Dua Anggota TNI Tewas Setelah Diculik

Rabu, 25 Maret 2015 - 07:57 WIB
Dua Anggota TNI Tewas...
Dua Anggota TNI Tewas Setelah Diculik
A A A
BANDA ACEH - Dua personel Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara ditemukan tewas dengan sejumlah luka tembakan di Desa Bate Pilah Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, kemarin.

Jasad Sersan Dua (Serda) TNI Indra Irawan dan Sersan Satu (Sertu) TNI Hendrianto ditemukan dalam posisi telungkup dengan tangan terikat dan hanya mengenakan celana dalam di desa berjarak sekitar 240 kilometer arah timur Banda Aceh sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari lokasi kejadian, tim Satuan Intelkam dan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Lhokseumawe yang menyelidiki atas hilangnya kedua personel TNI itu menemukan 12 selongsong peluru diduga berasal dari senjata AK 47 dan tiga selongsong M 16. Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Kriswanto mengatakan, belum tahu kelompok siapa yang menculiknya.

“Kami juga tidak tahu motif apa dibalik peristiwa penculikan ini. Kita serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” katanya. Meski demikian, Agus menilai dengan ada korban prajurit TNI, berarti masih ada sebagian masyarakat Aceh yang belum menghendaki ada perdamaian. “Kasus ini berarti telah mencederai perdamaian Aceh yang selama ini sudah berjalan baik,” katanya.

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Iskandar Muda, Letnan Kolonel (Letkol) Mahfud mengatakan, kedua anggotanya hilang setelah berkunjung ke rumah temannya, Mukim Daud, Senin (23/3).

Keduanya dinyatakan hilang pada sore hari dan kasusnya dilaporkan keluarga ke aparat kepolisian yang langsung mencari dibantu personel TNI. “Kemudian dilakukan pencarian ke sejumlah tempat. Dari informasi yang didapat di lapangan, saya menduga kedua prajurit kami ditembak dari jarak dekat,” katanya kepada KORAN SINDO, kemarin.

Menurut dia, hingga kemarin, motif penculikan dan pembunuhan Serda Indra Irawan yang berasal dari Palembang dan Hendrianto berasal dari Jambi, belum diketahui termasuk identitas pelaku. Petugas Polres Aceh Utara masih menyelidiki untuk mengungkap kasus ini.

Ditanya mengenai situasi di Aceh pascakasus ini, Mahfud menegaskan, masih terpantau aman terkendali tanpa ada riakriak ataupun suasana gaduh. Warga juga masih melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Terpisah, Komandan Resor Militer (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf A Daniel Chardin mengatakan, mereka telah menyiapkan tiga batalion di wilayahnya dan tiga batalion di wilayah Korem 12 untuk membantu polisi mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.

“Penyelidikannya dilakukan polisi karena menyangkut kriminal. Tetapi, pasukan tetap kami siapkan untuk membantu Kepolisian. Pasukan ini kapan saja siap jika diminta bantuan,” katanya.

Frans marbun
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0834 seconds (0.1#10.140)