Bangunan Ambruk, 16 Orang Tewas
A
A
A
HANOI - Sebanyak 16 pekerja meninggal dunia dan 30 lainnya mengalami luka serius setelah proyek tanggul pelindung pelabuhan dari kerangka baja setinggi 30-40 meter runtuh di Zona Ekonomi Vung Ang, Provinsi Ha Tinh, Vietnam Tengah, Rabu (25/3) malam.
Diperkirakan, masih ada 3-5 orang yang terperangkap reruntuhandiarearendah. Para korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ha Tinh. Nguyen Huy Tang, penjaga perbatasan Ha Tinh, mengatakan peristiwa itu sekitar pukul 20.00 waktu setempat ketika para buruh sedang bekerja. ”Tim penyelamat masih kesulitan memasuki lorong di bawah struktur bangunan,” kata Tang di lokasi kejadian kemarin, dikutip Thanh Nien News.
”Semua sumber daya manusia (SDM) yang ada sudah dikerahkan untuk menyelamatkan buruh yang terperangkap di bawah tanah,” tambahnya. Wakil Perdana Menteri Vietnam Hoang Trung Hai juga ikut turun ke lapangan. Tim evakuasi menyebutkan jumlah korban yang terperangkap tinggal 3-5 orang.
Namun, beberapa korban selamat mengatakan total ada 100 pekerja, termasuk 30 korban selamat yang terjebak di bawah tanah saat kerangka bangunan itu runtuh. Sampai kemarin tim evakuasi baru menyingkirkan reruntuhan sebanyak 70% dari lahan seluas 1.000 meter persegi. Berdasarkan identifikasi awal, semua korban berkewarganegaraan Vietnam, termasuk 16 korban meninggal dunia.
Korban paling muda berusia 23 tahun. Dari 30 korban luka-luka, hanya dua korban yang masih sadarkan diri. Sisanya dalam keadaan kritis. Dua korban mengaku konstruksi bangunan sudah tidak aman saat mereka bekerja. Phan Anh Dung, salah satu korban luka yang masih sadarkan diri, mengaku mendengar suara retakan sekitar pukul 17.30. Selain itu, dia merasakan getaran dan pergeseran.
Khawatir akan runtuh, dia dan rekan-rekannya sempat turun memberikan laporan. Namun, beberapa puluh menit kemudian, mereka diperintahkan untuk kembali bekerja. ”Sejak kami kembali naik, sekitar 30 menit kemudian kerangka itu runtuh,” ujar Phan Anh Dung. Korban selamat lain, Nguyen Van Si, juga memberikan kesaksian yang sama. Pengawas kerja menyuruhnya untuk kembali bekerja.
Beruntung, dia hanya mengalami luka setelah struktur metal berbobot ribuan metrik itu ambruk. Kontraktor proyek, Samsung C&T, anak perusahaan Samsung, mengatakan, semua biayaperawatanrumahsakitakan ditanggung perusahaan. Mereka juga berjanji akan memberikan kompensasi sebesar USD1.300 (setara Rp16,9 juta) kepada setiap korban meninggal.
Sementara itu, investor proyek Formosa Plastics Group belum memberikan komentar mengenai peristiwa ini. Proyek itu digarap sejak Juli 2008 dengan laporan investasi awal hampir mencapai USD10 miliar (Rp130,2 triliun). Pada Desember tahun lalu pemegang proyek merekrut sekitar 40.000 pekerja, 5.700 di antaranya warga China. Namun, otoritas terkait Vietnam mengatakan manajer wilayah, Vung Ang, melakukan pelanggaran.
Awal bulan ini otoritas terkait Vietnam mengatakan, Vung Ang mengeluarkan keputusan melewati batas kewenangan mereka ketika menawarkan terlalu banyak insentif terhadap Formosa Plastics Group. Grup milik jutawan Taiwan itu diperbolehkan menanamkan modal dan menjalankan proyek selama 70 tahun.
Berdasarkan hukum negara Vietnam, durasi maksimum proyek yang diinvestasikan perusahaan asing tidak boleh melebihi ketetapan pemerintah yakni maksimal 50 tahun. Kecuali atas izin pemerintah, durasi bisa diperpanjang. Bagaimanapun, pemerintah belum memperpanjang proyek yang dipegang Formosa Plastics Group. Kecelakaan ini tercatat sebagai yang terburuk di wilayah konstruksi Vietnam terjadi sejak 2007.
Pemerintah kini mulai memperluas pencegahan kecelakaan kerja. Kemarin Menteri Pembangunan Trinh Dinh Dung memerintahkan otoritas lokal untuk memeriksa keamanan semua proyek di wilayah masingmasing. Semuaproyekyang tidak aman harus ditunda.
Muh shamil
Diperkirakan, masih ada 3-5 orang yang terperangkap reruntuhandiarearendah. Para korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ha Tinh. Nguyen Huy Tang, penjaga perbatasan Ha Tinh, mengatakan peristiwa itu sekitar pukul 20.00 waktu setempat ketika para buruh sedang bekerja. ”Tim penyelamat masih kesulitan memasuki lorong di bawah struktur bangunan,” kata Tang di lokasi kejadian kemarin, dikutip Thanh Nien News.
”Semua sumber daya manusia (SDM) yang ada sudah dikerahkan untuk menyelamatkan buruh yang terperangkap di bawah tanah,” tambahnya. Wakil Perdana Menteri Vietnam Hoang Trung Hai juga ikut turun ke lapangan. Tim evakuasi menyebutkan jumlah korban yang terperangkap tinggal 3-5 orang.
Namun, beberapa korban selamat mengatakan total ada 100 pekerja, termasuk 30 korban selamat yang terjebak di bawah tanah saat kerangka bangunan itu runtuh. Sampai kemarin tim evakuasi baru menyingkirkan reruntuhan sebanyak 70% dari lahan seluas 1.000 meter persegi. Berdasarkan identifikasi awal, semua korban berkewarganegaraan Vietnam, termasuk 16 korban meninggal dunia.
Korban paling muda berusia 23 tahun. Dari 30 korban luka-luka, hanya dua korban yang masih sadarkan diri. Sisanya dalam keadaan kritis. Dua korban mengaku konstruksi bangunan sudah tidak aman saat mereka bekerja. Phan Anh Dung, salah satu korban luka yang masih sadarkan diri, mengaku mendengar suara retakan sekitar pukul 17.30. Selain itu, dia merasakan getaran dan pergeseran.
Khawatir akan runtuh, dia dan rekan-rekannya sempat turun memberikan laporan. Namun, beberapa puluh menit kemudian, mereka diperintahkan untuk kembali bekerja. ”Sejak kami kembali naik, sekitar 30 menit kemudian kerangka itu runtuh,” ujar Phan Anh Dung. Korban selamat lain, Nguyen Van Si, juga memberikan kesaksian yang sama. Pengawas kerja menyuruhnya untuk kembali bekerja.
Beruntung, dia hanya mengalami luka setelah struktur metal berbobot ribuan metrik itu ambruk. Kontraktor proyek, Samsung C&T, anak perusahaan Samsung, mengatakan, semua biayaperawatanrumahsakitakan ditanggung perusahaan. Mereka juga berjanji akan memberikan kompensasi sebesar USD1.300 (setara Rp16,9 juta) kepada setiap korban meninggal.
Sementara itu, investor proyek Formosa Plastics Group belum memberikan komentar mengenai peristiwa ini. Proyek itu digarap sejak Juli 2008 dengan laporan investasi awal hampir mencapai USD10 miliar (Rp130,2 triliun). Pada Desember tahun lalu pemegang proyek merekrut sekitar 40.000 pekerja, 5.700 di antaranya warga China. Namun, otoritas terkait Vietnam mengatakan manajer wilayah, Vung Ang, melakukan pelanggaran.
Awal bulan ini otoritas terkait Vietnam mengatakan, Vung Ang mengeluarkan keputusan melewati batas kewenangan mereka ketika menawarkan terlalu banyak insentif terhadap Formosa Plastics Group. Grup milik jutawan Taiwan itu diperbolehkan menanamkan modal dan menjalankan proyek selama 70 tahun.
Berdasarkan hukum negara Vietnam, durasi maksimum proyek yang diinvestasikan perusahaan asing tidak boleh melebihi ketetapan pemerintah yakni maksimal 50 tahun. Kecuali atas izin pemerintah, durasi bisa diperpanjang. Bagaimanapun, pemerintah belum memperpanjang proyek yang dipegang Formosa Plastics Group. Kecelakaan ini tercatat sebagai yang terburuk di wilayah konstruksi Vietnam terjadi sejak 2007.
Pemerintah kini mulai memperluas pencegahan kecelakaan kerja. Kemarin Menteri Pembangunan Trinh Dinh Dung memerintahkan otoritas lokal untuk memeriksa keamanan semua proyek di wilayah masingmasing. Semuaproyekyang tidak aman harus ditunda.
Muh shamil
(bbg)