Tujuh Wilayah Rawan Penyebaran ISIS
A
A
A
BEKASI - Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia. Itu menyusul keberhasilan Densus 88 Antiteror menangkap para terduga anggota ISIS.
Mereka yang ditangkap yakni Aprianul alias Mul ditangkap di Pertukangan, Jakarta Selatan; Muhammad Fachri ditangkap di Pamulang, Tangerang Selatan; Amin Nude ditangkap di depan Mall Cibubur Junction; Engkos Koswara serta Furqon di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. ”Kami terus pantau jaringan ISIS karena disinyalir jaringan ini tinggal di kawasan hukum Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono saat peresmian Kantor Polsek Cikarang Pusat, di Sukamahi, Kabupaten Bekasi, kemarin.
Unggung menuturkan, pihaknya telah mengidentifikasi tujuh titik rawan penyebaran aliran ISIS salah satunya di wilayah Bekasi. Polda Metro Jaya sudah melakukan patroli di tujuh titik rawan tersebut dengan menerjunkan 750 personel. Semua jajaran, termasuk Babinkamtibmas dan unit intelijen setiap polsek, diminta melakukan deteksi dini terhadap pendatang baru. ”Pencegahan deteksi harus dilakukan,” tambahnya.
Untuk mengungkap jaringan ini, Polda Metro Jaya masih mengembangkan keterangan dari lima terduga yang telah ditangkap. Dari keterangan mereka, 16 warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap Pemerintah Turki beberapa waktu lalu memang memiliki hubungan dengan lima tersangka. ”Mereka yang mengajari dan memberangkatkan 16 WNI itu untuk bergabung dengan ISIS,” katanya.
Para terduga teroris yang ditangkap polisi saling memiliki peran untuk merekrut anggota. Mul, Amin Nude, M Fachri, dan Koswara berperan sebagai fasilitator. Mereka ini yang membiayai perjalanan para calon anggota ke Syria. Selain itu, seluruh polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga diharapkan menjadi ujung tombak dalam penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Unggung menambahkan, salah satu wilayah rawan aksi kriminalitas yakni berada di Kabupaten Bekasi. Kasus yang menjadi perhatian antara lain aksi unjuk rasa, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan curanmor.
Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombes Pol Isnaeni Ujiarto menegaskan, dengan ada jaringan ISIS, pihaknya sudah melakukan upaya identifikasi dan pencegahan dengan cara patroli rutin dan razia di beberapa tempat. ”Kita ciptakan kondisi aman bagi warga,” ujarnya.
Abdullah m surjaya
Mereka yang ditangkap yakni Aprianul alias Mul ditangkap di Pertukangan, Jakarta Selatan; Muhammad Fachri ditangkap di Pamulang, Tangerang Selatan; Amin Nude ditangkap di depan Mall Cibubur Junction; Engkos Koswara serta Furqon di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. ”Kami terus pantau jaringan ISIS karena disinyalir jaringan ini tinggal di kawasan hukum Polda Metro Jaya,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono saat peresmian Kantor Polsek Cikarang Pusat, di Sukamahi, Kabupaten Bekasi, kemarin.
Unggung menuturkan, pihaknya telah mengidentifikasi tujuh titik rawan penyebaran aliran ISIS salah satunya di wilayah Bekasi. Polda Metro Jaya sudah melakukan patroli di tujuh titik rawan tersebut dengan menerjunkan 750 personel. Semua jajaran, termasuk Babinkamtibmas dan unit intelijen setiap polsek, diminta melakukan deteksi dini terhadap pendatang baru. ”Pencegahan deteksi harus dilakukan,” tambahnya.
Untuk mengungkap jaringan ini, Polda Metro Jaya masih mengembangkan keterangan dari lima terduga yang telah ditangkap. Dari keterangan mereka, 16 warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap Pemerintah Turki beberapa waktu lalu memang memiliki hubungan dengan lima tersangka. ”Mereka yang mengajari dan memberangkatkan 16 WNI itu untuk bergabung dengan ISIS,” katanya.
Para terduga teroris yang ditangkap polisi saling memiliki peran untuk merekrut anggota. Mul, Amin Nude, M Fachri, dan Koswara berperan sebagai fasilitator. Mereka ini yang membiayai perjalanan para calon anggota ke Syria. Selain itu, seluruh polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga diharapkan menjadi ujung tombak dalam penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Unggung menambahkan, salah satu wilayah rawan aksi kriminalitas yakni berada di Kabupaten Bekasi. Kasus yang menjadi perhatian antara lain aksi unjuk rasa, pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan curanmor.
Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombes Pol Isnaeni Ujiarto menegaskan, dengan ada jaringan ISIS, pihaknya sudah melakukan upaya identifikasi dan pencegahan dengan cara patroli rutin dan razia di beberapa tempat. ”Kita ciptakan kondisi aman bagi warga,” ujarnya.
Abdullah m surjaya
(ftr)