat sakit dari dokter yang sudah disobek- sobek. Salah satunya untuk hari Selasa atau pada hari ketika peristiwa itu terjadi.
”Dia sepertinya telah menyembunyikan penyakitnya dari rekanrekannya,” kata jaksa di pengadilan seperti dikutip BBC. Lubitz juga mengenal area Pegunungan Alpen bagian Prancis dengan baik. Itu lantaran dia tergabung dalam klub terbang layang yang kerap beraktivitas di sana.
”Dia sangat terobsesi dengan Pegunungan Alpen. Saya yakin dia mengenal pegunungan itu dengan sangat baik karena sering melintasi kawasan tersebut saat terbang layang,” papar anggota klub terbang layang Dieter Wagner kepada Le Parisien.
Muh shamil
(ars)