Perang Kaum Muda NU Lawan Narkoba dan ISIS
A
A
A
JAKARTA - Kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) harus berada di garis terdepan dalam memerangi narkoba, dan pengaruh ISIS di Indonesia. Apalagi, kaum muda NU memiliki Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang berperan aktif setiap episode sejarah perjalanan bangsa
Anggota DPR dari Fraksi PPP Fanny Safriansyah sepanjang sejarah perjalanan bangsa, GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi diri, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya.
"Jangan sampai anggota masyarakat kita dihancurkan oleh narkoba. Kalau sekarang pemerintah mau menghukum mati bandar narkoba, harus didukung. Kita dukung Pak Jokowi," ujar Fanny dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Jumat, 27 Maret 2015 malam.
Dia menegaskan, tidak ada alasan bagi warga negara Indonesia umumnya dan GP Ansor khususnya tidak mendukung atau menolak hukuman mati terhadap bandar narkoba. "Karena itu menghancurkan NKRI dan bangsa Indonesia," tegasnya.
Dia juga mengingatkan, GP Ansor harus membentengi anggotanya dari pengaruh ISIS. Alasannya, penyelesaian ISIS memerlukan waktu yang cukup lama, karena bersifat fundamental dan krusial bagi bangsa ini.
"Butuh pemahaman dan kerja sama di antara masyarakat dengan cara memberikan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta memberikan pemahaman keagamaan secara jelas dan tidak setengah-setengah," imbuhnya.
Anggota DPR dari Fraksi PPP Fanny Safriansyah sepanjang sejarah perjalanan bangsa, GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi diri, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya.
"Jangan sampai anggota masyarakat kita dihancurkan oleh narkoba. Kalau sekarang pemerintah mau menghukum mati bandar narkoba, harus didukung. Kita dukung Pak Jokowi," ujar Fanny dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Jumat, 27 Maret 2015 malam.
Dia menegaskan, tidak ada alasan bagi warga negara Indonesia umumnya dan GP Ansor khususnya tidak mendukung atau menolak hukuman mati terhadap bandar narkoba. "Karena itu menghancurkan NKRI dan bangsa Indonesia," tegasnya.
Dia juga mengingatkan, GP Ansor harus membentengi anggotanya dari pengaruh ISIS. Alasannya, penyelesaian ISIS memerlukan waktu yang cukup lama, karena bersifat fundamental dan krusial bagi bangsa ini.
"Butuh pemahaman dan kerja sama di antara masyarakat dengan cara memberikan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta memberikan pemahaman keagamaan secara jelas dan tidak setengah-setengah," imbuhnya.
(kur)